Peringati Hari TBC, LKC NTT Gelar Pelatihan Kader dan Aksi Ketuk Pintu
memperingati hari TB sedunia pada 24 Maret 2021 lalu, LKC Dompet Dhuafa NTT melakukan serangkaian kegiatan mulai dari pelatihan kader TB, Aks
Penulis: F Mariana Nuka | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Intan Nuka
POS-KUPANG.COM ǀ KUPANG – Guna memperingati hari TB sedunia pada 24 Maret 2021 lalu, LKC Dompet Dhuafa NTT melakukan serangkaian kegiatan mulai dari pelatihan kader TB, Aksi Ketuk Pintu, dan berbagi Paket Gizi. Kegiatan itu berlangsung sejak tanggal 22- 25 Maret 2021 di wilayah program kawasan sehat Desa Oebelo, Kabupaten Kupang.
Penanggung Jawab Program Kawasan Sehat, Rasyidah Saputri, dalam rilisnya yang diterima POS-KUPANG.COM mengatakan, kegiatan pelatihan TB menjadi kegiatan pembuka dari rangkaian hari TB sedunia dan bertujuan menghasilkan kader TB di masing-masing dusun di wilayah Desa Oebelo. “Nantinya, kader siap melakukan upaya pencegahan serta pendampingan kasus TB di wilayah masing-masing. Sebanyak delapan kader TB yang dilatih siap dan mendukung program elimininasi TB,” katanya.
Setelah melakukan pelatihan kader TB, LKC Dompet Dhuafa NTT melanjutkan kegiatan dengan Aksi Ketuk Pintu pada Rabu (24/3/2021). Sebanyak 28 orang terlibat, dari tim LKC Dompet Dhuafa, Dompet Dhuafa Volunteer (DDV), dan kader TB.
“Kegiatan ketuk pintu dilakukan sebagai upaya menemukan kasus yang tersembunyi di masyarakat sehingga bisa segera dilakukan pengobatan. Selain penjaringan suspek responden yang dikunjungi juga diberikan penyuluhan seputar penyakit TBC (Penularan, tanda/gejala, pencegahan dan pengobtan) serta mengedukasi masyarakat untuk segera menghubungi kader TB jika mengalami gejala TBC,” sambung Rasyidah.
Baca juga: 56.854 Wajib Pajak KPP Pratama Kupang Telah Lapor SPT Tahunan
Kegiatan itu berlangsung sejak pukul 08.30 Wita hingga 17.00 Wita. Sebanyak 214 rumah dikunjungi dengan 830 responden yang diskirining dan diedukasi. Selain itu, ditemukan juga suspek TB sebanyak 21 orang. Salah seorang suspek TB berinisial GL (33) sudah batuk selama setahun. Semua gejala TB dialami mulai dari batuk darah, demam, dan berat badan terus menurun.
“Ayah dari 5 anak ini berkeinginan besar untuk menjalani pengobatan, namun terkendala tidak memiliki BPJS Kesehatan,” ungkap Kader TB, Hendra Moy Mbatu.
Adapun kegiatan berbagi paket gizi untuk pasien TB dilakukan pada hari Kamis (25/3/2021) dengan membagikan tujuh paket gizi pada pasien TB di wilayah Desa Oebelo, Tuapukan, dan Kecamatan Alak Kota Kupang. Pasien yang diberikan paket gizi salah satunya balita usia 5 tahun yang sudah menjalani pengobatan 1 bulan.
Sebagai informasi, Indonesia masuk dalam delapan negara yang menyumbang 2/3 kasus TBC di seluruh dunia. Indonesia menempati posisi kedua setelah India dengan kasus sebanyak 845.000 dengan kematian sebanyak 98.000 atau setara dengan 11 kematian/jam. Untuk mndukung Program eliminasi TB di tahun 2030, Layanan Kesehatan Cuma Cuma Dompet Dhuafa melalui Program Kawasan Sehat juga menjadikan penanganan penyakit TBC menjadi salah satu indikator fokus program. Program kawasan sehat dilakukan di 11 LKC yang tersebar di 11 propinsi. (cr1)
Baca juga: Listrik Dirumahnya Menyala, Fransiskus: Terima Kasih PLN ULP Bajawa
