KRI Nanggala Hilang
Masih Ada Harapan, KASAL Sebut Cadangan Oksigen KRI Nanggala Bisa 5 Hari, dengan Syarat ini
Diharapkan kapal selam yang dijuluki Monster Lauut dan semua ABKnya bisa ditemukan dalam keadaan baik-baik saja
POS KUPANG.COM -- Aparat TNI , Polri , BASARNAS dan semua unsur perkuatan serrta bantuan negara-negara sahabat kini tengah berpacu dengan waktu untuk segera menemukan kapal selam TNI AL yang hilang kontan sejak, Rabu 21 April dini hari
Bahkan kini Marinis AS ikut membantu dengan mengerakan pesawat Pemburu Kapal Selam , Poseidon P8 yang sudah mulai beroperasi sejak Sabtu 24 April 2021 lalu
Harapan untuk menemukan 53 awak kapal selam dalam keadaan selamat itu masih terbuka
Diharapkan kapal selam yang dijuluki Monster Lauut dan semua ABKnya bisa ditemukan dalam keadaan baik-baik saja
Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan oksigen di KRI Nanggala-402 masih bisa bertahan selama 5 hari jika kapal selam tersebut punya kelistrikan bagus.
Namun bila KRI Nanggala mengalami blackout atau kelistrikannya padam maka ketersediaan oksigen bagi 53 personelnya hanya bisa mencukupi selama 72 jam.

"72 jam itu ketika kapal blackout, tapi kalau kapal ini tidak blackout atau memiliki kemampuan kelistrikan ini bisa bertahan sampai 5 hari," tegas Yudo dalam konferensi pers, Sabtu (24/4/2021).
Yudo sendiri menduga KRI Nanggala tidak alami blackout saat mulai tenggelam ke kedalaman 850 meter.
Baca juga: Militer Amerika Kerahkan Pesawat Pemburu Kapal Selam Cari KRI Nanggala, Poseidon P8 Tiba di Bali
Baca juga: KRI Nanggala-402 Dinyatakan Tenggelam Usai Pencarian 72 Jam, Sejumlah Barang Ditemukan
Baca juga: Bukan Ledakan, Ini Penyebab Kapal Selam KRI Nanggala-402 Tenggelam dan Hilang Kontak
Pasalnya berdasarkan laporan dari tim penjejak Komando Pasukan Katak (Kopaska), lampu - lampu kapal selam masih menyala saat mulai masuk ke bawah permukaan air.
Bahkan, kata Yudo, kapal penjejak Kopaska yang hanya berjarak 50 meter masih mendengar suara isyarat peran tempur dan menyelam milik KRI Nanggala.
Sehingga diduga kelistrikan KRI Nanggal tidak dalam kondisi blackout.
"Kita tidak bisa tentukan apakah kemarin blackout atau tidak. Karena yang saya sampaikan awal bahwa tim penjejak dari Kopaska waktu kapal masuk air itu lampu masih hidup semua. Bahkan isyarat peran tempur, menyelam ini masih terdengar dari kapal penjejak Kopaska yang jaraknya 50 meter dari kapal selam tersebut. Sehingga dari situ, bahwa kapal tersebut tidak blackout," uajr dia.
Tim SAR gabungan sebelumnya menemukan sejumlah kepingan dan barang-barang di sekitar lokasi terakhir kapal selam tersebut turun ke air di perairan Bali.
Temuan ini diyakini adalah bukti otentik keberadaan KRI Nanggala.
Adapun terdapat 5 jenis barang atau komponen yang ditemukan oleh tim SAR.