Megawati Sebut Petugas Partai Mundur Bila Tak Emban Tugas, Sindir Ganjar?

Megawati berpesan agar kader tidak hanya dapat menjual nama PDIP, namun tidak lalai terhadap tugas yang menjadi kewajibannya.

Editor: Hermina Pello
Istimewa via Tribun Jateng
Megawati Sebut Petugas Partai Mundur Bila Tak Emban Tugas, Sindir Ganjar? FOTO : Gubernur Ganjar (kiri) saat bersama dengan Ketua Umum PDIP, Megawati dengan latar belakang lukisan yang menggambark 

Yakni di instruktur partai, penugasan di legislatif, dan penugasan di eksekutif.

"Ya petugas partai ada di tiga tempat ini, satu di instruktur partai, dua penugasan di legislatif, yang ketiga penugasan di eksekutif."

"Jika ketiga pilar ini, sebetulnya kalau menganggap dirinya sebagai petugas partai, rakyat menikmati kesejahteraan kok," tegas Rudy.

Rudy menyebutkan bahwa antara Ganjar Pranowo, Puan Maharani, serta Bambang Nuryanto sudah tidak ada persoalan.

Karena semua sudah tegak lurus, patuh dan taat pada partai.

"Saya tahu persis kok Pak Ganjar bukan orang bodoh. Dia main medsos karena memang sekarang dunianya medsos kok. Jadi kalau ada hal-hal yang dikiranya kelewatan dan sebagainya saya kira ini sudah selesai kok," kata dia.

"Sudah tidak ada persoalan antara Mas Ganjar, Mas Pacul dan Mbak Puan. Dari pengamatan saya sendiri Pak Ganjar itu tetap tegak lurus kepada ketua umum. Perintah ketua umum apa itu yang harus dijalankan," ujarnya.

Sentilan Ditujukan kepada Seluruh Petugas Partai

Terpisah Politikus PDIP Aria Bima memastikan sentilan Megawati itu ditujukan kepada seluruh petugas partai.

"Enggak ada (sindiran ke Ganjar). Ganjar itu kader yang Ibu Mega gadang-gadang, untuk menjadi kader terbaik," kata Aria Bima di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (31/5/2021).

Menurutnya, sikap Megawati sebagai ketegasan seorang pimpinan partai.

Dia menilai ketegasan itu akan melahirkan figur dari partai mumpuni.

"Secara ideologis Ibu Mega harus semakin tegas dan keras jangan segan-segan mecat orang PDI Perjuangan yang hanya mencari kekuasaan, mencari keuntungan perutnya, dan tidak menjaga Pancasila dan NKRI," ucapnya.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI itu juga membantah ada perselisihan antara PDIP dengan Ganjar.

Isu tersebut berkembang lantaran Ganjar tidak diundang DPD PDIP Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

"Memang tidak ada perselisihan, ya soal dinamika, PDI Perjuangan dinamis kok," ujarnya.

Puan Orang Berjasa

Terkait hubungannya dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani, Ganjar Pranowo menegaskan bahwa hubungannya dengan Puan sampai saat ini baik-baik saja.

Ganjar mengakui apa yang ramai diperbincangkan di media sosial akhir-akhir ini membuatnya tak nyaman.

"Jadi begini teman-teman, saya mengikuti apa yang ada di medsos. Sungguh-sungguh itu tidak enak. Sungguh-sungguh saya tidak enak. Saya selalu hormat sama Mbak Puan, sangat-sangat hormat," kata Ganjar ditemui usai mengikuti rapat paripurna di Gedung DPRD Jateng, Jumat (28/5/2021).

Menurut Ganjar, Puan adalah orang yang sangat berjasa pada dirinya.

Ia pun mengatakan masih ingat betul ketika maju sebagai calon Gubernur Jateng pada 2013 lalu, elektabilitasnya sangat rendah.

"Mbak Puan adalah komandan tempurnya. Sehingga saya menang. Itu tidak pernah saya lupa," tegasnya.

Termasuk dirinya membenarkan bahwa modal saat maju sebagai calon Gubernur Jateng saat itu juga sangat kecil.

Dengan bantuan Puan Maharani sebagai komandan tempur dan seluruh kader, Ganjar bisa memenangkan kontestasi hingga bisa menjabat dua periode.

"Saya tidak punya modal saat itu, itu tidak pernah saya lupa. Mbak Puan dan partai (PDI Perjuangan) saat itu bergerak, sehingga saya menang. Maka saya sangat hormat dengan mbak Puan," ucapnya.

Apa yang ramai di media sosial, lanjut Ganjar, tidak seperti yang sebenarnya. Sampai saat ini, Ganjar mengatakan tidak pernah berkonflik dengan Puan Maharani.

"Sampai hari ini saya tidak pernah berkonflik dengan beliau. Baik-baik saja. Bahkan saat saya sowan ibu (Megawati Soekarnoputri) untuk halal bihalal, Mbak Puan juga ada di sana dan kami sempat bercanda. Jadi kalau di medsos seperti itu, saya sungguh-sungguh kaget. Saya ini orang Jawa dan kader yang selalu diajari mendhem jero, mikul duwur. Itu aja," tuturnya.

Sebelumnya, kabar meruncingnya hubungan Ganjar-Puan beredar lantaran Gubernur Jawa Tengah itu sengaja tidak diundang dalam acara PDIP di Kota Semarang, hari Sabtu pekan lalu.

Saat itu Puan Maharani hadir memberikan pengarahan kepada para kader termasuk kepala daerah di Jawa Tengah asal PDIP, kecuali Ganjar Pranowo.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam diskusi daring bertajuk 'Membaca Dinamika Partai dan Soliditas Koalisi Menuju 2024', yang digelar Para Syndicate kemarin menjelaskan dinamika politik biasa yang terjadi terkait Ganjar dan Puan Maharani."Apa yang menjadi sorotan media akhir-akhir ini misalnya terjadi di Jawa Tengah, bagi PDIP itu dinamika politik biasa," kata Hasto.

Hasto mengulas pencalonan beberapa tokoh yang diusung oleh PDIP. Mulai dari pencapresan Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2014 hingga kekinian soal diusungnya Eri Cahyadi di Pilwalkot Surabaya.

"Semua menunjukkan adanya dialektika di internal PDIP, tetapi kami punya kultur, kami punya mekanisme kepemimpinan mengarahkan dialektika tersebut bagi kesiapsiagaan partai menyongsong pemilu," ujar Hasto.

"Konsolidasi kepartaian wajib dilakukan saat bersamaan kami punya tugas dan tanggung jawab dalam menjaga kohesivitas pemerintahan Presiden Jokowi-Maruf agar secepatnya menghadapi pandemi Covid-19," ujarnya.

Berita lain terkait Ganjar Pranowo dan PDIP

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Minta Petugas Partai Mundur Saja Kalau Tak Mau Bekerja, Megawati Sindir Ganjar? Rudy dan Aria Bicara

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved