Terdampak Badai Seroja, Warga Kampung Pemulung Belum Dapat Bantuan Dari Pemkot Kupang

meskipun pihak kelurahan telah mendata warga setempat, namun tetapi sejauh ini belum ada bantuan yang datang.

Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/IRFAN HOI
Rumah tinggal Pemulung, Tebun 

Terdampak Badai Seroja, Warga Kampung Pemulung Belum Dapat Bantuan Dari Pemkot Kupang

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Warga Kampung Pemulung Ada Aqua, di kelurahan Pasir Panjang, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, mengakui kalau pasca bencana Seroja awal April lalu, 23 Kepala Keluarga di daerah tersebut sejauh ini belum mendapatkan bantuan apapun dari pihak Pemerintah Kota Kupang.

Margareta Nali, warga kampung pemulung kepada wartawan, Minggu 13 Juni 2021 menuturkan, hingga pertengahan Juni ini, pihaknya sama sekali belum mendapatkan bantuan dari pihak Pemkot Kupang maupun pihak Pemprov NTT.

“Sejauh ini kami hanya dapat bantuan dari pihak mahasiswa dan swasta setelah badai seroja april lalu, sedangkan dari pihak pemerintah kota Kupang maupun Pemprov NTT belum pernah," tuturnya.

Hal ini dibenarkan Moses Pelo salah satu warga pemulung lainnya. Moses juga menjelaskan, meskipun pihak kelurahan telah mendata warga setempat, namun tetapi sejauh ini belum ada bantuan yang datang.

Ketua Kampung Pemulung Ada Aqua, Tebun.
Ketua Kampung Pemulung Ada Aqua, Tebun. (POS KUPANG.COM/IRFAN HOI)

Sementara itu, Ketua Kelompok Pemulung Ada Aqua, Tebun menjelaskan, pihaknya hanya mendapatkan bantuan dari pihak luar atau swasta yang selama pasca diterjang badai seroja awal April kemarin.

“Kami hanya mendapatkan bantuan berupa seng sebanyak  20 lembar dan usuk masing-masing 5 batang  dari pihak Belanda melalui rumah impian kupang," bebernya.

Selain itu, pihaknya juga mengakui mendapat bantuan dari pihak NSA Surabaya dan GBI Jakarta berupa Sembako dan seng.

Karena itu, ia berharap agar pemerintah kota Kupang maupun Pemprov NTT dapat memberi perhatiannya kepada warga Kampung Pemulung, karena masih sangat dibutuhkan saat ini.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jimi Didok kepada wartawan, pada 3 Juni 2021 lalu mengklaim telah menyalurkan bantuan kepada warga terdampak.

"Kita telah salurkan, memang penyaluran ini diberikan kepada 22 ribu lebih warga terdampak dan bagi mereka yang berdampak paling berat. Kalau kita mau berikan semua, kita jual ini kota juga tidak mampu," katanya di gedung DPRD Kota Kupang kepada wartawan.

Dia pun menghimbau warga yang belum mendapat bantuan bisa melaporkan ke pihak keluarhan untuk selanjutnya dari kelurahan melaporkan hal tersebut ke BPBD Kota Kupang.  (Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved