Gejolak PKB Memanas, Posisi Cak Imin Mulai Goyah, Apakah PKB Berakhir Seperti Drama SBY & Demokrat?
Gejolak PKB Memanas, Posisi Cak Imin Mulai Goyah, Apakah PKB Berakhir Seperti Drama SBY & Demokrat?
POS-KUPANG.COM - Gejolak PKB Memanas, Posisi Cak Imin Mulai Goyah, Apakah PKB Berakhir Seperti Drama SBY & Demokrat?
Suhu politik di Internal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mulai memanas.
Kursi Ketua Umum Muhaimin Iskandar digoyang. Wacana Muktamar Luar Biasa (MLB) PKB menyeruak ke publik.
Baca juga: Ketua DPC PKB Ngada Sebut Belum Ada Oknum yang Ajak Untuk Ikut Mukhtamar Luar Biasa
Baca juga: DPC PKB Kabupaten TTS Bantu Korban Banjir di Desa Koa, TTS
Sejumlah petinggi PKB daerah klaim tak puas dengan kepemimpinan Muhaimin Iskandar.
Kronologi
Bagaimana kasus ini bermulai? Munculnya KLB PKB ditengarai karena banyak pelanggaran anggaran dasar dan rumah tangga (AD/ART).
Hal ini diungkapkan oleh Eks Ketua DPC PKB Jeneponto Andi Mappanturu.
Ia juga mengaku merasa dizalimi oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.Sebab, seharusnya ia masih mengemban jabatan hingga 2022.
"Tetapi karena kezaliman pak Muhaimin yang mengubah AD/ART pada saat muktamar di Bali di dalamnya sudah tidak demokrasi," tutur Andi kepada Tribun Network, Senin (12/4).
Menurut Andi, Cak Imin seakan ketakukan akan dilengserkan dari kursi ketua umum sehingga AD/ART partai diubah.
Satu di antaranya DPP sembarangan menunjuk pengurus DPC.
Padahal, seharusnya penjaringan nama DPW harus melalui DPC.
"Berdasarkan AD/ART lama Ketua DPW dipilih oleh Ketua DPC.
Di Sulawesi Selatan, lanjut dia, sudah mencapai 12 DPC yang berkeinginan MLB. Total saat ini, di seluruh Indonesia, terdapat 113 DPC dan 10 DPW.
"Kita ingin menyelamatkan PKB. Cak Imin ibarat tuhan yang menentukan semua, tidak mendengarkan aspirasi dari arus bawah," ucap Andi.