Setelah 34 Tahun Ucapan Sintong Panjaitan kepada Prabowo Menjadi Kenyataan

“Kamu prajurit. Saya tidak pandang kamu anak siapa. Selama kamu di tentara, kamu harus nurut aturan-aturan tentara. Kalau kamu tidak mau, kamu bisa sa

Editor: John Taena
TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI
Menteri Pertahanan RI Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto pernah ditegur Sintong Panjaitan dengan menyebut-nyebut silakan keluar dari iliter dan masuk partai, jika jadi menteri pertahanan akan dihormati Sintong. Setelah 34 tahun, ucapan Sintong Panjaitan menjadi kenyataan dan Prabowo jadi Menhan dan sedang memberikan ceramah pembekalan kepada Pasis Dikreg LIX Seskoad TA 2020, bertempat di Gd. Gatot Subroto Seskoad, Bandung, Rabu 12 Agustus 2020. 

“Kamu prajurit. Saya tidak pandang kamu anak siapa. Selama kamu di tentara, kamu harus nurut aturan-aturan tentara. Kalau kamu tidak mau, kamu bisa saja keluar dari tentara lalu masuk partai,” ujar Sintong kepada Prabowo, seperti terulis dalam buku ‘Sintong Panjaitan, Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando’, karya Hendro Subroto, Penerbit Buku Kompas, Cetakan Kedelapan, Mei 2009.

Usulan Luhut Panjaitan

Pada saat itu Sintong bahkan menyebut Prabowo bisa saja dikemudian hari menjabat Menteri Pertahanan.

“Mungkin di masa datang kamu bisa menjadi Menteri Pertahanan. Saya akan menghormati kamu. Itu tidak menjadi masalah bagi saya,” tambah Sintong.

Ucapan itu bercermin dari seorang Letnan Angkatan Bersenjata Kerajaan Belanda yang keluar dari dinas militer, kemudian meniti karier politik dan bisa menjadi Menteri Pertahanan.

Ternyata, 34 tahun kemudian perkataan Sintong itu menjadi kenyataan. Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan pada Kabinet Presiden Joko Widodo. Ia dilantik menjadi Menteri Pertahanan RI pada 23 Oktober 2019.

Baca juga: Prabowo Subianto Jadi Sorotan, Gegara Rencana Anggaran Alutsista  Rp 1.785 triliun, Ini Sikap DPR 

Setelah pensiun dari TNI Prabowo bukan hanya menjadi anggota partai politik tetapi mendirikan partai yang diberi nama Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan menjadi ketua umum sejak didirikan pada 6 Februari 2008.

Seusai pembicaran, Sintong memerintahkan Prabowo kembali ke tempat.

“Ia memberi hormat dengan sigap seperti layaknya seorang tentara profesional, kemudian meninggalkan ruangan. Sejak saat itulah hubungan antara saya dan Prabowo yang semula sangat baik menjadi putus,” ujar Sintong.

Sintong sempat membahas kejadian itu dengan KSAD Jenderal TNI Edi Sudradjat namun mendapat jawaban mengejutkan.

“Ah, sudahlah Tong, hal itu jangan dipikirkan.”

Sehubungan dengan pemindahan Prabowo dari Kopassadha, sekira 23 tahun kemudian Luhut Panjaitan berkata.:

"Saran pemindahan Prabowo ke Yonif 328/Raiders itu keluar dari mulut saya.”

Semula memang Prabowo hendak dipindahkan ke Pusat Persenjataan Infanteri (Pussenif) di Bandung, namun atas saran Luhut Panjaitan, sebagai atasan langsung Prabowo, diganti ke Kostrad yang tidak terlalu ‘jauh’ dari Kopassanda. (*)

*Dikutip dari buku ‘Sintong Panjaitan, Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando’, karya Hendro Subroto, Penerbit Buku Kompas, Cetakan Kedelapan, Mei 2009.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Perkataan Sintong Panjaitan kepada Prabowo Jadi Kenyataan 34 Tahun Kemudian

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved