Prakiraan Cuaca

Topan In-fa Menguat di Samudera Pasifik,  Jepang, Taiwan, dan China Terancam

Topan In-fa makin intensif di barat laut Samudra Pasifik karena mulai berdampak pada beberapa bagian Jepang.

Editor: Agustinus Sape
edition.cnn.com
Tampilan satelit menunjukkan Topan In-fa di atas Samudra Pasifik barat laut pada Selasa malam. Jepang, Taiwan dan China bakal menjadi sasaran. 

Topan In-fa Menguat di Samudera Pasifik,  Jepang, Taiwan, dan China Terancam

POS-KUPANG.COM - Topan In-fa makin intensif di barat laut Samudra Pasifik karena mulai berdampak pada beberapa bagian Jepang.

Badai itu diperkirakan berpotensi menyerang Taiwan dan sebagian China pada akhir pekan ini.

Ini terjadi setelah Topan Cempaka dengan cepat menguat saat mendekati garis pantai tenggara China pada hari Selasa, sekitar 150 mil (240 kilometer) barat daya Hong Kong.

Cempaka sekarang berada di atas daratan, membawa curah hujan total seluas 4 hingga 8 inci (100 hingga 200 milimeter) ke sebagian provinsi Guangdong, Guangxi dan Hainan. Lokasi terisolasi bisa mendekati 20 inci (500 milimeter) hingga Jumat.

In-fa ancaman bagi Jepang, Taiwan dan China

Topan In-fa belum secara langsung menghantam daratan mana pun, tetapi semakin kuat saat berputar ke arah barat di atas Samudra Pasifik.

Angin berkelanjutan maksimum berada pada 85 mil per jam (140 km per jam), pada hari Selasa jam 5 sore.

Baca juga: Peringatan Dini BMKG Rabu 21 Juli 2021, Sejumlah Wilayah di Indonesia Harus Mewaspadai Cuaca Ekstrem

Pada Rabu jam 5 pagi waktu setempat dari Pusat Peringatan Topan Bersama.

Badai mulai membawa hujan dan kondisi badai tropis ke bagian pulau selatan Jepang, dan kemungkinan hujan ini akan tetap tinggi selama minggu ini karena In-fa perlahan-lahan bergerak ke barat.

Sifat badai yang bergerak lambat ini akan menyebabkan total curah hujan meningkat secara substansial.

Banyak pulau Jepang selatan akan melihat total setidaknya 10 inci (250 milimeter), dengan total lebih dari 20 inci (500 milimeter) kemungkinan dengan tingkat yang lebih tinggi.

"In-Fa akan melewati selatan Okinawa, lebih dekat ke Miyakojima, yang dibangun untuk menangani hujan dan angin yang menyertainya. Masalah mungkin muncul saat sistem bergerak di dekat Taipei," kata ahli meteorologi CNN, Tom Sater.

Angin maksimum di dekat pusat In-fa diperkirakan mendekati 120 mil per jam (195 km per jam) di wilayah tersebut pada Kamis malam, ketika badai dapat mencapai intensitas puncak.

“Deretan gunung di Taiwan dapat memeras hujan hingga satu meter di wilayah tersebut, sementara Taiwan telah menghadapi kekeringan terburuk dalam sekitar 50 tahun. Jumlah hujan ini dapat menyebabkan bencana banjir bandang dan tanah longsor.”

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved