Pembangunan Bendungan Kolhua Kecamatan Maulafa Akan Dilanjutkan 

Pihak pemerintah provinsi, kata Maksi, juga telah menyampaikan usulan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. 

Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
pos kupang.com/Michaella Uzurasi
Kadis PUPR NTT, Ir.Maxi Nenabu, MT 

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Pembangunan Bendungan Kolhua di Kelurahan Kolhua Kecamatan Maulafa Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur akan dilanjutkan. 

Pembangunan bendungan yang merupakan bagian dari 7 bendungan di Nusa Tenggara Timur yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi itu terhenti sejak 2019 akibat tidak adanya kesepakatan antara pemerintah dan masyarakat. 

Menurut Kepala Dinas PUPR NTT, Maksi Nenabu, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat telah memberikan lampu hijau untuk mendukung pembangunan bendungan yang  direncanakan memiliki kapasitas sebesar 6.65 M3. 

Pihak pemerintah provinsi, kata Maksi, juga telah menyampaikan usulan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. 

Baca juga: Kekeringan Mendera Kota Kupang, Soal Bendungan Kolhua, Gubernur NTT : Kita Masih Punya Manikin

"Kita sudah sampaikan ke KLHK. Pak Gub juga siap mendukung Bendungan Kolhua," kata Maksi kepada wartawan di Kantor Inspektorat Provinsi NTT. 

Maksi menyebut dana terkait proyek nasional itu belum disampaikan. Pihak Kementerian saat ini masih melakukan review terkait rencana pembangunan dan anggaran bendungan itu.

Namun demikian, Maksi menyebut proyek tersebut bisa dimulai pada tahun ini. "Bisa tahun ini , artinya mereka (Kementerian LHK) akan respon secepatnya," kata dia

Yohanes Asafa (berdiri kanan) bersama masyarakat Kolhua, Kamis (22/8/2013), menunjuk patok batas yang berada di lahan masyarakat yang bakal menjadi lokasi pembangunan Bendungan Kolhua.
Yohanes Asafa (berdiri kanan) bersama masyarakat Kolhua, Kamis (22/8/2013), menunjuk patok batas yang berada di lahan masyarakat yang bakal menjadi lokasi pembangunan Bendungan Kolhua. (POS KUPANG/NOVEMY LEO)

Bendungan Kolhua yang merupakan bagian dari 7 bendungan yang ditetapkan Jokowi untuk dibangun di NTT sejatinya direncanakan dibangun pada 2019 lalu. Saat itu, proyek senilai Rp. 596 miliar itu dibiayai APBN.

Bendungan itu diharapkan menyediakan pasokan air baku sebesar 0,15 M³/detik, dan menghasilkan listrik sebesar 0,04 MW. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong )

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved