Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik, Minggu 9 Mei 2021, Ego Ipse Homo Sum, Aku Hanya Manusia Biasa
Kecakapan komunikasi antar dan lintas budaya menjadi pintu masuk bagi para rasul dalam mewartakan pesan gembira dan damai yang universal dari Allah.
Renungan Harian Katolik, Minggu 9 Mei 2021, Ego Ipse Homo Sum, Aku Hanya Manusia Biasa (Yohanes 11 : 9 -17)
Oleh: RD. Maxi Un Bria
POS-KUPANG.COM - Kecakapan komunikasi antar dan lintas budaya menjadi pintu masuk bagi para rasul dalam mewartakan pesan gembira dan damai yang universal dari Allah.
Liliweri ( 2018 ; 670-671 ) menulis bahwa urgensi mempelajari komunikasi antar dan lintas budaya antara lain untuk membangun pemahaman tentang keanekaragaman budaya dan latar belakang yang dimiliki orang lain maupun kelompok subkultur tertentu dalam interaksi sosial.
Pemahaman terhadap budaya orang lain, selain berguna untuk mengurangi ketidakpastian dalam proses komunikasi, juga dapat membantu manusia mengembangkan kecapakan komunikasi antar dan lintas budaya sesuai tuntutan pergaulan masyarakat multikultural dan global. Sebab kecakapan komunikasi antar dan lintas budaya mendukung manusia dalam menciptakan harmony in diversity.
Rasul Petrus ketika memasuki kota Kaisarea diterima dengan pesan non verbal oleh Kornelius yakni tersungkur dan menyembah Petrus tanpa kata ( Kisah Para Rasul 10 : 25 ). Namun terhadapnya Petrus berkata “ Bangunlah, aku hanya manusia biasa ”.
Rasul Petrus selanjutnya menjelaskan bahwa kasih karunia Allah dicurahkan untuk segala bangsa dan bukan hanya untuk para murid ataupun hanya bagi bangsa Israel. Kasih Allah berdimensi universal melampaui perbedaan budaya, etnis, ras, agama dan bangsa.
Pesan-pesan universal dan damai yang dikomunikasikan Petrus dapat dipahami dan diimani sehingga ia diterima dan tinggal bersama mereka untuik beberapa waktu. Mereka telah terlibat dalam komunikasi antar budaya dan memahami inti pesan Petrus bahwasannya rahmat dan kasih karunia Allah memang dicurahkan bagi segala bangsa yang multikultural.
Kepada masayarakat yang multikultural inilah sesungguhnya para murid diutus Yesus untuk mewartakan kabar gembira. Karena itu kecakapan dan kecerdasan komunikasi antar dan lintas budaya dengan spirit hukum cinta kasih menjadi hal yang sangat relevan untuk dimiliki para murid Yesus.
“ Tinggallah dalam kasih-Ku “ ( Manete in dilectione mea ). Demikian pesan Yesus kepada para murid dan kita semua agar mampu menghadirkan kasih Allah kepada sesama dan dunia serta bergembira karena dapat menjadi sahabat bagi semua orang yang berbeda budaya dan latarbelakang dengan mengembangkan skill komunikasi antar dan lintas budaya dalam masyarakat multikultural dewasa ini. Sebab demikian adanya, kepada masyarakat multikultural itulah, sesungguhnya para murid dan kita semua diutus untuk bersaksi dan melayani.
Selamat berhari Minggu dan Salve.*
Simak juga video renungan harian katolik berikut:
Baca artikel-artikel renungan harian katolik lainnya DI SINI