Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Senin 10 Mei 2021: Setelah 148 Tahun Santo Damian De Veuster Bersaksi

Tidak ada kasih yang lebih besar daripda kasih seorang yang memberikan nyawanya bagi sahabat-sahabatnya

Editor: Agustinus Sape
Dok Pribadi
RD Maxi Un Bria (kiri) saat berada di Kalawao- Molokai, 3 Juni 2003 

Renungan Harian Katolik, Senin 10 Mei 2021: Setelah 148 Tahun Santo Damian De Veuster Bersaksi (Yohanes 15 : 26-16:4a)

Oleh: RD. Maxi Un Bria

POS-KUPANG.COM - “ Tidak ada kasih yang lebih besar daripda kasih seorang yang memberikan nyawanya bagi sahabat-sahabatnya” ( Yoh 15 :10 ).

148 tahun lalu, tepatnya 10 Mei 1873 Pater Damian de Veuster SS.CC mengginjakkan kakinya pertama kali di Kalaupapa - Molokai, tempat dimana orang-orang kusta diasingkan. Mereka dikarantina dan diisolasi dari pergaulan umum masyarkat Hawaii dengan tujuan agar penyakit kusta tidak menginfeksi banyak orang. Kaum kusta saat itu selain mengalami sakit fisik juga sakit mental karena terisolasi secara sosial apalagi topografi pulau Molokai zaman itu memang mencekam dan tidak bersahabat.

Namun mengapa Pater Damian de Veuster secara sukarela berani menjadi misionaris pertama dari kongregasi SS.CC mau datang melayani kaum kusta di sana? Bukankah ia tahu bahwa risiko dari keputusan ini akan berdampak bagi kesehatan dan keselamatan dirinya? Bukankah tidak mungkin ia juga akan terkena penyakit kusta?

Sampai di sini Pater Damian de Veuster pantas dikagumi dan dicontohi. Ia memang sungguh menyadari risiko dari keputusannya. Itulah sebabnya ketika Uskup Hawaii, Louse Desire Mairget bertanya siapa yang secara sukarela mau menjadi misionaris di Pulau Molokai?

Pater Damian de Veusterlah yang pertama mengancungkan tangan sebagai isyarat non verbal bahwa ia bersedia diutus dengan segala konsekuensinya. Bagi Pater Damian inilah waktunya untuk melayani dan memberikan kesaksian tentang Yesus. Sebab bukankah Yesus sudah bersabda bahwa “Kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku” ( Yoh 15 :27 ).

Pater Damian de Veuster berlayar menuju Molokai dengan hati gembira karena kasihnya kepada Tuhan dan sesama. Di Molokai ia hidup dan melayani kaum kusta yang sudah rindu menantikan kehadiran seorang imam untuk melayani Ekaristi Kudus dan sakramen lainnya.
Pater Damian melayani mereka sampai akhir. Dalam pelayanan ia juga terjangkit penyakit kusta dan meninggal pada 15 April 1889.Oleh Bangsa Hawaii ia dijuluki Hero atau Pahlawan Cinta Kasih Abad 19.

Pater Damian de Veuster mengghayati wejangan Yesus, seorang gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-domba yang digembalakannya. Pengorbanan Pater Damian telah menginspirasi dan memberi cara pandang baru dalam refleksi pelayanan kemanusiaan dunia dewasa ini. Setiap tanggal 10 Mei, Kongregasi SS.CC merayakannya sebagai Pesta St. Damian.

Pater Damian de Veuster yang kini dimakamkan di Kapela St.Antonius Leuven Belgia setelah dibeatifikasi tanggal 4 Juni 1995, potongan tangan kanannya dimakamkan di makam pertamanya di samping Gereje St. Philomena Kalaupapa Molokai Hawaii. Damian akhirnya dikanonisasi menjadi Santo oleh Paus Benediktus XVI pada tanggal 11 Oktober 2009.

Hidup St. Damian banyak memberi dampak bagi karya pelayanan kemanusiaan. Spirit dan teladan St.Damian de Veuster mengobarkan semangat sukarela untuk berbagi dan memberikan perhatian bagi sesama yang sakit, menderita, terbuang dan terkena musibah dalam hidup.

Di Indonesia sejak lama semangat hidup St. Damian de Veuster menginspirasi pelayanan kongregasi SS.CC di Bandung, Jogya dan Batam serta kepulauan Bangka Belitung. Sementara di Nusa Tenggara Timur ada Rumah Sakit Lepra di Lewoleba Lembata, Panti Asuhan Damian di Kadelang - Kalabahi Alor, ada Seminari TOR Lo’o Damian Nela Atambua dan Kelompok Mahasiswa Katolik Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana Kupang yang memilih nama pelindung St. Damian de Veuster.

Semoga spirit hidup dan daya juang St. Damian de Veuster dalam melayani manusia yang sakit dan terbuang juga menjadi spirit dan kepedulian hidup kita di era global. Salve.*

Baca artikel-artikel renungan harian katolik lainnya DI SINI

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved