Tingkatkan Nilai Ekspor, Menko Airlangga Fasilitasi Pelaku UMKM

Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, neraca perdagangan Indonesia di tahun 2020 merupakan yang tertinggi sejak ta

Penulis: Gerardus Manyela | Editor: Ferry Ndoen
istimewa
Airlangga Hartarto 

Tingkatkan Nilai Ekspor, Menko Airlangga Fasilitasi Pelaku UMKM

POS KUPANG. COM, JAKARTA -Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, neraca
perdagangan Indonesia di tahun 2020 merupakan yang tertinggi sejak tahun 2012, dengan capaian surplus sebesar USD21,74 miliar.

Sementara jumlah Usaha Mikro,Kecil dan Menengah (UMKM) atau Industri Kecil Menengah (IKM) yang ekspor di tahun 2020 tercatat sebanyak 13 ribu eksportir.

"Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga tren positif dan
memacu peningkatan ekspor, termasuk menciptakan eksportir baru dari kalangan pelaku UMKM,"kata Airlangga di Jakarta,Jumat, 2 Juli 2021.

Dalam upaya memacu nilai ekspor tersebut, kata  Airlangga , pemerintah akan memfokuskan pada UMKM atau IKM yang berorientasi ekspor, melalui peningkatan kapasitas UMKM dan IKM ekspor yang sudah ada agar naik kelas dan mampu meningkatkan nilai ekspornya, serta pembinaan wirausahawan ekspor baru dari
kalangan UMKM ataupun IKM.

Selainitu, pemerintah juga memberikan fasilitas bagi para pegiat UMKM yang berorientasi ekspor melalui regulasi UU Cipta Kerja, melalui kemudahan untuk mendapatkan kemitraan dalam usaha besar.

"Dalam hal ini pemerintah memfasilitasi antara usaha menengah besar denganusaha mikro kecil, termasuk koperasi yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan level usaha dari pelaku UMK dan koperasi,"jelas Airlangga.

Dalam keterangan yang diterima Pos Kupang, Sabtu, 3 Juli 2021, untuk kemudahan ekspor, pelaku UMKM juga dapat memanfaatkan peran PusatLogistik Berikat (PLB) yang dapat membantu pelaku UMKM mendapatkan bahan baku impor, pemberian cicilan atau barang, modal, atau  mesin dengan akses pemasaran baik lokal ataupun global.

"Pemerintah juga telah memberikan dukungan regulasi terkait PLB, antara lain PLB IKM melalui penangguhan PPn dan bea masuk, kemudian kemudahan untuk tujuan ekspor melalui pembebasan baik PPn maupun bea masuk,"pungkas Airlangga.

Saat pemberlakuan PPKM Darurat nanti, pasalnya Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan mengeluarkan kebijakan menambah target penerima bantuan produktif untuk usaha kecil (BPUM) untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, 3 juta UMKM berhak dapat bantuanlangsung tunai atau BLT senilai Rp1,2 juta selama PPKM Darurat.

"Untuk PPKM darurat ini yang pada bulan Juli kita berharap sampai denganSeptember untuk sisa anggarannya Rp 3,6 triliun bagi 3juta UMKM bisa diberikan, sehingga juga sekali lagi membantu masyarakat pada kondisi PPKM darurat," ujarnya dalam video virtual, Jumat, 2 Juli 2021.

Kemudian bantuan produktif alokasinya adalah Rp 15,36 triliun, targetnya untuk 12,8 juta usaha mikro dimana mereka mendapatkan Rp 1,2 juta bantuan produktif tunai.

"Pemberian bagi 3juta UMKM dengan (nilai) bantuan Rp 1,2 juta perperusahaan iniyang bisa dimulai pada bulan Juli hingga September nanti untuk mendukung masyarakat,"sebut dia.

Diam enambahkan, pada kuartal I dan kuarta lII, BPU Mini baru terealisir 9,8 juta usaha kecil yang sudah menerima bantuan dengan realisasinya mencapai Rp 11,76 triliun.(gem) 

Tangkapan layar zoom meeting, Menko Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartanto
Menko Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartanto 

 
 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved