Bencana Alam NTT

Korban Bencana di Lembata Masih Simpang Siur, Kepala BPBD Ungkap Fakta Ini: Kepala Desa Juga Kena

Sampai saat ini data tentang korban yang meninggal dunia akibat bencana banjir bandang di 3 kecamatan di Kabupaten Lembata, masih simpang siur.

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/Ricko Wawo
Proses evakuasi korban bencana alam di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Minggu 4 April 2021. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA -- Sampai saat ini data tentang korban yang meninggal dunia akibat bencana banjir bandang di 3 kecamatan di Kabupaten Lembata, masih simpang siur.

Data tentang korban meninggal dunia, luka dan selamat serta jumlah pengungsi pasca banjir bandang di Kecamatan Ile Ape, Ile Ape Timur dan Omesuri, hingga Senin 5 April 2021 siang masih simpang siur.

BPBD Kabupaten Lembata memastikan tercatat jumlah korban meninggal sebanyak 11 orang, sementara yang lain dinyatakan hilang dan masih dalam proses pencarian.

Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur juga mengaku tentang kesimpangsiuran data pasca bencana alam di tiga kecamatan tersebut.

Baca juga: BPBD Siapkan Laporan Bencana di Lembata Untuk Gubernur NTT

Baca juga: Siang Ini Korban Banjir Waiwerang Yang Ditemukan di Pantai Waijarang Lembata, Dipulangkan ke Adonara

Meski demikian Bupati Sunur menegaskan, bahwa saat ini ada upaya evakuasi dan membuka akses jalan yang terputus dari dan ke lokasi bencana.

Sedangkan upaya pendataan, katanya, akan terus dilakukan untuk keperluan penanganan pasca bencana.

“Saat ini kita masih membuka akses agar evakuasi itu berjalan dengan lancar, itu yang menjadi prioritas," katanya.

Bupati Sunur juga mengaku sampai sekarang masih ada kesimpangsiuran data.

"Kecuali secara visual kita melihat sendiri ada beberapa yang meninggal,” kata Bupati Sunur.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lembata, Sipri Meru menjelaskan, upaya pendataan korban meninggal, luka-luka dan korban material lainnya, masih terus dilakukan.

Berdasarkan pantauannya, cuaca ekstrim yang menerjang Kabupaten Lembata mengakibatkan ruas-ruas jalan putus total, sehingga menyulitkan tim untuk melakukan pendataan.

Bahkan, kata Sipri Meru, aparat pemerintah desa yang terdampak banjir dan menjadi sumber primer perolehan data korban bencana pun, turut menjadi korban dalam peristiwa bencana alam tersebut. 

“Jadi untuk sementara waktu, data yang ada pada BPBD Lembata berdasarkan data pada Minggu 4 April 2021. Sedangkan mengenai ada tambahan korban, belum ada laporan,” kata Sipri.

Baca juga: Video Detik-detik KMP Jatra 1 Tenggelam di Pelabuhan Bolok Kupang NTT, Kapal Miring Kemudian Hilang

Baca juga: Badai Seroja Porakporandakan NTT, BMKG Ungkap Fakta Mengejutkan, Semuanya Berawal dari Laut Sawu

Banjir bandar dari Gunung Ile Lewotolok menerjang wilayah desa di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Minggu 4 April 2021 pagi.
Banjir bandar dari Gunung Ile Lewotolok menerjang wilayah desa di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Minggu 4 April 2021 pagi. (POS-KUPANG.COM/RICARDUS WAWO)

Dia mengatakan, akses dari dan ke Lewotolok masih bisa dilalui. Pada Senin 5 April 2021, tim terjun lagi ke Desa Waimatan.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved