Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik, Sabtu 8 Mei 2021: DIMUSUHI DUNIA
Siapa pun pernah mengalami bahwa tak semua orang menyukainya. Seberapa baik dan hebatnya dia, tetap saja ada orang yang mencibir dan meremehkannya.
Renungan Harian Katolik, Sabtu 8 Mei 2021: DIMUSUHI DUNIA (Yohanes 15:18-21)
Oleh: Pater Steph Tupeng Witin SVD
POS-KUPANG.COM - Siapa pun pernah mengalami bahwa tak semua orang menyukainya. Seberapa baik dan hebatnya dia, tetap saja ada orang yang mencibir dan meremehkannya. Ini bukan karena ia ternyata tak sepenuhnya baik (siapa sih yang tak punya kekurangan), melainkan karena orang memang tidak menyukainya.
Terkadang banyak yang menghujat diri seseorang, menertawainya, merendahkannya, bahkan membencinya. Terkadang seseorang tak mengerti kenapa mereka berbuat seperti itu kepadanya, padahal ia tidak sama sekali menyakiti, mengganggu kehidupan, melakukan hal yang buruk kepada mereka.
Berhadapan dengan kenyataan dibenci, mungkin saja ada yang sabar dan bisa menahan diri; ada yang ambil sikap EGP alias "emangnya gue pikirin. Tapi bisa jadi ada yang tak mampu menahan diri, terusik dan tersulut emosi. Ia membalasnya dengan sikap yang buruk.
Setelah berbicara kesatuan dengan diri-Nya, Yesus mulai berbicara tentang kebencian dunia. Tak hanya diarahkan kepada diri-Nya, tapi juga bakal dialami oleh para murid-Nya. Itu pasti! Bahwa mereka akan dimusuhi oleh dunia, karena mereka adalah murid-murid-Nya.
"Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu ... Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu .... semua itu akan mereka lakukan terhadap kamu karena nama-Ku, sebab mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku" (Yoh 15:18.20.21).
Soalnya, kebencian itu merupakan bagian dari dunia, yang diartikan sebagai masyarakat manusia yang mengorganisasikan diri tanpa Allah. Tidak bisa lain, dunia mencurigai orang-orang yang berbeda dengannya. Dunia sangat tidak menyukai orang yang hidupnya berlawanan dengannya. Dunia selalu mencurigai nonkonformitas, yang tidak mau menyesuaikan diri dengannya.
Dunia menghujat yang berbuat baik, mungkin karena dunia tidak bisa lakukan seperti itu. Dunia tidak rela memberi apresiasi kepada yang berprestasi, mungkin ada sesuatu yang dunia irikan. Dunia membenci yang berkata jujur dan bertindak benar, mungkin dunia tidak bisa tenang oleh bayang-bayangnya sendiri.
Kita ingat kata-kata Yesus ini tatkala kita mengalami bahwa kita dibenci dunia. "Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu ... Ingatlah seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya". Kita bukan lagi dari dunia. Kebencian yang kita alami dari dunia, tak akan melebihi yang dialami oleh Yesus.
Seseorang menulis catatan bijak yang bagus: "Jangan pernah kau balas keburukan dengan hal yang buruk pula. Karena jika hal itu terjadi, maka kebaikan yang ada dalam dirimu akan sia-sia. Mereka mencaci maki dirimu, biarkanlah, karena Tuhan masih memuji dirimu. Jika mereka menjauhimu, tenang saja, masih ada ada Tuhan yang selalu dekat denganmu, dan jika mereka meninggalkanmu, jangan galau, masih ada Dia yang selalu ada di sampingmu.
Tak perlu galau, resah, gelisah dan juga sakit hati ketika ada yang membencimu. Tidak semua orang membencimu, tidak menyukaimu, meremehkanmu. Pasti tetap ada yang menyayangimu, peduli denganmu. Jika tidak ada, tenang saja, masih ada Dia yang selalu ada untukmu. Semoga kau tetap menjadi orang baik, karena jika kau berbuat baik, maka kau akan mendapatkan kebaikan juga, bukan saja di dunia ini, namun nanti ketika kau pulang ke alam keabadian. *
Simak juga video renungan harian katolik berikut:
Baca artikel-artikel renungan harian katolik lainnya DI SINI