Laut China Selatan

Hujamkan Ribuan Amunisi ke Sasaran, China Gelar Latihan Tembak di Laut China Selatan, AS Was-was?

Hujamkan Ribuan Amunisi ke Sasaran, China Gelar Latihan Tembak di Laut China Selatan, AS Was-was?

Editor: maria anitoda
Taiwan MInistry of Taiwan defense via Reuters via kontan.co.id
ILUSTRASI. Aksi China sekali lagi memicu kekhawatiran akan pecahnya konflik atau perang besar dengan Taiwan. Beijing menerbangkan satu skuadron jet tempur dan pembom di dekat pulau-pulau yang diawasi oleh Taiwan di wilayah Laut China Selatan yang diperebutkan. 

Sehingga kerusakan akibat paling besar juga akan dirasakan China. Sebab, Amerika tentu akan menyerang bukan saja di Laut China Selatan tetapi juga akan masuk ke daratan China

Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dengan China bisa berujung pada perang.

Kedua negara memang tak ada yang mau mengalah dimana memandang perang adalah satu-satunya jalan keluar.

Maka bisa dipastikan apa yang terjadi selanjutnya ialah amuk api pertempuran.

Seorang profesor maritim memprediksi, China dipediksi memiliki keunggulan lebih atas militer AS dalam potensi konflik di Asia-Pasifik.

Lyle Goldstein, profesor riset di Institut Studi Maritim China Naval War College, mengatakan AS kemungkinan akan kalah dalam pertarungan pertama dengan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA). 

Melansir Express.co.uk, ketegangan antara Washington dan Beijing telah berulang kali terjadi seiring dilakukannya latihan angkatan laut di perairan Asia yang disengketakan selama setahun terakhir.

China marah atas dukungan AS terhadap Taiwan dan kehadirannya di Laut China Selatan.

Goldstein memperingatkan, kemenangan China itu sangat masuk akal dan tidak ada jaminan kemenangan bagi AS di fase pertama.

Meskipun banyak ahli yang mengajukan variasi skenario konflik China dan AS, Goldstein menambahkan semuanya sangat menantang bagi Washington.

"Saya pikir China sekarang memiliki kekuatan yang memadai, termasuk udara, rudal, peperangan elektronik, operasi spek, angkatan laut, bawah laut dan nuklir untuk kemungkinan menang di fase pertama dan mungkin di fase berikutnya juga," papar Goldstein seperti yang dikutip Express.co.uk.

Baca juga: Mengejutkan, Xi Jinping Siapakan Arena Perang vs Amerika, Bukan Laut China Selatan Tapi Negara Ini

Berbicara kepada Newsweek, Goldstein mengatakan persenjataan China cukup penting sehingga membuat  negara itu unggul atas AS.

Namun dia mengatakan, ada beberapa hal yang menyebabkan Beijing lebih unggul atas AS. Pertama, geografi yang menguntungkan. Kedua, kemauan yang lebih besar atau kepentingan inti. Ketiga, kemauan untuk menyerang lebih dulu.

Goldstein kemudian merujuk pada titik api ketegangan AS/China, termasuk Taiwan dan Laut China Selatan.

James E. Fanell, pensiunan kapten Angkatan Laut AS yang menjabat sebagai direktur Intelijen dan Operasi Informasi untuk Armada Pasifik AS, juga mengatakan kepada Newsweek bahwa China telah mengejar kekuatan militer AS.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved