Soal Gagal Panen, DPRD Ngada Desak Dinas Pertanian Segera Turun ke Lapangan

DPRD Kabupaten Ngada mendesak dinas pertanian supaya segera turun ke lapangan untuk mendata petani yang mengalami dampak gag

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/TOMMY MBENU NULANGI/
Hamparan persawahan Tiwubele yang gagal panen karena curah hujan yang tidak menentu. Gambar diambil, Selasa (18/5/2021).  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi

POS-KUPANG.COM | BAJAWA-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ngada mendesak dinas pertanian supaya segera turun ke lapangan untuk mendata petani yang mengalami dampak gagal panen. Pasalnya, ratusan hektar sawah yang ada di sejumlah daerah di wilayah Kabupaten Ngada gagal panen.

Desakan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua DPRD Ngada, Bernadinus Dhey Ngebu bersama dengan anggota DPRD Ngada lain Fromensius Loko Kisa kepada Pos Kupang, Rabu 19 Mei 2021.

Bernadinus mengatakan, dengan adanya data petani yang terdampak gagal panen, maka pemerintah dan DPRD dapat mengambil kebijakan untuk mengintervensi masalah yang dihadapi para petani.

"Kalau memang situasnya seperti itu (gagal panen, red), maka dinas pertanian segera turun ke lapangan melihat situasi. Apa yang bisa diintervensi oleh pemerintah," ungkapnya.

Bernandinus mengatakan, sebenarnya intervensi yang akan dilakukan bisa dengan memberikan bantuan beras rawan pangan dan juga apabila masalahnya adalah hama tikus, maka bisa saja dengan melakukan pengendalian terhadap hama tersebut.

"Kalau memang pengairan maka kita segera perbaiki irigasinya agar bisa mengatasi masalah yang dihadapi petani," ujarnya.

Baca juga: Ketua DPRD TTS Serahkan Hasil Kerja Pansus Ke Kajari TTS, Ini Tanggapan Kajari

Baca juga: Bupati TTS dan Sejumlah Pejabat Pemkab Diperiksa Penyidik Polda NTT

Pada kesempatan itu, Bernadinus juga meminta kepada anggota DPR lainnya supaya bisa bersama-sama memantau kondisi gagal panen yang dialami oleh petani sehingga dapat memperoleh gambaran yang jelas dan benar.

"Setelah memperoleh gambaran seperti yang dialami oleh petani maka mau tidak mau kita harus segera mengambil kebijakan yang cukup untuk meringankan beban yang dialami oleh para petani," ungkapnya.

Sementara itu, anggota DPRD Ngada lainnnya Fromensius Loko Kisa mengatakan, mengingat para petani sudah mengalami masalah gagal panen, maka pemerintah daerah harus segera mengambil kebijakan jangka pendek.

Menurutnya, pemerintah daerah harus segera menyiapkan bantuan beras kepada para petani yang terkena dampak gagal panen.

"Kalau kondisinya demikian, maka mau tidak mau pemerintah daerah harus menyiapkan beras bantuan kepada para petani. Harus segera diantisipasi, karena kita tidak ingin masyarakat kelaparan," ujarnya.

Diberitakan Pos Kupang sebelumnya, ratusan hektar sawah yang ada di hamparan persawahan Tiwubele, Desa Nginamanu, Kecamatan Wolomeze, Kabupaten Ngada gagal panen.

Kondisi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya curah hujan yang tidak menentu, serangan hama tikus, dan hantaman badai seroja beberapa waktu lalu.

Akibatnya, ratusan petani yang ada di persawahan tersebut merugi karena biaya operasional yang dikeluarkan tidak sebanding dengan produksi padi yang dihasilkan. (mm)

Hamparan persawahan Tiwubele yang gagal panen karena curah hujan yang tidak menentu. Gambar diambil, Selasa (18/5/2021). 
Hamparan persawahan Tiwubele yang gagal panen karena curah hujan yang tidak menentu. Gambar diambil, Selasa (18/5/2021).  (POS-KUPANG.COM/TOMMY MBENU NULANGI/)
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved