Berita Kota Kupang
Bukan Tiga, Tujuh Warga di Kota Kupang Terpapar Varian Virus Delta
pemerintah Kota Kupang untuk sementara ini belum ada petunjuk lebih lanjut mengenai penanganan virus ini
Bukan Tiga, Tujuh Warga di Kota Kupang Terpapar Varian Virus Delta
Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Varian virus delta telah menyebar di Kota Kupang dan diketauhi tujuh orang warga terpapar virus varian ini.
Dalam laporan sebelumnya terdapat tiga orang warga Kota Kupang yang terkonfirmasi virus delta.
Informasi ini pun dianulir Wakil Wali Kota Kupang, Hermanus Man, yang menyebut terdapat tujuh orang masyarakat terpapar virus ini.
Dia pun meminta dilakukan trcaking hingga 30 orang dalam untuk pasien terkonfirmasi.
Baca juga: Pemerintah Kota Kupang Kebut Vaksin, Klaim September Bisa Capai Target Nasional
"Untuk delta yang erat itu kontaknya, angka 15-30 itu harus ditemukan. 7 kasus ini saya minta cari hampir 200 orang yang kontak erat," jelasnya, Senin 26 Juli 2021.
Herman mengklaim pihaknya telah mengantongi nama dan data diri dari pasien yang terpapar itu.
Dia menekankan pihak kelurahan untuk mendata secara serius orang-orang yang berkontak dengan pasien.
Menurut Herman, dengan melakukan blokade pada orang yang berkontak erat dengan pasien, langkah tracking dan pencegahan dapat berjalan lebih efektif dan bisa dimungkinkan tidak terjadi penularan.
Baca juga: Stok Vaksin di Kota Kupang Kembali Kosong, Pelayanan Terhenti
"Kumpul-kumpul saja sudah kena dan banyak anak-anak," katanya.
Walau demikian, Herman juga mengaku jumlah kasus ini dirinya belum mendapat lebih lanjut.
Namun ia meminta proses tracking harus dikerjakan secara terarah dan lebih jelih untuk mencegah penyebaran.
Dinas Kesehatan menyebut satu dari tiga pasien di Kota Kupang yang dilaporkan terpapar virus varian Delta meninggal dunia.
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Kupang, Tiurmasari E. Saragih, SKM., MSc menyebut kejadian tersebut terjadi pasca pemeriksaan dibulan April 2021 lalu.
Baca juga: Beredar di Medsos,Rencana PPKM Level 4 di Kota Kupang 26 Juli - 8 Agustus 2021,Ini Daerah Penyekatan
Tiurmasari kepada awak media, Jumat 23 Juli 2021 mengatakan hasil pemeriksaan pada bulan April diketahui satu pasien meninggal dunia dan dua pasien lainnya dinyatakan sehat. Pasien meninggal, kata Tiurmasari, merupakan warga Kota Kupang dengan umur 70 tahun.
Meski tidak merincikan secara detail pasien meninggal tersebut, dia mengaku dua pasien lainnya telah dipulangkan Dinas Kesehatan Kota Kupang.
"Yang dua sehat, itu dari April kok. Intinya bulan April jadi sudah selesai," katanya.
Dikatakannya, pasien tersebut telah dinyatakan sembuh dan selesai, sebab kejadian terjadi sejak bulan April. Saat ini pihaknya juga terus melakukan tracking kepada keluraga dan kerabat pasien dan sampelnya dikirim ke laboratorium di Jakarta.
Baca juga: DPRD Kota Kupang Dorong Pemkot Update Informasi Varian Virus Delta
Dua pasien lainnya diketahui berumur 12 dan 31 tahun, menurutnya telah sembuh. Semua pasien merupakan pelaku perjalanan yang masuk ke wilayah Kota Kupang.
Sementara itu, kepala Dinas Kesehatan Retnowati menyebut, penyebaran kasus Covid-19 telah menyebar di beberapa kelompok dan tidak hanya di kelompok atau kluster pasar dan publik lainnya saja.
Retno mengatakan, pihaknya telah mengirim sampel hasil trackingan bagi warga yang terpapar varian delta melalui pemprov NTT.
"Kita sudah kirim, jadi tunggu aja rilis dari provinsi kasus delta," ujarnya.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Kota Kupang Terus Bertambah, Tembus 10.000
Dia menambahkan, pemeriksaan sampel untuk mendeteksi varian delta belum bisa dilakukan di NTT sehingga harus dikirim ke luar NTT.
Terpisah, Wakil Wali Kota Kupang, Hermanus Man menyebut varian delta yang masuk ke Kota Kupang, pada intinya harus tetap menjaga dan menerapkan protokol Kesehatan.
"Mau varian delta atau apa intinya tetap protokol kesehatan," tegasnya.
Herman mengungkapkan pemerintah Kota Kupang untuk sementara ini belum ada petunjuk lebih lanjut mengenai penanganan virus ini. Pemkot, kata Herman, telah menyiapkan obat-obatan anti virus untuk penanganan dini.
"Untuk kesiapan fasilitas kesehatan kita aman, rumah sakit kita kan masih 70 persen," tandasnya. (*)