Indonesia Berduka, Pebulutangkis Markis Kido Riwayat Darah Tinggi, Mau Hidup dan Mati di Lapangan

Indonesia Berduka, Pebulutangkis Markis Kido Riwayat Darah Tinggi, Mau Hidup dan Mati di Lapangan

Editor: Ferry Ndoen
CNN
Markis Kido (kanan) dan Hendra Setiawan (kiri) saat menjuarai Olimpiade Beijing 2008 

Ketika kali pertama mengetahui kabar tersebut, Candra Wijaya mengaku sangat kaget dan terpukul.

Candra Wijaya bahkan merasa bersalah kepada keluarga Markis Kido.

"Tidak lama setelah sampai di rumah sakit, Markis Kido sudah berpulang. Mungkin ini sudah kehendak Tuhan. Saya tidak menyangka. Kejadian itu berlalu sangat cepat," kata Candra Wijaya.

"Saya sangat terpukul dan kehilangan. Saya merasa bersalah. Saya mohon maaf kepada keluarga."

Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan
Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (BADMINTON INDONESIA)

"Saya bersama rekan-rekan yang lain sudah berusaha maksimal memberi pertolongan di lapangan. Namun, Tuhan berkehendak lain," ujar Candra Wijaya.

Selama masih berkarier, Markis Kido berkali-kali mengharumkan nama Indonesia di kancah bulu tangkis dunia.

Prestasi terbaik Markis Kido adalah ketika berhasil meraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 bersama Hendra Setiawan.

Mati hidup ingin di lapangan 

Ibunda Markis Kido, Zul Asteria, mengungkapkan kondisi legenda bulu tangkis Indonesia itu sebelum meninggal dunia.

Markis Kido meninggal dunia di usia 36 tahun pada Senin (14/6/2021) malam WIB.

Mantan pebulu tangkis ganda putra nomor satu dunia itu mengembuskan napas terakhir seusai ambruk saat bermain badminton di GOR Petrolin, Alam Sutera, Tangerang.

Baca juga: Spanyol vs Swedia, Tim Matador Kuasai Lapangan Namun Pemain Kesulitan Cetak Gol, Ini Persoalannya

Baca juga: Juara Olimpiade 2008 Markis Kido Meninggal Dunia saat Bermain Bulu Tangkis di Tangerang

Saat baru bermain setengah gim, Markis Kido tiba-tiba terjatuh dan tidak sadarkan diri.

Markis Kido juara dunia 2007 dan Olimpiade 2008 saat ini melatih di klub yang membesarkan namanya PB Jaya Raya (Instagram)
Rekan-rekannya di lapangan segera memberi pertolongan dan membawa Markis Kido ke rumah sakit.

Namun, nyawa sang legenda bulu tangkis itu tidak terselamatkan.

Penyebab Markis Kido meninggal dunia diduga karena serangan jantung.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved