Ramadan 2021

Penjelasan Ustadz Adi Hidayat Soal Amalan Utama Bulan Ramadan, Laksanakan Mulai Senin 12 April 2021

Penjelasan Ustadz Adi Hidayat Soal Amalan Utama Bulan Ramadan, Laksanakan Mulai Senin 12 April 2021

Editor: Gordy Donofan
Freepik
Ilustrasi-Ramadan 2021 

“Sesungguhnya Allah SWT. Telah mewajibkan puasa kepada setiap umat manusia. Sedangkan seperti yang diketahui bahwa sebelun Nabi Nuh AS telah ada umat dan generasi dari masa ke masa sejak zaman Nabi Adam AS.” (Tafsir al-Jami’ilahkam al-Quran karangan Imam Al-Qurtubi Juz 2 hal.274 cetakan Dar Al-Kitab Al-‘Arobi th.1387 H/1967M).

Khusus Puasa di bulan Ramadan pertama kali diwajibkan adalah pada tahun ke-2 Hijriyah atau di tahun ke-15 Kenabian.

Artinya, perintah wajib Puasa di bulan Ramadhan turun ketika Nabi SAW sudah berada di Yatsrib atau Madinah.

Dalil yang memerintahkan Puasa Ramadhan seperti disampaikan sebelumnya terdapat dalam Al Quran Surah Al Baqarah ayat 183.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Sebelum Puasa Ramadhan disyariatkan, Nabi Muhammad SAW dan Kaum Muslimin hanya melakukan tiga hari dalam sebulan, kemudian Puasa Asyura’, baru setelah itu turunlah perintah Wajib puasa Ramadan.

Pada awalnya, puasa yang ada pada umat Islam tidak seringan yang kita rasakan saat ini.

Dahulu, di malam hari puasa umat Islam dilarang untuk bersetubuh begitu juga makan dan minum apabila telah tertidur.

Melansir Intisari, diriwayatkan oleh Ibn Harir dari Mu’adz ibn Jabal r.a., bahwa ketika sampai di Madinah, Nabi Muhammad melihat orang-orang Yahudi berpuasa di tanggal Hari Assyura alias 10 Muharam alias di berpuasa di Hari Asysyura dan berpuasa tiga hari di setiap bulannya.

Di awal-awal tahun Hijriyah, sejatinya sudah ada perintah melakukan puasa yaitu puasa tiga hari setiap bulan.

Selain itu, umat Islam sebelumnya juga terbiasa melakukan puasa pada Hari Assyura.

Ketika berada di Madinah, Nabi juga tahu bahwa orang-orang Yahudi juga kerap melakukan puasa di hari itu.

Puasa itu dilakukan untuk memperingati bebasnya Musa dan umatnya dari kejaran Firaun.

Dibanding orang-orang Yahudi, Nabi Muhammad merasa lebih berhak atas kisah Nabi Musa itu.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved