Opini Pos Kupang

Pembelajaran di Masa Pandemi VS Keterampilan Abad 21

Pada tanggal 26 April 2021 terbit Surat Edaran dan Pedoman Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional

Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto Pembelajaran di Masa Pandemi VS Keterampilan Abad 21
DOK POS-KUPANG.COM
Logo Pos Kupang

Di beberapa daerah sungguh tidak memungkinkan adanya pembelajaran online, guru dan siswa melakukan kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR). Guru mengunjungi murid-murid pada titik-titik yang telah disepakati.

Dengan pembelajaran seperti ini, alhasil takkan memuaskan semua pihak. Interaksi guru dan siswa terbatas. Konten yang disampaikan ataupun ditugaskan tidak dapat seluruhnya dipahami oleh peserta didik.

Pengajar menjadi melakukan tugas yang lebih berat dari sebelumnya. Terlebih, kepuasan batin yang biasa diperoleh saat pembelajaran tatap muka di kelas menjadi tak terasakan lagi. Ikatan batin dan didikan yang biasa dilakukan melalui interaksi di kelas tak terjadi lagi. Interaksi dua arah dengan peserta didik yang dicoba dibangun tidak memberikan hasil yang memuaskan.

Dengan pemberian vaksinasi untuk memberikan kekebalan terhadap Covid-19 pada tenaga pendidik, diharapkan kekurangan pada proses pembelajaran dapat segera dipulihkan.

Melalui pembelajaran blended secara online dan offline, ataupun tatap muka terbatas, diharapkan kualitas pembelajaran sedikit demi sedikit ditingkatkan. Peserta didik memerlukan sentuhan didikan yang tak dapat terganti dengan perangkat secanggih apapun.

Peserta didik tetap memerlukan adanya peran guru seperti pada tiga semboyan Ki Hadjar Dewantara, yaitu Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa dan tut wuri handayani.

Pembentukan Keterampilan Abad 21

Tiga semboyan Ki Hadjar Dewantara merupakan salah satu pedoman yang harus dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Untuk memenuhi kebutuhan masa depan dan menyongsong Generasi Emas Indonesia Tahun 2045, telah ditetapkan Standar Kompetensi Lulusan yang berbasis pada Kompetensi Abad XXI, Bonus Demografi Indonesia, dan Potensi Indonesia menjadi Kelompok 7 Negara Ekonomi Terbesar Dunia, dan sekaligus memperkuat kontribusi Indonesia terhadap pembangunan peradaban dunia.

Pengembangan kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada tataran lokal, nasional, regional, dan global di masa depan.

Aneka kemajuan dan perubahan itu melahirkan tantangan internal dan eksternal yang di bidang pendidikan.Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka.

Terkait dengan perkembangan penduduk, SDM usia produktif yang melimpah apabila memiliki kompetensi dan keterampilan akan menjadi modal pembangunan yang luar biasa besarnya.

Namun apabila tidak memiliki kompetensi dan keterampilan tentunya akan menjadi beban pembangunan. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar SDM usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi SDM yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban pembangunan kelak.

Abad ke-21 disebut sebagai abad pengetahuan, abad ekonomi berbasis pengetahuan, abad teknologi informasi, globalisasi, revolusi industri 4.0, dan sebagainya. Pada abad ini, terjadi perubahan yang sangat cepat dan sulit diprediksi dalam segala aspek kehidupan.

Perubahan yang terjadi meliputi bidang ekonomi, transportasi, teknologi, komunikasi, informasi, dan lain-lain. Perubahan yang berlangsung sangat cepat ini dapat memberikan peluang jika dapat dimanfaatkan dengan baik, tetapi dapat menjadi bencana jika tidak diantisipasi secara sistematis, terstruktur,dan terukur.

Keterampilan abad ke-21 disebut sebagai keterampilan 4C. Bila digunakan istilah dalam Bahasa Indonesia, 4C meliputi berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi. Keterampilan berpikir kritis merupakan keterampilan untuk melakukan berbagai analisis, penilaian, evaluasi, rekonstruksi, pengambilan keputusan yang mengarah pada tindakan yang rasional dan logis.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved