Perjuangan Perempuan Timor Leste Tak Diakui Negara, Susah Payah Curi Obat di Palang Merah
Perjuangan Perempuan Timor Leste Tak Diakui Negara, Susah Payah Curi Obat di Palang Merah
Mengakui peran yang dimainkan perempuan dalam perlawanan Timor Leste tidak akan menghilangkan momok ini dalam masyarakat Timor Leste modern.
Namun hal itu menunjukkan komitmen pemerintah untuk menghargai dan menghormati perempuan Timor secara lebih luas.
Terlepas dari dampak perang yang tidak diragukan lagi terhadap perempuan, konflik ini juga memajukan hak-hak perempuan.
Baca juga: Australia Makin Terancam, China Makin Kuasai Timor Leste , Negeri Kanguru Ketar Ketir Bila Perang
Di Barat, kengerian perang disandingkan dengan berbagai kemajuan dalam kesetaraan gender.
Sifat konflik yang memakan banyak waktu mengharuskan setiap orang berkontribusi pada upaya, di garis depan dan depan rumah, menciptaan peluang baru bagi perempuan.
Tetapi begitu senjata tidak terdengar lagi, masyarakat pascaperang sering kali menolak perubahan sosial yang dibawa oleh konflik.
Di Barat, tahun-tahun pascaperang menyaksikan perlawanan sengit terhadap kemajuan kesetaraan gender tahun 1940-an.
Dekade berikutnya melihat banyak dari kemajuan itu ditolak begitu saja: setelah begitu banyak kemajuan, kesetaraan gender mengambil langkah mundur.
Risiko dinamis ini sedang direplikasi di Timor-Leste saat ini, melansir The Diplomat (16/55/2018)
Jika kebijakan terus gagal untuk melindungi perempuan dan meminggirkan kontribusi mereka terhadap pembebasan negara, sulit untuk melihat kesepakatan yang lebih baik bagi perempuan di Timor-Leste di masa depan.
Baca juga: Sampai Dianggap Pahlawan di Timor Leste Daschbach Dipercaya ada Kekuatan Magis
“Apakah menurut Anda para wanita perlawanan akan pernah menerima pengakuan yang pantas mereka terima?”
Tilman menjawab hanya dengan optimisme samar.
"Mungkin. Mungkin suatu hari."
Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Apakah Peran Perempuan dalam Perjuangan Kemerdekaan Timor Leste Benar-benar Diakui? Inilah Kisah Pemberontak Perempuan Timor Leste yang Terlupakan