Kesaksian Kepala Basarnas Kupang Siaga Dalam Beberapa Bencana di NTT
Kesaksian Kepala Basarnas Kupang Emi Frizer siaga dalam beberapa bencana di NTT
Penulis: Ray Rebon | Editor: Kanis Jehola
Kesaksian Kepala Basarnas Kupang Emi Frizer siaga dalam beberapa bencana di NTT
POS-KUPANG.COM | KUPANG-- Kepala Basarnas Kupang Emi Frizer menyampaikan suka duka pihaknya bersama stakeholder terkait dalam proses pencarian dan pertolongan bagi keselamatan jiwa orang selama beberapa kali bencana di NTT.
Kesaksian Kepala Basarnas Kupang ini tertuang dalam acara Ngobrol Asyk Pos Kupang yang bertajuk tema 'Siaga Dalam Bencana' pada Rabu, 19 Mei 2021 yang dipandu host Ella Uzurasi salah satu jurnalis Pos Kupang.
Dalam acara Ngobrol Asyk Pos Kupang host Ella langsung melempari beberapa pertanyaan kepada Kepala Basarnas Kupang yakni :
POS-KUPANG.COM : Apa sebenarnya tugas Basarnas?
Kepala Basarnas Kupang : Badan Pencarian dan Pertolongan merujuk kepada Undang-undang pencarian dan pertolongan No.29 tahun 2014. Yang awalnya Basarnas, mengingat pertimbangan dari nasionalis, SAR itu diambil dari bahasa Search dan Rescue dan belum diadopsi kedalam bahasa indonesia.
Sehingga dikawal oleh para legislator di DPR, akhirnya Basarnas menjadi Badan Pencarian dan Pertolongan. Namun Nasarnas tetap disamatkan di Badan Pencarian dan Pertolongan. Mengingat karena mayoritas masyarakat mengenal selama ini Basarnas.
Baca juga: Siap Belajar Luring, SLB Negeri Pembina Kupang Ikut Program Surveilans Sekolah Bebas Covid-19
Baca juga: Ternyata Begini Cara TNI Identifikasi KKB Papua dan Warga Sipil, Mahfud MD: Hati-hati dan Fokus
Untuk Basarnas sendiri memiliki tugas dua tugas pokok yakni search and rescue dimana melakukan pencarian dan menyelamatkan.
Dari pencarian dan menyelamatkan ini, kemudian dijabarkan dalam beberapa bagian dan dilakukan dalam beberapa sektor. Karena upaya pencarian meliputi terjadinya setiap kondisi-kondisi yang menyebabkan ancaman atau situasi berbahaya baik itu dalam situasi kecelakaan dalam mode tranportasi darat,laut maupun udara.
Namun melainkan pihaknya tetap melakukan pencarian di dua matra yakni darat dan air. Selain itu juga pencarian dalam kejadian kegagalan teknologi, kegagalan konstruksi dan kegagalan cuaca.
Kemudian setelah itu kejadian bencana, bencana dalam hal ini masuk dalam kategori aktivitas alam maupun bencana yang disebabkan oleh campur tangan manusia.
Baca juga: Menko Airlangga: Vaksin Gotong Royong Percepat Vaksinasi untuk Usia Produktif
Baca juga: BPR Central Pitoby Akan Gelar Bazar Paket Sembako Murah
Selain itu terdapat kondisi-kondisi khusus yang berupaya membutuhkan pertolongan spesifik misalnya banguan runtuh dan kecelakaan kendaraan yang masuk kedalam jurang atau kedalam air. Serta terdapat kondisi yang membahayakan nyawa manusia yang tidak masuk dalam kategori bencana kapal seperti seseorang saat terseret oleh arus gelombang pantai.
Sehingga dari keempat kondisi tersebut, dia mengatakan bahwa pihak Pencarian dan Pertolongan tidak melakukan pekerjaan secara sendiri. Melainkan pihaknya mengedepankan fase-fase pada emergency yaitu pencarian dan pertolongan.
Tahap emergency ini dikatakannya bahwa setelah melakukan pencarian serta mendapatkan korban, maka dievakuasi dan selanjutnya akan melakukan konsolidasi dengan stakeholder terkait.
Dia memberikan contoh misalnya, terjadi kecelakaan kapal saat menemukan POBnya yang tidak berdomisili diwilayah tersebut, maka pihaknya dapat melakukan kordinasi dengan pihak Dinas Sosial untuk mereka yang menindaklanjutinya seperti kejadian nelayan Sabu hilang dilaut pada tahun 2020 lalu.
Dia menjelaskan bahwa, penanganan yang ditindaklanjuti dari Badan Pencarian dan Pertolongan adalah melaksanakan evakuasi ke rumah sakit apabila korban terdampak langsung, namun apabila korban meminta untuk langsung kerumah dengan ketentuan kondisi korban tidak mengkwatirkan.
Selain itu, untuk masalah bencana alam pihaknya harus bersinergi dengan pemerintah daerah. Karena penangan tindaklanjuti berada dalam pengawasan dinas kebencanaan.
Dia juga menyampaikan bahwa dalam proses pencarian dan pertolongan terdapat pembagian otoritas, sehingga dalam tahapan pencairan korban dan ditemukan, pihaknya tetap mengawal atau bersinergi, tapi agar pembagian tugas sesuai dengan nomenklatur masing-masing, makanya terdapat penyekatan seperti di daerah ada Kantor SAR dan BPBD.
Semua pihak ini melaksanakan tugas atau berkolaborasi demi menyelamatkan jiwa manusia. Karena didalam kegiatan operasi SAR terdapat empat komponen utama yang mendukung.
Empat komponen tersebut yakni, pertama, Goverment, kedua, Komunity atau masyarakat, ketiga, Industri atau dunia usaha dan keempat adalah Animal dan teknologi.
Jadi, operasi SAR tidak dimiliki oleh Basarnas, melainkan dimiliki stakeholder lainnya. Makanya dalam kegiatan operasi SAR terdapat SAR gabungan.
"Kami selalu menyampaikan SAR gabungan dalam tahapan prosea pencarian dan pertolongan," kata dia
Dia juga mengatakan bahwa, Basarnas tidak berada di semua wilayah, seperti di wilayah NTT ada dua Basarnas yakni Basarnas Kupang dan Maumere.
Namun untuk mengcover wilayah, Basarnas Kupang mengcover wilayah sumba, Sabu, Rote hingga ke wilayah Timur. Sementara Basarnas Maumere meliputi wilayah Labuan Bajo, Flores, Lembata hingga Alor.
"Kami hanya memiliki dua pos yang penyempatan di Sumba dan Rote," ujar dia
POS-KUPANG.COM : Dua pos penyempatan yang disediakan Basarnas terdapat berapa personil
Kepala Basarnas Kupang : personil yang terdapat di Basarnas berjumlah 73 orang yang mengcover area dari Sumba hingga ke Timur. Kemudian tenaga honorer berjumlah 34 orang, hingga jumlah keseluruhan 107 orang.
Freezer juga menyampaikan bahwa Basarnas membutuhkan dukungan dari pihak pemerintah, karena Basarnas sendiri adalah organisasi vertikal. Karena pekerjaan yang dilakukan bersinergi atau presisi dengan masing-masing OPD yang ada di Pemda.
Basarnas Kupang juga memiliki dua alut yakni kapal SAR Antareja dan RB 308 dengan personilnya masing-masing.
POS-KUPANG.COM : Saat mendapat peringatan dari BMKG terkait adanya siklon tropis seroja, tindakan apa yang Basarnas lakukan
Kepala Basarnas Kupang : melalui informasi yang diterima sebelum adanya badai seroja, presentasinya juga semakin meningkat, maka pada 3 April 2021 lalu, dirinya telah memerintahkan kepala seksi operasi untuk memulai menyiapkan rescuer dalam tiga tim.
"Maka kami mempunyai tiga armada darat lengkap dengan perahu karet," kata dia
Dari tiga tim ini, waktu itu langsung melakukan mobile atau pengecekan disaat hujan mulai turun.
Waktu itu di kantor Basarnas Kupang pun langsung melakukan evakuasi di beberapa titik yang berada dibagian pesisir, dan saat itu juga pihaknya melakukan proses tersebut bekerjasama dengan semua pihak.
Namun pada puncak pasca badai seroja, menurut dia, pihaknya sudah mengarahkan semua personil untuk berada disemua titik yakni 27 titik yang diploting.
Selain pihaknya menangani banjir ROB, ada kejadian lain bahwa adanya kapal-kapal nelayan yang rusak akibat badai seroja dan terseret hingga ke laut australia.
Untuk melancarkan proses penanganan waktu badai seroja, pihaknya memdapat bantuan dari Basarnas Makasar dan Pusat sebanyak 20 personil.
POS-KUPANG.COM : terkait dengan kejadian anak terseret dan hilang di kali Bileno, Basarnas sendiri dapat menjelaskan dari bagian teknis, mengapa hilang begiti lama, anak tetsebut dievakuasi dengan selamat
Kepala Basarnas Kupang : secara teknis sebagai manusia kita percaya bahwa mujizat itu nyata. Namun ada penjelasan empiris atau penjelasan yang dapat diterima oleh logika.
Dia menjelaskan bahwa, kasus yang terjadi pada korban leonard pada saat terpeleset dan terseret oleh arus air dikali tersebut hingga tersedot dan masuk kedalam lubang batu.
Karena dilokasi itu terdapat dua trap, jadi terdapat perbedaan ketinggian yang menyebabkan adanya air mancur.
Saat Leonard terseret, disaat itu tidak dilihat adanya lubang dan terlihat hanya terdapat pusaran air.
Sehingga bersama dengan masyarakat, pihaknya bahu membahu membendung sebagian air, khusus di dekat pusaran air.
Setelah dibendung sebagian pusaran air, debit air yang masuk melalui pusaran air itu semakin sedikit, maka semakin lama terlihat bahwa adanya lubang.
Lubang dengan diameter 40 cm, namun hanya untuk masuk kedalam lubang tersebut hanya bisa untuk ukuran badan orang dewasa, maka tidak dapat memasuki personil penyelam dengan aksesorisnya.
Dua hari pihaknya lakukan prosea pencarian, namun masih terkendala dengan debit airnya. Maka pada tahap pencarian hari kedua, pihaknya melakukan pencarian dengan pihak Polair. Dari tiga kali penyelaman, pada penyelaman kali keempat rekan dari Polair dan dari Basarnas berhasil menembus hingga ke perisai dari air terjun.
"Rekan dari Polair berhasil masuk kedalam, tapi dari bagian Basarnas tidak berhasil masuk, setelah melewati tirai air terjun langsung bertemu dengan dinding batu, namun dibagian bawahnya masih terdapat lubang, saat diberusahan menaiki dinding tersebut ditemukan sepasang kaki diatas lubang tersebut. Ia mencoba mencolek kaki tersebut beberapa kali dan kaki tersebut ada respon," urainya
Dia menyampaikan bahwa korban atau Leonard ini mengalami hipotermia artinya penurunan kesadaran diakibatkan temperatur tubuh rendah.
Saat memastikan bahwa korban masih selamat, rekan dari Polair langsung naik menjumpai anak tersebut dan mengecek keadaannya, dan bertannya " kenapa ada disitu, jawab korban, beta (saya mau pulang tapi jalan tertutup," kata dia melanjutkan suara dari rekan Polair
Leonard ditemukan didalam lubang dengan kedalaman kurang lebih 1 m, tapi 1/4 lubang tersebut masih terdapat udara, hingga anak itu bertahan selama 20 jam. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon)