Gus Miftah Jawab Tudingan Kafir Pasca Ceramah di Gereja, Ungkap Fakta Mualaf Asal Amerika Serikat
Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta, Gus Miftah menyita perhatian publik dalam beberapa hari terakhir ini.
Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Hasyim Ashari
Gus Miftah Jawab Tudingan Kafir Pasca Ceramah di Gereja, Ungkap Fakta Mualaf Asal Amerika Serikat
POS-KUPANGCOM - Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta, Gus Miftah menyita perhatian publik dalam beberapa hari terakhir ini.
Ceramahnya di sebuah gereja menuai kontroversi.
Di akun Instagramnya Gus Miftah mengunggah dampak ceramahnya di gereja yang viral di media sosial.
Ia menyebut gara-gara video ceramahnya yang viral di media sosial itu, ada warga Amerika Serikat yang jadi mualaf atau masuk Islam.
Baca juga: Orang Mikin Dilarang,Atta Halilintar Boleh GelarNikahan Hingga Dihadiri Jokowi,Gus Miftah Sebut ini
Gus Miftah juga menjawab tudingan kafir yang dialamatkan kepadanya pasca ceramah tersebut.
Berikut unggahan lengkap Gus Miftah.
Alhamdulillah, pengakuan seorang muallaf di Amerika, dan keluarga nya otw muallaf insya Allah, gegara video itu.
Mungkin saja saya salah dimata kalian orang-orang hebat, dan saya memang banyak salah.....
Tapi Alhamdulillah masih ada kebaikan dan secercah hidayah dari sesuatu yang kalian anggap salah.
Maaf ya kalau saya sering berbuat salah........ kalau saya dianggap kafir... insya Allah saya masih bersyahadat yang sama dengan kalian kok
Oh ya foto screen shoot nya dibaca yah... yang komplit
Baca juga: Gus Miftah Sebut Abu Janda Kurang Ajar Gegara Twit Islam Arogan, Sang Ustaz: Lebih Banyak Ngaji
Dalam screen shoot terkait dengan pesan dari warga Amerika Serikat itu berisi:
Assalamualaikum Gus MIftah
Salam kenal sebelumnya
saya Gerard, saya dapat nomor Gus Miftah dari...
Baca juga: Ulama Kondang Gus Miftah Ingatkan Pesan Mbah Moen Bagi Umat Islam: Ingat, Jangan Membenci Habib
Saya mau nanya-nanya Gus, saya baru masuk Islam beberapa bulan lalu
dan saya ada keluarga lain yang ingin masuk Islam juga
Kebetulan kami sekeluarga tumbuh dan besar di Amerika
Tentang agamapun kami tidak mengerti sama sekali
Apakah bisa berkomunikasi lebih lanjut dengan Gus Miftah?
Maaf telah mengganggu waktunya dan salam kenal
Saya sangat terkagum dengan ceramah Gus MIftah di gereja beberapa hari lalu
Setelah memutuskan menjadi Islam beberapa bulan lalu
Jujur saya merasakan ada penyesalan di dalam hati
Karena ketika saya baru mengenal islam, saya malah dipertemukan dengan ustad-ustad yang menurut saya (maaf) yang ajarannya cenderung kasar dan membenci
Saya yang baru mengenal islam akhirnya kecewa
Baca juga: GUS MIFTAH ke Mbak You : Ramalan itu Bagian dari Kahin, Kahin itu Dukun dan Diharamkan oleh Agama
Setelah melihat video Gus MIftah beberapa waktu yang lalu
Saya mulai kembali tertarik
Saya semakin sadar kalau masih sangat2 banyak ustad2 yang berpikiran open minded
Ceramahnya bikin hati tenang dan tenteram
Baca juga: KABAR SEDIH dari Gus Miftah, Ustadz Yusuf Mansur Harus Dirujuk ke Rumah Sakit, Kondisi Memburuk?
Postingan Gus Miftah ini dikomentari beragam netizen:
@wari_ahmad: @gusmiftah Gus, Njenengan lahir Jumat Legi ya....kok banyak yg perhatian, termasuk juga yg caper....
@alghazalidavian: Dengarkan ceramah buya yahya, Habib syech bin abdul qodir assegaf, ustadz Somad, ustadz adi hidayat, Gus Baha, dan masiih banyak lagi para habaib beserta kyai yg lebih memilih mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.,,, ntah apa yg dimaksud gus miftah hanya beliau dan Allohu azza wajjala yg tau.. Yuk Islam bisa merangkul kebenaran sesuai ajaran Rosululloh
@fikky_ardianta: Betull guss.. setuju.. islam bukan dimiliki hanya untuk orang2 tertentu.. islam milik semua.. bahkan ahli maksiat pun berhak memiliki islam... potitioning gus miftah sangat keren.. krn bisa menyentuh di segmen orang2 ahli maksiat, yg tipis iman nya, bahkan yg belum memiliki islam jd pengin memiliki islam karena ada akses yaitu ustadz yg merangkul di segmen itu... memang dg semua nya slalu mmperbaiki diri ke arah lbh baik dlm iman taqwa.. smga Allah jaga gus miftah dan seluruh ustadz di dunia... istiqomah dlm perkuatan iman dan taqwa dan dalam pelayanan prima ke jemaah.. amin
Baca juga: Gus Miftah Mengislamkan Audur Linda, Ini Pesan yang Mendalam untuk Sang Mantan Atheis
@gampacuk85: Efek menyapu di tempat kotor, lebih berasa hasilnya, lanjutkan Gus. Ada tidaknya dukungan dari masyarakat, yg penting Allah Maha Mengetahui. Tentu dibekingi Allah baik daripada dukungan manapun. Amin.
@albimazkha: Ceramah di tempat manapun GK masalah Gus yg pnting semua tergantung niatnya dimna cara kita bisa menjadikan manusia yg lebih bernilai dan ceramahnya TK harus di majelis taklim Gus..lanjutkan Gus Allah selalu bersama dengan orang2 yg benar
@pratama.asta: Ada yg sibuk mengislamkan, ada yg memilih sibuk mengkafirkan. Terserah mau pilih yg mana. Lanjut Gussss. Los ga rewel
@sajat.sudrajat: Tanpa mengurangi rasa hormat saya kpd gus miftah,.toleransi harus tpi jngn sampai kebablasan sekelas nabi saja tdk mau masuk ke tempat yg di dlm nya ada berhala padahal itu tidak akan mengubah keimanan nabi knpa kita orang biasa mau masuk kedalam tmpt yg ada berhalanya dengan dalih toleransi.sangat amat menyedihkan
@jhovieskincare: Toleransi membawa 1000 berkah 1000 manfaat bagi kita semua alhamdulillah sehat terus gih gus miftah aamiin
@jabalnurjabal: Kdg stuasi bgini, jd ingat gus dur.... Gtu aja ko repot.. Slesai
Baca juga: VIDEO Viral Gus Muwafiq, Mantan Asisten Gus Dur, yang Dituding Hina Nabi, Gus Miftah Ikut Komentar
@nurhadipriyatna: Alhamdulillah yg dianggap banyak nitizen puisi Gus Miftah salah ternyata dapat membukakan pintu hati seorang non muslim dijauh sana rencana allah memang selalu indah
@way_198: Apa gus hukum mengucap shalom bagi umat islam dan mengucapkan salam di greja? Faham makna salam ga? Emang toleransi harus kayak gitu? Coba gus kalo action mu itu benar tanggapi pendapat para pendapat ulama yg lagi rame.
Siapa Gus Miftah?
Mengutip wikipedia, Gus Miftah bernama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah.
Ia lahir di Lampung, 05 Agustus 1981; umur 39 tahun.
Ia adalah seorang ulama, da'i, dan pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta.
Ia merupakan keturunan ke-9 Kiai Ageng Hasan Besari, pendiri Pesantren Tegalsari di Ponorogo.
Gus Miftah merupakan da'i jebolan dari Pegerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta oleh karena itu Gus Miftah juga dikenal sebagai ulama muda Nahdlatul 'Ulama yang fokus berdakwah bagi kaum marjinal, baik melalui dakwah di dalam maupun di luar pesantren.
Namanya mulai diperbincangkan publik ketika video dirinya viral saat memberikan pengajian di salah satu kelab malam di Bali.
Baca juga: Ustadz Yusuf Mansur Unggah Video Gubernur Anies Baswedan, Sebut Gus Miftah hingga Presiden RI
Dakwah Kaum Marjinal
Perjalanan dakwah Gus Miftah, kyai asal Ponorogo kelahiran Lampung ini dimulai saat usianya masih 21 tahun.
Pada sekitar tahun 2000-an, Gus Miftah yang sering salat tahajud di sebuah musala sekitar Sarkem, sebuah area lokalisasi di Yogyakarta, kemudian berniatan berdakwah.
Saat itu ia ditemani Gunardi atau Gun Jack sosok yang menjadi penguasa pada saat itu.
Bermula dari kegiatan tersebut, kajian agama mulai rutin digelar oleh Gus Miftah.
Meski awalnya banyak tantangan, tapi saat ini sejumlah pekerja dunia malam sudah menerima kehadirannya.
Tidak jarang, ketika pengajian sejumlah jemaah meneteskan air mata dan mulai mengubah perilakunya secara perlahan.
Perjalanan dakwah Gus Miftah kemudian berlanjut ke kelab malam dan juga salon plus-plus.
Awalnya ia masuk lantaran mendapati keluh kesah para pekerja dunia malam yang kesulitan mendapat akses kajian agama.
Ketika hendak mengaji di luar mereka mengaku menjadi bahan pergunjingan. Sebaliknya di tempat kerjanya tidak ada kajian agama yang bisa didapatkan.
Berbeda dengan dulu saat mendapat penolakan ketika hendak memberi kajian, kini banyak pekerja malam yang merasa butuh untuk mendapat pengajian.
Tidak jarang beberapa banyak pekerja malam kemudian berhijrah menjadi lebih baik. Sejak lima tahun terakhir langkahnya pun didukung oleh Maulana Habib Luthfi bin Yahya asal Pekalongan. (*)