Penyaluran BTH di TTS Menunggu Juknis

Yeri Nakamnanu mengatakan, penyaluran bantuan tunggu hunian ( BTH) kepada 56 KK penerima bantuan menunggu juknis

Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/DION KOTA
Plt epala BPBD Kabupaten TTS, Yeri Nakamnanu 

POS-KUPANG.COM | SOE - Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten TTS, Yeri Nakamnanu mengatakan, penyaluran bantuan tunggu hunian ( BTH) kepada 56 KK penerima bantuan menunggu juknis. Nantinya per KK akan menerima bantuan senilai 500 ribu perbulan untuk bulan April, Mei dan Juni.

"Uang BTH sudah ditransfer BNPB ke rekening kita sejak tanggal 9 Mei lalu. Tapi memang belum kita salurkan karena menunggu juknis," ungkap Yeri kepada POS-KUPANG.COM, Senin 24 Mei 2021 di ruang kerjanya.

Terkait data penerima bantuan lanjut Yeri, 56 KK penerima bantuan tersebar di 14 desa di Kabupaten TTS. Terbanyak, berada di Bena dengan jumlah mencapai 19 KK.

Ke-56 penerima bantuan dikatakan Yeri, merupakan korban bencana yang rumahnya mengalami rusak berat.

Baca juga: Indomaret Hari Ini 24 Mei 2021 Beli Deterjen dan Softener Rp 45 Ribu Dapat Diskon Rp 10 Ribu

Baca juga: Dandim 1618/TTU Pantau Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19

"Rincian penyebaran data penerima BTH yaitu, di Desa Bonleu 1 KK, Fotilo 4 KK, Tuafanu 2 KK, Noenoni 3 KK, Netpala 2 KK, Nuapin 3 KK, Polo 1 KK, Linamnutu 2 KK, Bena 19 KK, Nekemunifeto 11 KK, Fatukoko 2 KK, Lilana 1 KK, Nifuleo 2 KK dan Oebobo 3 KK," rincinya.

Ketika ditanya apakah data tersebut sudah mengkofer seluruh korban bencana yang masuk kategori rusak berat, Yeri mengaku belum.

Dirinya menjelaskan, masih ada korban bencana yang masuk kategori rusak berat tapi tidak terdata.

Hal ini disebabkan karena lambatnya pemerintah kecamatan memasukkan datanya dan keterbatasan waktu yang diberikan BPBD Provinsi NTT untuk melaporkan data dampak bencana.

Baca juga: 47 Warga di Kabupaten TTU Diserang DBD, 1 Orang Meninggal Dunia

Baca juga: Antisipasi Banjir Rob - Lurah Kamalaputi Temui Warga Pesisir

"Waktu bencana itukan sinyal juga susah akibat adanya pemadaman listrik. Belum lagi akses jalan yang putus akibat bencana sehingga menyulitkan pemerintah kecamatan untuk melaporkan datanya. Sedangkan di sisi lain, kita dituntut untuk segera melapor data tersebut. Sehingga masih ada korban yang belum terdata dalam laporan yang kita sampaikan," akunya.

Dirinya akan melakukan koordinasi dengan BNPB terkait masih adanya korban bencana yang masuk kategori rusak berat yang belum terakomodir dalam laporan yang disampaikan.

Sehingga bisa dicarikan solusi terbaik untuk korban yang belum terakomodir tersebut.

"Kita akan koordinasikan hal ini dengan BNPB semoga ada solusi untuk mereka yang belum terakomodir," tuturnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota)

Berita Kabupaten TTS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved