Idul Adha

Berapa Jumlah Takbir Sholat Idul Adha? Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad dan Ustaz Adi Hidayat

Berapa jumlah takbir Sholat Idul Adha? Ini penjelasan Ustaz Abdul Somad dan Ustaz Adi Hidayat

Editor: Adiana Ahmad
Serambi Indonesia
Ilustrasi - Berapa Jumlah Takbir Sholat Idul Adha? Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad dan Ustaz Adi Hidayat 

Berapa Jumlah Takbir Sholat Idul Adha? Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad dan Ustaz Adi Hidayat

POS-KUPANG.COM - Tata cara Sholat Idul Adha tidak berbeda dengan Sholat Idul Fitri. Dilaksanakan dua rakaat sekali salam dan diakhiri dengan khutbah. 

Dalam Sholat Id,  baik Idul Adha maupun Idul Fitri, ada tambahan jumlah takbir baik di rakaat pertama maupun di rakaat kedua. 

Tambahan takbir tersebut dilakukan setelah takbiratul Ihram atau sebelum ruku. 

Lal berapa jumlah takbir Sholat Idul Adha maupun Idul Fitri? Ini penjelasan Ustaz Abdul Somad dan Uastaz Adi Hidayat. 

Baca juga: Puasa Dzulhijjah Sisa 2 Hari, Puasa Sebelum Idul Adha Bacaan Niat puasa Dzulhijjah Tarwiyah Arafah

Jangan lupa bacaan niat Sholat Idul Adha.

Hari raya Idul Adha identik dengan Hari Raya Kurban atau Lebaran Haji. 

Mengapa demikian karena ketiga momen ini memiliki keterkaitan. 

Idul Adha merupakan puncak dari rangkai Ibadah Haji yang merupakan refleksi dari kisah perjalanan rohani Keluarga Nabi Ibrahim As. Sedangkan Kurban merupakan salah satu rukun dalam Ibadah Haji. 

Baca juga: Idul Adha 2021, Puasa Sebelum Idul Adha, Niat, Keutamaan dan Jadwal Lengkap di Tahun 2021

Berikut Tata Cara Sholat Idul Adha 1442 H/2021: 

Dikutip dari lamam Nu.or.id via Banjarmasin Post  dalam artikel berjudul 'Tata Cara sholat Idul Adha' yang ditulis Mahbib, berikut tarta cara dan bacaan niat Sholat Idul Adha: 

أُصَلِّيْ رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى (مَأْمُوْمًا\إِمَامًا) للهِ تَعَــــــــالَى

Ushallî rak‘ataini sunnata-li ‘îdil adl-hâ (ma’mûman/imâman) lillâhi ta‘âlâ

Terjemahannya “Aku niat melaksanakan sholat sunnah Idul Adha (sebagai makmum/imam) karena Allah Ta‘âlâ.”

Atau bisa lebih lengkap:

أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (مَأْمُوْمًا\إِمَامًا) للهِ تَعَالَى

Ushallî sunnata-li ‘îdil adl-hâ rak‘ataini mustaqbilal qiblati (ma’mûman/imâman) lillâhi ta‘âlâ

Terjemahannya, “Aku niat melaksanakan sholat sunnah Idul Adha dua rakaat, menghadap kiblat (sebagai makmum/imam) karena Allah Ta‘ala.”

Baca juga: Hukum Sholat Idul Adha, Niat Sholat Idul Adha, Bacaan hingga Amalan Sunnah Sebelum Sholat Idul Adha

Lafal niat dibaca menjelang takbiratul ihram.

Lafal niat juga bisa menggunakan bahasa lokal yang melakukan sholat.

Sebagai catatan, kedudukan lafal niat hanyalah sekunder alias membantu orang yang hendak melaksanakan sholat agar lebih mantap dan fokus pada niatnya.

Sementara yang primer tetaplah getaran batin tentang sholat Idul Adha itu sendiri.

Imam Ramli mengatakan:

وَيُنْدَبُ النُّطْقُ بِالمَنْوِيْ قُبَيْلَ التَّكْبِيْرِ لِيُسَاعِدَ اللِّسَانُ القَلْبَ وَلِأَنَّهُ أَبْعَدُ عَنِ الوِسْوَاسِ وَلِلْخُرُوْجِ مِنْ خِلاَفِ مَنْ أَوْجَبَهُ

“Disunnahkan melafalkan niat menjelang takbir (sholat) agar lisan dapat membantu (kekhusyukan) hati, agar terhindar dari gangguan hati dank arena menghindar dari perbedaan pendapat yang mewajibkan melafalkan niat”. (Nihayatul Muhtaj, juz I,: 437)

Niat adalah sesuatu yang sangat pokok dalam pelaksanaan ibadah.

Tidak sah ibadah seseorang yang tidak disertai dengan niat. Niat terletak di dalam hati, yang menandakan adanya kesengajaan dalam menunaikan ibadah tertentu.

Menurut Madzhab Syafi‘î, niat berarti sengaja melakukan sesuatu yang dilaksanakan berbarengan dengan aktivitas pertama saat sholat.

Artinya, dalam konteks sholat Idul Adha, jika melafalkan niat dilakukan sebelum takbiratul ihram maka niatnya itu sendiri dilaksanakan dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram.

Selamat merayakan Idul Adha 2018 bagi umat muslim.

Baca juga: Waktu Sholat Idul Adha, Hukum dan Niat Sholat Idul Adha 2021, Apa Saja Amalan Sunnah Idul Adha? 

Tata Cara sholat Ied

Berikut tata cara sholat ied secara tertib sebagai mana disarikan dari kitab Fasholatan karya Syekh KHR Asnawi, salah satu pendiri Nahdlatul Ulama asal Kudus.

Pertama, sholat id didahului niat yang jika dilafalkan akan berbunyi “ushallî rak‘ataini sunnata li ‘îdil adlhâ” kalau dilaksanakan sendirian.

Ditambah “imâman” kalau menjadi imam, dan “makmûman” kalau menjadi makmum.

أُصَلِّيْ رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى (مَأْمُوْمًا\إِمَامًا) لِلهِ تَعَــــــــالَى

Terjemahannya, “Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”

Kedua, takbiratul ihram sebagaimana sholat biasa. Setelah membaca doa iftitah, takbir lagi hingga tujuh kali untuk rakaat pertama.

Di antara takbir-takbir itu dianjurkan membaca:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Terjemahannya, “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.”

Atau boleh juga membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Terjemahannya, “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.”

Baca juga: Keutamaan dan Keistimewaan Puasa Idul Adha, Puasa Arafah, Dzulhijjah & Tarwiyah, Lengkap dengan Niat

Ketiga, membaca surat al-Fatihah.

Setelah melaksanakan rukun ini, dianjurkan membaca Surat al-Ghâsyiyah.

Berlanjut ke ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti sholat biasa.

Keempat, dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, takbir lagi sebanyak lima kali seraya mengangkat tangan dan melafalkan “allâhu akbar” seperti sebelumnya.

Di antara takbir-takbir itu, lafalkan kembali bacaan sebagaimana dijelaskan pada poin kedua.

Berlanjut ke ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.

Kelima, setelah salam, jamaah tak disarankan buru-buru pulang, melainkan mendengarkan khutbah Idul Adha terlebih dahulu hingga rampung.

Kecuali bila sholat id ditunaikan tidak secara berjamaah.

Pada momen Idul Adha, umat Islam dianjurkan memperbanyak takbir.

Takbiran dilaksanakan sejak bakda shubuh pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga selesainya hari tasyriq, yakni 11, 12, 13 Dzulhijjah.

Takbiran hari raya Idul Adha dilakukan tiap selesai sholat fardhu.

# menurut Ustadz Adi Hidayat

# menurut Ustadz Abdul Somad. (*)

Berita terkait Idul Adha 
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul IDUL ADHA - Jumlah Takbir Sholat Ied yang Benar? Ini Kata Ustadz Abdul Somad dan Ustadz Adi Hidayat

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved