Gerhana Bulan Picu Banjir Rob
BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang mengeluarkan peringatan dini akan terjadinya banjir air laut atau rob
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang mengeluarkan peringatan dini akan terjadinya banjir air laut atau Rob pada Senin-Rabu (24-26/5).
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang, Moh. Syaeful Hadi mengatakan, naiknya permukaan air laut akibat dari gerhana bulan total yang akan terjadi Rabu (26/5/2021).
"Pada tanggal 26 Mei 2021 akan terjadi suatu fenomena di langit yaitu gerhana bulan total. Gerhana bulan total ini terjadi pada saat matahari-bumi dan bulan berada pada satu garis, juga pada saat purnama dan perige (jarak terdekat bulan dan bumi) sehingga sering disebut Super Blood Moon," terang Syaeful saat ditemui di Kupang, Senin (24/5).
Menurutnya, salah satu dampak dari fenomena langit ini adalah naiknya permukaan laut terutama pada saat pasang naik maksimum, lebih tinggi dari pasang naik normalnya.
Baca juga: BKN Temukan 97 Ribu PNS Fiktif
Baca juga: KABAR GEMBIRA , PNS Naik Gaji, Kenaikan Tunjangan Rp 1,7 Juta per Orang, Tapi Khusus Golongan Ini
"Hal ini yang patut kita waspadai, karena bisa menimbulkan banjir pesisir (rob) terutama untuk daerah-daerah pesisir pantai, terlebih lagi untuk daerah pesisir yang landai, yang langganan tergenang air laut pasang," katanya.
Wilayah yang kemungkinan terkena rob, lanjut Syaeful, Waingap (Sumba Timur), Sikka dan Sulamu (Kabupaten Kupang). Ia mengimbau masyarakat tidak panik.
"Mohon masyarakat tidak perlu panik, tetapi waspada, terutama untuk masyarakat pesisir," imbuhnya.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Umbu Mehang Kunda Kabupaten Sumba Timur, Elias L.Limahelu mengatakan, masyarakat perlu mewaspadai adanya bencana meteorologis di wilayah Sumba.
Baca juga: Risma Tolak Jadi Capres Pemilu 2024
Baca juga: Pengamat Sebut Ganjar Mirip Jokowi
Berdasarkan analisis curah hujan dasarian II Mei 2021, lanjut Elias, pada umumnya wilayah Sumba mengalami hujan dengan kategori rendah, yakni 0-50 milimeter. "Ada beberapa wilayah seperti di Sumba Barat Daya (sekitar Kota Tambolaka), Kabupaten Sumba Timur (di sekitar Tabundung) masih mengalami hujan," sebut Elias.
"Jadi berdasarkan peta prakiraan peluang curah hujan Dasarian III Mei 2021, diketahui, wilayah Sumba diperkirakan memiliki peluang curah hujan kurang dari 20 milimeter sebesar 61-100 persen," tambahnya.
Mengantisipasi terjadinya rob, Lurah Kamalaputi, Kecamatan Kota Waingapu, Ermy Antonia menemui sejumlah warga yang berdomisili di pesisir pantai, Senin (24/5) kemarin.
Ermy bersama seorang stafnya serta Babinsa Kelurahan Kamalaputi. Ia menemui warga Kampung Bugis, kemudian warga Manubara. Ermy meminta warga mewaspadai rob.
"Jadi kalau ada gejala air naik, tolong waspada dan kalau bisa cari tempat yang aman. Jangan anggap remeh kalau lihat air laut naik. Kali ini tentu agak beda sehingga harus tetap waspada," ujarnya.
Ia menyampaikan berdasarkan prakiraan BMKG, banjir rob terjadi hingga tanggal 26 Mei.
"Karena itu, diharapkan mulai tanggal 24 tanggal 26 Mei harus waspada penuh. Saya imbau warga khususnya yang ada di Manubara dan juga di sekitar Jembatan Manubara menuju Padadita," imbau Ermy.
Warga Kamalaputi, Agustinus Kelendiwawa menyatakan siap mengikuti imbauan pemerintah kelurahan. "Beberapa waktu lalu air sempat naik sampai ke rumah dan sekitar dua jam baru air surut," ujar Agustinus. (cr4/yel)