Warga Desa di Labuan Bajo Konsumsi Air Kali Kotor, Simak Komentar Direktur Perumda Wae Mbeliling
Warga Desa di Labuan Bajo Konsumsi Air Kali Kotor, Begini Komentar Direktur Perumda Wae Mbeliling
Warga Satu Desa di Labuan Bajo Konsumsi Air Kali yang Kotor, Ini Komentar Direktur Perumda Wae Mbeliling
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana
POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO - Ribuan warga dalam satu desa di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), mengonsumsi air kali yang kotor, Minggu 6 Juni 2021.
Desa tersebut yakni Desa Persiapan Golo Tanggar, Kecamatan Komodo, Kabupaten Mabar, berjarak kurang lebih 10 km dari Labuan Bajo.
Tidak hanya kotor, air kali yang berasal dari kali Wae Rae itu merupakan tempat berkubang ternak kerbau dan digunakan warga beberapa desa sekitar untuk mengairi lahan pertanian sawah.
Warga di beberapa kampung di desa itu yang menggunakan air kali untuk kebutuhan hidup, tidak jarang menemukan tinja manusia karena sanitasi yang buruk.

Menanggapi hal tersebut Direktur Perumda Wae Mbeliling, Aurelius H Endo mengatakan pihaknya akan melaporkan hal tersebut kepada bupati dan wakil bupati Mabar.
Sebab, lanjut dia, dibutuhkan kerja sama semua instansi terkait.
Kewenangan Perumda Wae Mbeliling Mabar, setelah jaringan air telah dibangun dan diserahkan kepada Perumda Wae Mbeliling Mabar.
"Kehadiran kami sebagai pengelola BUMD yang bergerak dalam rangka pemenuhan kebutuhan air bersih, secara perpipaan kalau Pemda Manggarai Barat sudah membangun di mana saja di wilayah kabupaten Mabar," katanya.
"Contohnya, ada beberapa kecamatan seperti Kecamatan Welak telah kirimkan surat ke pak bupati, dan sistem air minum kota kecamatan akan kami kelola. Kami tidak boleh intervensi tanpa ada kuasa pemilik modal yakni bupati Mabar, kalau sudah diberikan kepada kami, pastinya kami akan melayani atau mengurus sistem perpipaan yang sudah terbangun. Bukan berarti ini semua kewenangan kami," jelasnya.

Lebih lanjut, saat ini telah dilakukan pembagunan perpipaan menuju Desa Macang Tanggar, sebagai desa induk dari Desa Golo Tanggar melalui program optimalisasi SPAM Wae Mese II.
SPAM Wae Mese II ini pun dijadwalkan selesai pada Desember 2021 mendatang.
"Kalau untuk Desa Macang Tanggar, perpipaan kami sudah bangun, dengan program optimalisasi Wae Mese II, kalau desa ini berada di sekitar desa Macang Tanggar, mengapa tidak dilakukan perluasan jaringan ke sana. Kuantitas air dipastikan cukup kalau SPAM Wae Mese II selesai," jelasnya.
Namun demikian, Aurelius menjelaskan, pihaknya bersama tim terkait akan turun ke lokasi, seturut arahan dari Pemda Mabar untuk memastikan dan melihat kuantitas dan kelayakan air kali yang dikonsumsi warga.
"Secara lisan, saya akan sampaikan ke pak bupati dan wakil bupati, karena ini persoalan bersama. Sekali lagi, tidak semua masalah air minum pada kami, masalah air minum pada kami yakni jaringan perpipaan yang sudah diserahkan Pemda Mabar kepada kami dalam penyertaan aset yang diberikan untuk kami kelola," ungkapnya.
Selain itu, ia juga memberikan informasi bahwa terdapat kuota water hibah pedesaan dari Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya kepada Pemda Mabar, sehingga program ini dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan air bersih bagi masyarakat desa.
"Ada potensi yakni pemerintah pusat dalam hal ini adalah Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR memberikan kuota kepada Kabupaten Mabar, nanti dapat ditanyakan kepada Dinas Perumahan, ada water hibah air pedesaan dari kementerian PUPR," katanya.
