Dua Ibu Hamil Korban Bencana Adonara, Flores Timur Terpaksa Nginap di Gudang Kopra, Ini Penyebabnya

Dua Ibu Hamil Korban Bencana Adonara, Flores Timur Terpaksa Nginap di Gudang Kopra, Ini Penyebabnya

POS-KUPANG.COM,LARANTUKA- Warga korban bencana di Waiburak, Kecamatan Adonara Timur yang selama ini menghuni posko pengungsian MAN 1 Waiwerang sudah dipulangkan sejak 5 Mei 2021. 

Pemerintah daerah berencana menempatkan korban bencana dengan membangun hunian sementara di Purinara, Desa Nara Saosina. Meski demikian, renovasi hunian sementara itu kini belum rampung. 

Sebagian korban menumpang di rumah keluarga. Ada juga yang menyewa kos, Namun ada juga yang terpaksa menginap di gudang kopra di Riang Muko, kelurahan Waiwerang Kota. 

Saat didatangi Pos Kupang, Kamis 13 Mei 2021, di gudang ini terdapat 11 jiwa dari 3 KK bertahan di lokasi itu. Tiga KK itu yakni, pasangan suami istri, Titus Tawan dan Yasinta Barek Bolen bersama anak, pasutri Yohanes Tuan dan Veronika Waja, bersama anak cucu. Serta, Paulus Peu bersama istri Margaretha Kolin. Dari 11 orang, terdapat dua ibu hamil dan juga anak-anak. 

Baca juga: Info Sport Terbaru : Skuad Persipura Lebaran di Malang Demi Piala AFC 2021, Ini Kata Jacksen Tiago

Baca juga: Mengapa Pemain Gelandang Muda Persita Flavio Cameron Gugup Dilatih Widodo Cahyono Putro ?

"Ada dua ibu hamil disini. Mereka selalu rutin diperiksa tenaga medis," ujar Titus Tawan kepada wartawan, Kamis 13 Mei 2021. 

Ia mengaku saat keluar dari posko pengungsian, mereka diberi logistik makanan, tanpa dana tunggu hunian. Ia juga mengaku enggan menghuni rumah di purinara, lantaran jauh dari lokasi kerja. 

"Kita memang diberi logistik, kalau habis, kita disuruh ambil lagi di posko. Soal dana tunggu hunian, kami belum terima," katanya. 

Baca juga: Kalap dan Sedih, Suami Ini Tega Bakar Diri Setelah Cekcok dengan Istri soal Uang Belanja Lebaran

Baca juga: Shin Tae-yong Bakar Semangat Pemain Timnas: Kalian Harus Berkorban Untuk Indonesia, Jangan Capek

Hal yang sama diakui sejumlah korban lainnya yang menghuni kos-kosan di wilayah Wotan dan Riang Muko. Mereka juga mengaku membayar kos menggunakan uang pribadi, lantaran belum diberi dana tunggu hunian. 

Untuk diketahui, selain rencana relokasi warga terdampak, pemerintah melalui BNPB mengucurkan dana tunggu hunian tahap I bagi warga yang rumahnya rusak berat. 

Dari 234 rumah rusak berat di Flores Timur, BPBD mengucurkan dana tunggu hunian sebesar Rp 351 juta.

"Dari 234 KK akan mendapatkan Rp.500 ribu perbulan selama tiga bulan," ujar Bupati Flores Timur, Anton Hadjon saat mengikuti acara penyerahan bantuan secara virtual oleh Gubernur NTT bersama BPBD serta seluruh bupati se-NTT, Rabu (28/4/2021).

Ia mengatakan, tujuan penyaluran dana itu untuk memperdayakan masyarakat terdampak bencana. 

Baca juga: Ferran Torres Pemain Termuda Cetak Hatrik untuk City, Skor Newcastle vs Manchester City 3-4

Baca juga: Menjelang MotoGP Prancis 2021 di Sirkuit Le Mans, Pebalap Marc Marquez Makin Percaya Diri ?

Dana itu, dioptimalkan untuk warga terdampak dengan kategori rumah rusak berat untuk mencari rumah sementara sambil menunggu pembangunan rumah.

"Dana ini dipakai untuk sewa rumah atau pinjam rumah sementara," katanya.  

Ia menambahkan, data 234 KK yang rusak berat itu sudah ada di SK bupati nomor 156 tahun 2021, tanggal 26 April tentang penetapan data kerusakan rumah. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda)