Dulu Megawati Hidup Susah Pasca Ayahnya Dilengserkan, Kini Sosoknya Malah Dipuji Anak Buah Prabowo

Jumat 11 Juni 2021, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dikukuhkan sebagai profesor berstatus guru besar tidak tetap.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri saat acara pengukuhan menjadi profesor kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) Ilmu Pertahanan bidang Kepemimpinan Strategik dari Universitas Pertahanan (Unhan) RI, dalam Sidang Senat Terbuka, Jumat (11/6/2021). 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Jumat 11 Juni 2021, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dikukuhkan sebagai profesor berstatus Guru Besar Tidak Tetap.

Pengukuhan Bu Mega, Presiden Ke-5 RI tersebut oleh Universitas Pertahanan (Unhan) Jakarta.

Dalam orasi ilmiahnya saat penganugerahan gelar Profesor Kehormatan tersebut, Megawati Soekarnoputri menyinggung sebuah kisah tentang peristiwa saat ayahnya Soekarno dilengserkan dari kursi Presiden.

Awalnya Megawati bercerita tentang makna dari anugerah profesor yang diterimanya tersebut.

Ia mengatakan pemberian gelar profesor semakin menyadarkannya bahwa hidup itu sebagai Cakra Manggilingan.

Megawati mengatakan bahwa ia sudah terlahir sebagai anak Presiden di Gedung Agung, Istana Yogyakarta.

Ia tumbuh di Istana Yogyakarta karena saat itu ada agresi militer di Jakarta. 

Namun, kehidupannya sebagai anak presiden, ternyata tidak berlangsung lama.

Akibat peristiwa politik, salah satunya adalah pelengseran Soekarno sebagai Presiden, ia pun tidak bisa melanjutkan pendidikan.

"Saya tumbuh besar di istana akibat peristiwa politik tahun 65 saya tidak bisa melanjutkan sekolah, dan tentu saja karena ayah saya dilengserkan," kata Megawati.

Setelah tidak di istana, Megawati mengatakan hidup sebagai rakyat biasa. Masa-masa itu katanya merupakan masa sulit yang dialami keluarganya. 

Namun menurut Megawati, roda kehidupan itu selalu berputar.

Sejarah memanggilnya untuk terjun ke dunia politik.

Ia menjadi Anggota DPR selama tiga periode, sebelum kemudian menjadi wakil Presiden dan Presiden RI ke V.

"Sejarah memanggil saya untuk pertama kali  menjadi anggota DPR dari sampai tiga periode terpotong dua tahun karena lalu menjadi wakil presiden dan setelah itu menjadi presiden kelima Republik Indonesia," pungkasnya.

Dipuji Rektor Unhan

Rektor Unhan RI Laksamana Madya TNI Prof. Amarulla Octavian menilai Megawati adalah putri terbaik bangsa yang telah membuktikan keberhasilannya menjadi anggota DPR RI, Wakil Presiden hingga menjadi Presiden RI.

“Profesor Doktor HC Megawati Soekarnoputri adalah seorang putri terbaik bangsa Indonesia yang telah membuktikan keberhasilan menjadi Wakil Presiden RI 1999-2002, selanjutnya sebagai Presiden RI 2002-2004,” ujar Rektor Unhan ini.

"Di kalangan pemimpin dunia, belum ada seorang wanita dapat menjabat berturut-turut sebagai wakil presiden dan presiden. Sejarah dunia juga mencatat tidak banyak seorang presiden yang juga putri dari seorang presiden sebelumnya," ucapnya.

Sebagai pemimpin nasional, kata dia, Megawati mampu membawa negara dan bangsa Indonesia melalui masa-masa sulit pasca-reformasi 1998.

Dengan karakter dan wibawa yang kuat, Megawati mampu menyelesaikan krisis multidimensi dan meletakkan pondasi yang kuat bagi tata negara dan pemerintahan.

"Beliau mampu menyelesaikan krisis multidimensi dan meletakkan pondasi yang kuat bagi tata negara dan tata pemerintahan yang terbukti kebenarannya sampai dengan masa kini," jelasnya.

Keberhasilan dan prestasi Megawati dalam kepemimpinan tidak saja pada tataran regional dan global.  

Hal itulah lanjut dia, yang dinilai merupakan wujud nyata ilmu pengetahuan Kepemimpinan Strategis.

"Prestasi sebagai kepala negara dan kepala pemerintah merupakan wujud nyata ilmu pengetahuan kepemimpinan strategis. Beberapa penghargaan doktor honoris causa dari berbagai perguruan tinggi di dalam negeri dan luar negeri merupakan bukti pengakuan pemikiran akademik atas kepakaran beliau dalam bidang kepemimpinan strategic (strategis), yang juga sangat terkait dengan bidang pertahanan," jelasnya. 

Lebih lanjut ia mengatakan selama periode kepemimpinan Megawati, banyak menerbitkan berbagai kebijakan yang sangat mendukung tugas-tugas Kementerian Pertahanan RI dan TNI.

Berbagai ide dan gagasan tentang pertahanan juga dituangkan dalam berbagai dokumen negara dan menjadi rujukan doktrin pertahanan, strategi pertahanan dan postur pertahanan.

"Menata komponen utama pertahanan merupakan langkah stratejik mewujudkan profesionalisme TNI, sekaligus membangun kesadaran pentingnya mempersiapkan komponen cadangan dan komponen pendukung di dalam sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta," paparnya.

Bukan itu saja, Megawati juga menunjukkan kepemimpinan yang kuat di dalam menjadikan Pancasila sebagai falsafah negara, dasar negara, dan sekaligus landasan kebijakan pemerintahan negara.

Di dalam kepemimpinan Megawati, kata dia, Pancasila juga diperkokoh menjadi sistem nilai, pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara, dan yang terpenting bagaimana menjadikan Pancasila sebagai dasar haluan pembangunan negara guna mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di dalam kebudayaan.

"Seluruh ide, gagasan dan kebijakan tersebut dapat dinilai sebagai serangkaian karya ilmiah yang signifikan atas kepemimpinan beliau memperkuat jati diri bangsa Indonesia yang memegang teguh ideologi Pancasila. Kita semua yakin bahwa ideologi Pancasila adalah senjata pamungkas Sishankamrata," tegasnya.(

Dalam acara penganugerahan yang digelar di Kampus Bela Negara Universitas Pertahanan Sentul Bogor tersebut, sejumlah pejabat turut hadir diantaranya yakni Ketua MPR Bambang Soesatyo,  Ketua DPR Puan Maharani, Mendikbudristek Nadiem Makarim, Menhan Prabowo Subianto, Seskab Pramono Anung, Mensos Tri Rismaharini, Menhub Budi Karya, MenpanRB Tjahjo Kumolo, Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono, Kepala BIN Budi Gunawan, KSAD Jenderal Andika Perkasa, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, Menteri ESDM Arifin Tasrif, dan Lainnya.

Selain itu hadir secara virtual yakni Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Penulis: Taufik/Sri Malau

Berita Terkait Lainnya Ada Di Sini

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Megawati: Ayah Saya Dilengserkan Tapi Roda Kehidupan Berputar

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved