Virus Corona
KASIHAN, 1,5 Juta Anak ini jadi Yatim Piatu Karena Kehilangan Orang Tua yang Terpapar Covid-19
KASIHAN, 1,5 Juta Anak ini jadi Yatim Piatu Kehilangan Orang Tua karena Covid-19
KASIHAN, 1,5 Juta Anak ini jadi Yatim Piatu Karena Kehilangan Orang Tua yang Terpapar Covid-19
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Wabah Covid-19 menjadi bencana kemanusiaan. Jutaan orang di seluruh dunia meninggal karena virus mematikan asal Wuhan China ini.
Kematian yang begitu masif berdampak pada nasib anak-anak.
Berdasarkan penelitian The Lancet yang dipimpin oleh akademisi Imperial, selama Maret 2020 hingga April 2021, diperkirakan 1,5 juta anak di seluruh dunia menjadi yatim dan yatim piatu.
Mereka kehilangan orang tua, kakek-nenek wali, atau kerabat karena covid-19
Baca juga: Cegah Penularan Virus Corona, Bupati Yohanis Dade, S.H Larang Warga Gelar Pesta
Menurut penelitian tersebut, selama 14 bulan pertama pandemi, 1 juta anak kehilangan salah satu orangtua dan lainnya kehilangan pengasuh seperti kakek nenek.
Anak-anak yang kehilangan orang tua atau pengasuhnya berisiko mengalami efek buruk jangka pendek dan jangka panjang yang mendalam pada kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan seperti peningkatan risiko penyakit, kekerasan fisik, kekerasan seksual, dan kehamilan remaja.
"Pandemi berdampak anak menjadi yatim piatu adalah keadaan darurat global, dan kita tidak mampu untuk menunggu sampai besok untuk bertindak," ujar peneliti utama studi tersebut Seth Flaxman dikutip dari Imperial, Jumat (23/7/2021).
Beberapa pihak menyebut kehilangan orangtua atau pengasuh bagi anak sebagai dampak membekas yang amat menyedihkan akibat pandemi ini.
Baca juga: 837 Orang Terkonfirmasi Positip Virus Corona di Sumba Barat Daya
Seperti halnya di India data 5 Juni 2021 lalu, ada 3.632 anak terpaksa menjadi yatim piatu karena kedua orang tuannya meninggal akibat Covid-190, dan 26.176 anak yang kehilangan salah satu orang tuanya karena penyakit ini.
Bahkan angkanya diprediksi lebih tinggi lagi dari itu.
Pemerintah India pun menyediakan anggaran amat besar untuk kehidupan anak-anak ini.
Covid-19 bukan hanya masalah kesehatan masyarakat, tetapi juga masalah mendasar kemanusiaan.
Tidak ada salahnya untuk Indonesia mengantisipasi kejadian kemanusiaan ini.
Covid-19 harus segera dikendalikan, dan salah satu upayanya adalah memperketat lagi pembatasan sosial secara nyata.