Ramadan 2021

Sambut Bulan Ramadan 1442 Hijriah, Gubernur DKI  Anies Baswedan Kerja Bakti Bersih-bersih Masjid

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama organisasi perangkat daerah (OPD) melakukan kerja bakti sebagai persiapan memasuki bulan penuh ampunan ini

Penulis: Agustinus Sape | Editor: Agustinus Sape
Instagram/aniesbaswedan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat melaksanakan kerja bakti di sebuah masjid sebagai persiapan menyambut bulan Ramadan 2021, Minggu 11 April 2021. 

“Isbat awal Ramadhan dilaksanakan 12 April, bertepatan 29 Sya’ban 1442 H,” ujar dia.

Sidang isbat terbagi menjadi tiga tahap, yaitu: Pemaparan posisi hilal awal Ramadhan 1442 H oleh anggota Rim Unifikasi Kalender Kalender Hijriyah Kemenag, yang akan dimulai pukul 16.45 WIB.

Sidang isbat awal Ramadan yang akan digelar setelah Salat Magrib, yang digelar secara tertutup.

Konferensi pers hasil sidang isbat oleh Menteri Agama yang akan disiarkan TVRI, RRI, dan Medsos Kemenag.

Adapun Kemenag akan menurunkan sejumlah pemantau hilal Ramadan 1442 H di 86 lokasi dari 34 provinsi di Indonesia.

Mereka terdiri dari petugas Kanwil Kementerian Agama dan Kemenag Kabupaten/Kota yang bekerjasama dengan Pengadilan Agama, ormas Islam serta instansi terkait setempat.

Cara penentuan awal Ramadhan

Melansir pemberitaan Kompas.com sebelumnya, Kalender Hijriah yang digunakan oleh umat Islam berbasiskan pada peredaran bulan.

Sehingga, penentuan awal bulan pada kalender Hijriah dilandaskan pada penampakan hilal atau bulan sabit muda.

Terdapat dua metode untuk mengetahui penampakan hilal, yaitu: Hisab Metode menghitung posisi benda langit, khususnya matahari dan bulan.

Baca juga: Waktu Ceramah Dalam Bulan Puasa Ramadan 2021 Dibatasi, Diatur Kemenag Dalam SE

Rukyat Observasi benda-benda langit untuk melakukan verifikasi hasil hisab.

"Dua metode tersebut adalah saling menguatkan, bahkan seperti dua sisi mata uang," kata Kasubdit Hisab dan Rukyat Bimas Islam Kemenag Ismail Fahmi, seperti dikutip dari Kompas.com, 30 Maret 2021.

Kendati demikian, berkaca dari pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, metode hisab dan rukyat pernah beberapa kali menghasilkan hasil berbeda dalam penentuan tanggal awal dan akhir Ramadhan.

Ismail mengatakan, Kemenag berharap agar hasil hisab maupun rukyat tidak berbeda. "Diharapkan tidak berbeda, jika berbeda diharapkan bisa saling menghormati dan menghargai," kata Ismail.

Ikuti berita-berita Ramadan 2021 DI SINI

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan Awal Puasa 2021 dan Cara Menentukan Ramadhan: NU, Muhammadiyah dan Kemenag"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved