Baru 2 Bulan Jadi Wali Kota, Gibran Rakabuming Raka Telah Dikunjungi Banyak Pejabat Negara, Kenapa?
Sejak dilantik menjadi Wali Kota Solo 26 Februari 2021 lalu, Wali Kota Solom Gibran Rakabuming Raka telah dikunjungi sejumlah pejabat negara.
Di antaranya, Bendung Tirtonadi, Stasiun Solo Balapan, dan Taman Balekambang.
"Biar bagaimanapun Terminal Tirtonadi adalah satu kegiatan yang paling penting di Kota Solo," ucap Budi.
"Apalagi kalau pembangunan lantai 2 sudah selesai, itu luar biasa sekali untuk kemajuan Kota Solo," tambahnya.

2. Menag Yaqut Cholil
Setelah Menhub, Gibran dikunjungi Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada Jumat 5 Maret 2021 di Balai Kota Solo.
TribunSolo.com mengabarkan, pertemuan mereka terjadi sehari jelang peletakan batu pertama pembangunan miniatur Masjid Syeikh Zayed Grand Mosque Abu Dhabi Uni Emirat Arab (UEA).
Masjid hadiah pangeran UEA untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut dibangun di lahan eks Depo Pertamina, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Luas lahannya kurang lebih 3 hektare.
"Tentu ini persiapan untuk ground breaking Masjid Syeikh Zayed Grand Mosque besok yang direncanakan akan dihadiri Menteri Energi dan Menteri Wakaf dari UEA," terang Yaqut, Jumat 5 Maret 2021.
3. Menaker Ida
Sementara diberitakan Tribunnews.com, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mendampingi Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah membuka secara resmi Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Angkatan I di Balai Latihan Kerja (BLK) Surakarta, Jawa Tengah, Rabu 10 Maret 2021.
Dalam sambutannya, Menaker Ida kembali menegaskan bahwa BLK harus menjadi titik kumpul antara kebutuhan industri dan dunia usaha. BLK juga harus menjadi rumah yang nyaman bagi kepentingan dunia industri dan dunia usaha.
Menurut Menaker Ida, sinergi antara BLK dan dunia usaha sangat penting karena satu dan yang lain memiliki kepentingan yang saling mendukung. "Kita butuh dunia industri agar para alumni, peserta pelatihan ini bisa ditempatkan di dunia industri atau dunia usaha. Dunia usaha, dunia industri butuh kita untuk kompetensinya," ucapnya.
Menaker Ida tidak menginginkan BLK dengan berbagai penyelenggaraan pelatihannya hanya melahirkan pengangguran baru. Hal itu berkaca pada banyaknya pengangguran yang didominasi lulusan perguruan tinggi.
"Saya tidak ingin BLK menyumbangkan pengangguran baru. Oleh karena itu betapa pentingnya mendekatkan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri," ucapnya.