Lonceng Gereja Berdentang Disaat Khotib Ustad Abdurrauf Berkotbah pada Sholat Id di Malaka
elaksanaan Sholat Id Hari Raya Idul Fitri 1442 H oleh Umat Islam di lapangan Umum Kota Betun, Ibu kota Kabupaten Malaka, Kamis (13/5) berlangsung
Penulis: Edy Hayong | Editor: Ferry Ndoen
Lonceng Gereja Berdentang Disaat Khotib Ustad Abdurrauf Berkotbah pada Sholat Ied di Malaka
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edy Hayong
POS-KUPANG.COM I BETUN--Pelaksanaan Sholat Id Hari Raya Idul Fitri 1442 H oleh Umat Islam di lapangan Umum Kota Betun, Ibu kota Kabupaten Malaka, Kamis (13/5) berlangsung aman, lancar dan penuh hikmat. Ratusan Jamaah yang hadir menaati protokoler kesehatan (Prokes) Covid-19.
Suasana agak berbeda ketika Khotib Ustad Abdurrauf yang juga Ketua Takmir Masjid Al- Qadr, Pasar Baru, Betun sekitar Pukul 07.00 Wita menyampaikan khotbah.
Saat bersamaan lonceng di Gereja Dekenat Malaka-pun berdentang, karena saat itupun Umat Kristiani merayakan Hari Raya Kenaikan Yesus Kristus. Jarak antara lapangan Umum Betun dengan Gereja Katolik Dekenat Malaka sekitar 300 Meter.
Pantauan Pos-Kupang, para Jamaah dengan tertib ke lapangan mengenakan masker setelah mereka mencuci tangan terlebih dahulu di 2 titik pintu masuk.
Selanjutnya dengan tertib para Jamaah menempati area yang sudah diatur panitia. Tepat Pukul 06.30 Wita pelaksanaan Sholat Id dimulai yang dipimpin Imam Ustad H. Ali Musid.
Giliran Khotib Abdurrauf menyampaikan Kotbah, tepat Pukul 07.00 Wita lonceng dari Gereja Katolik Dekenat Malaka berdentang karena saat bersamaan umat Kristiani merayakan Hari Kenaikan Yesus Kristus sang Raja Damai. Tampak hadir Ketua MUI Malaka, Zainal Muttaqim, Plt. Kapolres Malaka, AKBP Sigit Harimbawan.
Ustad Abdurrauf dalam kotbahnya mengatakan, Sholat Id Idul Fitri merupakan gema takbir kemenangan Umat Islam setelah sebulan menjalankan ibadah Puasa.
Pada hari raya kali ini, kata Abdurrauf, sangat berbeda dengan hari raya Idul Fitri di tahun-tahun sebelumnya. Hal ini karena dunia dilanda pandemi covid-19.
"Virus Corona tidak boleh merubah kehidupan kita. Bukankah Allah memberikan keimanan untuk kehidupan kita. Musibah ini janganlah kita bersangka buruk tapi kembalilah kepada Allah ditengah kita mendapat cobaan ini," ujar Abdurrauf.
Dia mengakui pandemi Corona merupakan cobaan dari Allah. Dalam Agama Islam diajarkan tentang kebaikan dan sabar. Untuk itu, dirinya mengajak para Jamaah untuk mendekatkan diri dengan Allah.
"Musibah ini merupakan peringatan untuk kita kembali ke jalan kebenaran yang diajarkan Allah.
Musibah ini terjadi karena kehidupan kita sudah keterlaluan. Kita sudah menjauhkan diri dari Allah, karena perkembangan Iptek seolah-olah ingin melebihi Allah. Kepercayaan kita pada ajaran Allah menipis bahkan hilang samasekali," tegas Abdurrauf.
Menurut Abdurrauf, munculnya wabah ini untuk menghancurkan kesombongan manusia baik dalam bidang politik, sosial ekonomi, dll. Semua kekuatan selama ini dibuatnya tidak berdaya dan tidak ada kekuatan lain yang mampu membendung. Perusahaan gulung tikar, pengangguran diman-mana.
"Saya mengajak kita semua untuk berdoa dan mohon pengampunan pada Allah. Pandemi ini membuat kita sadar akan kelemahan dan kembali kepada Allah," pungkasnya.(*)
