Airlangga Hartarto: Harga Vaksin Mandiri Segera Ditetapkan
Pemerintah segera menetapkan harga vaksin mandiri dan industri padat karya jadi prioritas pemerintah dalam pelaksanaan vaksinasi g
Penulis: Gerardus Manyela | Editor: Ferry Ndoen
POS KUPANG. COM, JAKARTA — Pemerintah segera menetapkan harga vaksin mandiri dan industri padat karya jadi prioritas pemerintah dalam pelaksanaan vaksinasi gotong -royong.
Alasannya, industri padat karya menyerap lebih banyak tenaga kerja dibanding industri padat modal.
Banyaknya tenaga kerja di satu pusat produksi tentu membuat risiko penularan Covid -19 menjadi lebih tinggi bagi industri padat karya.
Hal ini ditegaskan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto di Jakarta, Senin (3/5/2021).
Menurut Airlangga, pelaksanaan vaksinasi gotong royong akan mengacu pada daftar perusahaan yang sudah mengajukan diri melalui Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Selain itu, vaksinasi gotong- royong juga tetap mempertimbangkan zonasi risiko penularan Covid-19 per daerah.
"Prioritas berbasis zonasi. Juga berbasis kepada perusahaan yang sudah
daftarkan diri ke Kadin. Dan, tentunya pada jenis industrinya, diutamakan yang
padat karya," ujar Airlangga.
Dalam keterangan yang diterima Harian Pagi Pos Kupang& Pos Kupang.Com, Selasa (4/5/2021), Airlangga mengatakan, pemerintah juga memfasilitasi Warga Negara Asing (WNA) untuk mendapat akses vaksinasi Covid-19. WNA sebagai pekerja asing bisa divaksinasi dengan skema gotong- royong, yakni dengan pendanaan sepenuhnya oleh perusahaan penanggung WNA tersebut.
Pekerja asing yang dimaksud harus memiliki kartu izin tinggal terbatas (KITAS) atau kartu izin tinggal tetap
(KITAP).
Soal harga, Ketua Umum Golkar ini menambahkan, Kementerian Kesehatan
segera menerbitkan Permenkes mengenai vaksinasi gotong -royong. Nantinya, vaksinasi dengan skema gotong- royong akan menggunakan vaksin Covid-19 produksi Sinopharm.
Indonesia sendiri sudah sepakat dengan Sinopharm untuk mendatangkan 7,5 juta dosis vaksin sampai Juli nanti.
"Juga 5 juta (dosis) dari Cansino yang sedang dalam proses," kata Airlangga.
Sebelumnya dikabarkan, vaksin Sinopharm pemberian Uni Emirat Arab (UEA) sebanyak setengah juta dosis sudah tiba di Tanah Air. Vaksin produksi China itu dibawa menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA-891.
Pada April lalu, Ketua Kadin Indonesia , Rosan P Roeslani melaporkan kepada Presiden Joko Widodo terkaiperkembangan pendataan program Vaksinasi Gotong -Royong yang dibuka sejak 28 Januari 2021. Hingga 10 April 2021, tercatat sebanyak 17.387 perusahaan telah mendaftar dengan 8,6 juta orang sasaran vaksinasi.
Pelaksanaan vaksinasinya diharapkan akan dilakukan pada pekan ketiga Mei 2021.(gem)

