Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Kamis 15 April 2021: BERPEGANG TEGUH

Kalau begitu, sebagai orang yang telah beragama Katolik, kita mesti berpegang teguh dan hidup sesuai apa yang diajarkan oleh agama kita.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
Pater Steph Tupeng Witin SVD 

Renungan Harian Katolik, Kamis 15 April 2021: BERPEGANG TEGUH (Yohanes 3:31-36)

Oleh: Pater Steph Tupeng Witin SVD

POS-KUPANG.COM - Setelah ditahbiskan, banyak teman seangkatan dalam Serikat Sabda Allah (SVD) mendapat benuming untuk tugas perutusan di berbagai belahan dunia. Ada kegembiraan hati menjadi misionaris di Amerika Latin, Afrika, Eropa, Australia, Jepang.

Tapi tak bisa tersembunyikan munculnya pertanyaan dalam diri mereka tentang negeri baru yang akan dituju. Ini terbaca dari kesibukan masing-masing dari mereka mencari tahu dan mendapatkan informasi apa saja tentang daerah misinya.

Mereka tenggelam di perpustakaan, mengontak siapa pun yang tahu dan mengerti tentang kondisi, budaya, pun karakteristik orang-orangnya. Singkatnya, mereka berusaha menggali dari sumber yang layak dipercayai.

Lumrah kalau kita ingin keterangan tentang seseorang, maka kita tentu akan mendapatkan keterangan itu dari keluarga atau orang-orang yang pernah bersamanya. Kalau kita berziarah atau berwisata ke suatu destinasi, maka kita sering diarahkan untuk ditemani oleh pemandu atau tour leader yang berasal dari dan sangat paham tentang tempat itu. Banyak pendaki yang berkeinginan menaklukkan puncak Everest, hampir pasti menggunakan sherpa orang Nepal yang bisa menunjukkan jalur pendakian yang aman.

Penginjil Yohanes yang dekat dengan Yesus, sebagai "murid yang dikasihi", sangat sedih hatinya karena ada banyak orang yang tak menerima berita yang dibawa oleh Yesus. Ketidakterimaan itu merupakan sebuah pengakuan ketidakpercayaan bahwa firman Allah itu benar. Olehnya ia berusaha menunjukkan keunggulan dan kelebihan Yesus.

Selain ia memberi kesaksian tentang Yesus berdasarkan pengalaman kedekatan dan pengenalan pribadinya, penginjil Yohanes pun menampilkan kesaksian Yohanes Pembaptis, seorang nabi besar yang sangat dihormati.

Kepada para muridnya yang mempertanyakan kenapa Yesus juga membaptis (lih. Yoh 3:22-30), Yohanes Pembaptis berkata, "Siapa yang datang dari atas di atas semuanya; ... siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya. Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya .... Sebab siapa yang diutus Allah, dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas" (Yoh 3:31-32.34).

Dengan itu, Yohanes penginjil seakan ingin mengajak siapa pun, selain mendasarkan kepercayaannya pada apa yang ia alami sendiri tentang Yesus, pun untuk menjadikan kesaksian orang yang dapat dipercayai sebagai basis untuk memberi pengakuan dan memperkuat kepercayaan kepada Tuhan.

Tuhan telah menyatakan diri secara nyata dalam apa yang kita namakan agama. Tuhan telah menjadi nyata di dalam agama kita. Di sana kita dapat belajar bahwa Bapa mengasihi Putera-Nya Yesus dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Bahwa kalau kita percaya kepada Yesus, kita akan memperoleh hidup kekal. Di dalam agama kita, kita diajarkan bahwa lewat sakramen-sakramen, kita mengalami kehadiran Allah secara nyata.

Dalam perayaan Ekaristi, misalnya, kita mengambil bagian dalam perjamuan yang diadakan sendiri oleh Yesus dalam diri imamnya yang bertindak in persona Christi; kita mendengar Tuhan sendiri berbicara dan mengajarkan kita saat liturgi Sabda; kita menyembah dan menerima pemberian Tubuh-Nya yang dibagi-bagikan kepada kita.

Kalau begitu, sebagai orang yang telah beragama Katolik, kita mesti berpegang teguh dan hidup sesuai apa yang diajarkan oleh agama kita. Dari hari ke hari kita berusaha untuk mendalami ajaran agama kita, agar kepercayaan kita kian bertambah. *

Simak juga video renungan harian katolik berikut:

Ikuti juga artikel-artikel renungan harian katolik lainnya DI SINI

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved