Tingkatkan Produksi Pertanian, Pemkab Manggarai Bentuk Program Petani Merdeka
Dalam upaya meningkatkan produksi pertanian ditengah keterbatasan alokasi pupuk subsidi, Pemerintah Kabupaten Manggarai ak
Penulis: Robert Ropo | Editor: Ferry Ndoen
Tingkatkan Produksi Pertanian Ditengah Keterbatasan Pupuk Bersubsidi, Pemkab Manggarai Bentuk Program Petani Merdeka
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM | RUTENG---Dalam upaya meningkatkan produksi pertanian ditengah keterbatasan alokasi pupuk subsidi, Pemerintah Kabupaten Manggarai akan melakukan pilot project program Petani Merdeka dengan memanfaatkan pupuk non subsidi.
Rencana pembentukan Program ini dibahas pada Rapat Koordinasi Peluang Penggunaan Pupuk non Subsidi di Aula Ranaka Kantor Bupati Manggarai, Jumat 4 Mei 2021.
Penggunaan pupuk non subsidi melalui program ini akan melibatkan sejumlah pihak antara lain para petani, pihak perbankan, Bulog, PPL, Kepala Desa, Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
"Tujuan utamanya tentu meningkatkan produksi pertanian kita, terutama padi sawah. Tujuan antaranya, intermediate-nya, adalah menyelesaikan masalah pupuk,"jelas Bupati Manggarai, Herybertus G.L Nabit, SE.,MA, saat memberikan arahannya melalui rilis yang diberikan Kabag Prokopim Setda Manggarai Lody Moa kepada POS-KUPANG.COM, Sabtu 5 Mei 2021.
Dikatakan Bupati Hery, peluang penggunaan pupuk non subsidi, menjadi salah satu solusi awal ditengah keterbatasan alokasi pupuk subsidi. Walaupun beresiko membebani petani terutama pada harganya yang lebih mahal, namun hal itu bisa diantisipasi dengan memberikan kredit keuangan kepada petani.
"Kredit Usaha Rakyat yang sebagian besar petani kita belum memanfaatkannya,"ungkapnya.
Wakil Bupati Manggarai, Heribertus Ngabut, SH juga dalam arahannya menambahkan, diskusi terkait pupuk harus dimulai dari SDM terlebih dahulu lalu kemudian mengerucut ke inti persoalan yang ada di lapangan.
"Dengan begitu, kita bisa menjadi jembatan yang dapat menyelesaikan persoalan yang dihadapi,"tegasnya.
Kepala Dinas Pertanian, Drh Yoseph Mantara dalam pemaparannya mengatakan, Program Petani Merdeka ini bertujuan untuk melepaskan petani Manggarai dari kesulitan pemenuhan kebutuhan pupuk yang menjadi penghalang bagi meningkatnya produktivitas pertanian.
Baca juga: Waspada dan Hati-Hati, Soal Prediksi Cuaca di Wilayah Provinsi NTT, Begini Penjelasan BMKG
"Alokasi pupuk bersubsidi tahun 2021 yang diberikan kepada Kabupaten Manggarai hanya 5.560 ton atau 20,72 persen dari total permintaan atau usulan,"jelasnya.
Baca juga: Wabup Jaghur Stefanus Lantik 9 Pejabat Eselon II lingkup Pemda Manggarai Timur, Ini Nama Pejabat
Rincian alokasi pupuk subsidi itu antara lain, Urea 2.300 ton (44, 21 persen), NPK 2.500 ton (24, 72 persen), ZA 110 ton (2, 51 persen), SP-36 300 ton (97,58 persen) dan POG 350 ton (5, 13 persen).
Menurut Yoseph, untuk mengatasi kekurangan pupuk, maka penggunaan pupuk non subsidi menjadi salah satu jalan keluarnya. Terkait tingginya harga pupuk jenis ini, solusi yang ditawarkan adalah menawarkan petani untuk mengikuti program Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau sejenisnya.
Yoseph juga mengatakan, demi mendukung kepastian penyerapan gabah atau beras hasil pertanian, maka Perum Bulog diminta untuk mendukung dengan cara membeli hasil pertanian tersebut. Sedangkan untuk mengantisipasi gagal panen baik disebabkan oleh bencana alam maupun hama penyakit maka solusi yang ditawarkan adalah Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) untuk tanaman padi. (*)
