Ramadan 2021
Benarkah Saat Imsak Kita Wajib Stop Sahur Ramadan? Kapan Kita Berhenti Makan? Ini Penjelasannya
Benarkah Saat Imsak Kita Wajib Stop Sahur Ramadan? Kapan Kita Berhenti Makan? Ini Penjelasannya
POS-KUPANG.COM - Benarkah Saat Imsak Kita Wajib Stop Sahur Ramadan? Kapan Kita Berhenti Makan? Ini Penjelasannya
Di Indonesia, imsak dikenal sebagai waktu yang terletak beberapa menit sebelum azan subuh.
Waktu imsak biasanya ditandai dengan berkumandangnya suara shalawat tarhim yang diputar di masjid-masjid.
Baca juga: Lafaz Lengkap Doa Kamilin, Beserta Tata Cara Shalat Tarawih dan Witir Saat Puasa Ramadan, Simak
Baca juga: Panduan Sholat Subuh Ramadan 2021 Serta Niat Sholat Subuh & Bacaan Doa Qunut Sholat Subuh
Banyak orang menganggap sahur harus dihentikan ketika sudah memasuki waktu imsak.
Dari fenomena itu, muncul sebuah pertanyaan, kapan waktu puasa dimulai? Imsak atau azan subuh?
Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan, waktu berpuasa adalah dimulai dari terbitnya fajar kedua atau waktu subuh sampai terbenamnya matahari.
"Dalam ketentuan agama, waktu berpuasa itu adalah dimulai dari terbitnya fajar kedua di pagi hari atau dimulai dari masuknya waktu shalat subuh sampai terbenamnya matahari di waktu sore," kata Anwar saat dihubungi Kompas.com, Minggu 10 Mei 2020.
Bentuk Kehati-hatian
Sebagai bentuk kehati-hatian, ia menyebut lebih baik jika sudah selesai makan dan minum ketika memasuki waktu imsak.
Karenanya, waktu imsak biasanya ditetapkan pada 10 menit sebelum masuknya shalat subuh.
Hal itu dilakukan agar dalam rentang waktu itu, segala sesuatu yang membatalkan puasa sudah dihentikan, termasuk makan dan minum.
"Lebih baik bila orang yang berpuasa tersebut sudah tidak lagi makan dan minum dan sudah melakukan imsak sedikit lebih awal sebelum terbitnya fajar atau masuknya waktu subuh," jelas dia.
Namun, hal itu bukan berarti pelarangan makan dan minum di waktu imsak.
Baca juga: Minum Air Lemon dan Madu Setiap Sahur Ramadan, Rasakan Manfaat Luar Biasa Ini di Tubuhmu Guys
Baca juga: 5 Keutamaan Memberi Makan Orang Berpuasa di Bulan Ramadan, Apa Saja? Cek Yuk
Menurutnya, anjuran untuk menyelesaikan makan dan minum sebelum memasuki imsak untuk mengatasi kekhawatiran jam yang tidak tepat.
"Boleh (makan dan minum), cuma khawatirnya jam kita tidak tepat sehingga dikhawatirkan waktu subuh sudah masuk dan kita masih makan," kata Anwar.
"Oleh karena itu sebaiknya kita hati-hati, untuk itulah diperlukan waktu imsak," sambungnya.
Soal keterkaitan imsak dengan mengakhirkan sahur, ia menjelaskan bahwa waktu sahur sebaiknya tidak dilakukan pada jam 2 pagi.
Mengakhirkan sahur, kata Anwar, dilakukan pada waktu mendekati subuh.
"Tapi juga jangan masih makan waktu shalat subuh sudah masuk. Untuk itu dibuat waktu imsak. Kalau masih ada satu suap dua suap selesaikan. Tiga menit selesai dengan minum, jadi masih ada sisa waktu tujuh menit," tuturnya.
Baca juga: Begini Hukum Gosip Alias Ghibah Saat Puasa Ramadan, Bisa Batalkan Puasa? Ini Penjelasan Lengkapnya
Anwar mengatakan, penerapan waktu imsak juga berlaku ketika berbuka puasa, yaitu menunda berbuka sejenak setelah tenggelamnya matahari.
Hal itu dilakukan agar dapat menyempurnakan proses menahan diri dari yang membatalkan puasa di antara kedua waktu tersebut.
Berikut daftar lengkap niat puasa dan berbuka puasa:
1. Bacaan Niat Puasa
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa
Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala.
2. Doa Buka Puasa
Baca juga: Spesial Ramadan dari Informa, Ekstra Diskon Hingga Rp1 Juta
Baca juga: Begini Hukum Gosip Alias Ghibah Saat Puasa Ramadan, Bisa Batalkan Puasa? Ini Penjelasan Lengkapnya
Berikut doa berbuka puasa:
Lafadz Pertama,
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin
Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih,"
Lafadz Kedua
Selain doa buka puasa di atas, ada satu pendapat lainnya tentang doa buka puasa yang berasal dari hadis Rasulullah SAW yaitu sebagai berikut,
ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَاللهُ
Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah.
Artinya: Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki.” (Hadits shahih, Riwayat Abu Daud: 2/306, no. 2357 dan selainnya; lihat Shahih al-Jami’: 4/209, no. 4678).