Dipecat dari KPK, Novel Baswedan Digadang-gadang Jadi Jaksa Agung, Mahfud MD: Kalau Saya Presiden

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Menko Polhukam, Mahfud MD mengungkapkan jika banyak orang yang tidak menyukai sosok penyidik senior KPK, Novel Baswedan.

Hal itu dikarenakan banyak yang menganggap Novel Baswedan sebagai sosok yang politis.

"Banyak orang yang menganggap Pak novel Baswedan ini politis," kata Mahfud saat menjadi pembicara dialog dengan Rektor UGM dan pimpinan PTN/PTS seluruh Yogyakarta, Sabtu (5/6/2021) lalu.

Selain itu, Mahfud menyebut bahwa Novel Baswedan dituding kerap mengincar partai tertentu dalam tugasnya sebagai penyidik KPK.

Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan usai memberikan keterangan ke Komnas HAM terkait dugaan pelanggaran HAM dalam proses alih status pegawai KPK ke Aparatur Sipil Negara (ASN) di kantor Komnas HAM Jakarta pada Jumat (28/5/2021). (Foto: Tribunnews.com/Gita Irawan)
Namun, kata orang itu, laporan-laporan lainnya diklaim tak pernah diusut.

"Kalau orang partai tertentu yang sudah jelas kesalahannya itu dibiarin. Ini kata orang ya. Sudah ada laporannya tapi dibiarin. Yang ditembak partai-partai ini aja misalnya."

"Ada orang yang mengatakan seperti itu. Mungkin untuk KPK (yang diusut) itu (korupsi) yang paling tragis," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Igman Ibrahim)

Berita terkait Seleksi Pegawai KPK

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Lama Saling Kenal, Mahfud MD Sebut Ingin Jadikan Novel Baswedan Sebagai Jaksa Agung Jika Ia Presiden