Breaking News

Teroris Singgung Nama Ahok Saat Tinggalkan Pesan Buat Keluarga, Pesannya Sama dengan Kasus Makasar

Sama seperti kasus bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, pelaku teroris di Mabes Polri juga tinggalkan surat wasiat buat keluarga.

Editor: Frans Krowin
CNN Indonesia
Penangkapan terduga teroris Condet oleh Tim AntiTeror Mabes Polri 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Sama seperti kasus bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, pelaku teroris di Mabes Polri juga tinggalkan surat wasiat buat keluarga.

Dalam surat yang ditulis tangan itu, terduga teroris ini menyinggung pula nama Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama, mantan Gubernur DKI Jakarta yang kini menjadi Komisaris Pertamina.

Hal ini terungkap, setelah polisi menggeledah rumah pelaku, beberapa saat setelah terduga teroris itu ditembak mati di dekat ruangan Kapolri, Jenderal Lystio Sigit Prabowo. 

Surat wasiat tersebut diduga ditulis langsung oleh terduga teroris yang diketahui Zakiah.

Baca juga: Dari Makassar, Teroris Sasar Mabes Polri, Pelakunya Perempuan Berpakaian Hitam, Aksinya Mengejutkan

Baca juga: Kode Redeem FF 1 April 2021, Klaim Kode Redeem Free Fire Terbaru Hari Ini

Dalam surat wasiat tersebut, Zakiah menyampaikan permintaan maaf kepada orangtua dan keluarganya.

Kapolri Lystio Sigir Prabowo mengatakan, polisi menemukan surat wasiat dari pelaku setelah menggeledah rumah yang bersangkutan di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, Rabu 31 Maret 2021.

"Kita temukan saat penggeledahan di rumahnya surat wasiat dan ada kata-kata di Whatsapp grup keluarga bahwa yang bersangkutan pamit," ungkap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dalam konferensi pers di Mabes Polri, Rabu malam.

Begini isi surat wasiat Zakiah kepada keluarga:

"Wahai mamaku, maafin Zakiah yang belum pernah membalas pemberian keluarga. Mama, ayah jangan lupa senantiasa beribadah kepada Allah SWT, dan jangan tinggalkan sholat. Semoga Allah kumpulkan kembali keluarga di surga.

Mama, sekali lagi Zakiah minta maaf. Zakiah sayang banget sama mama. Tapi Allah lebih menyanyangi hamba-Nya.

Makanya Zakiah tempuh jalan ini, sebagaimana jalan Nabi/Rasul Allah untuk selamatkan Zakiah dan dengan izin Allah bisa memberi syafaat untuk mama dan keluarga di akhirat.

Pesan Zakiah untuk mama dan keluarga berhenti berhubungan dengan bank (kartu kredit) karena itu riba dan tidak diberkahi allah.

Pesan berikutnya agar mama berhenti bekerja menjadi dawis (cek lagi) yang membantu kepentingan pemerintah thagut.

Pesan berikutnya untuk kaka agar di rumah cibubur juga dede dan mama ibadah kepada allah dan tinggalkan penghasilan dari yang tidak sesuai ajaran islam.

Serta tinggalkan kepercayaan kepada orang-orang yang mengaku punya ilmu, dekati ustad/ulama, tonton kajian dakwah, tidak membanggakan kafir Ahok dan memakai hijab kak.

Allah yang akan menjamin rizki kak . Maaf ya kak , Zakiah tidak bisa membalas semua pemberian kaka.

Untuk mba leli agar memperhatikan jaga mama ya mba . Untuk bapa jangan tinggalkan ibadah shalat lima waktu . Maafin ya mba, pa kalau ada salah lisan dan lainnya. Jaga mama ayah, dede baik-baik.

Mama, ayah semua .... di samping itu adalah tingkatan amalan. Insya allah dengan karunia allah amalan jihad zakiah akan membantu memberi syafaat kepada keluarga di akhirat. Jihad adalah amalan tertinggi dalam islam.

Inti pesan Zakiah kepada mama dan keluarga adalah agar tidak mengikuti kegiatan pemilu karena orang-orang yang terpilih itu akan membuat hukum tandingan Allah bersumber Al-Quran As-Sunnah.

Demokrasi, Pancasila, UUD, pemilu berasal dari ajaran kafir yang jelas musyrik. Zakiah nasehatkan kepada mama dan keluarga agar semuanya selamat dari fitnah dunia yaitu demokrasi, pemilu, dan tidak murtad tanpa sadar.

Sekali maafkan Zakiah ma, ayah, kaka, mba leli, ka effa, dede, baim, kevin semuanya. Maafkan bila ada salah kata dan perbuatan. Semoga Allah kumpulkan kembali di surga-Nya. Amin. Zakiah Aini,"

Menegangkan, detik-detik terduga teroris serang Mabes Polri, sempat mondar-mandir dan acungkan senjata
Menegangkan, detik-detik terduga teroris serang Mabes Polri, sempat mondar-mandir dan acungkan senjata (Kompas TV)

Zakiah Tinggal di Ciracas

Kapolri mengatakan dari hasil olah TKP ditemukan identitas yang bersangkutan beralamat di Jalan Lapangan Tembak, Ciracas, Jakarta Timur.

"Kemudian kita cek berdasarkan identifikasi sidik jari ternyata identitasnya sesuai," imbuhnya.

Polri telah melakukan pengeledahan di rumah pelaku dan mendatangkan orang tua tersangka teroris ke RS Polri untuk mengkonfirmasi identitas pelaku.

Sebelumnya orang tidak dikenal yang diduga teroris masuk ke Kompleks Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Rabu petang (31/3/2021).

Terduga teroris yang berjenis kelamin perempuan tersebut tampak mengacungkan senjata sebelum kemudian dilumpuhkan.

Baca juga: Makna Perayaan Kamis Putih 1 April 2021 Bagi Umat Katolik di Dunia, Lengkap Link Live Streaming Misa

Baca juga: Testimoni Sayembara Rakyat Bicara Golkar Mendengar, Akademisi : Golkar Ada di Hati Masyarakat NTT

Pelaku Masih Lajang

Berdasarkan informasi dari tetangga, ZA adalah pemudi kelahiran 1995 dengan pendidikan terakhir SMA dan belum menikah.

Warga sekitar tidak mengetahui apa kegiatan ZA setelah ia lulus sekolah.

Sementara Kapolri mengatakan tersangka merupakan mantan mahasiswa di salah satu kampus dan dikeluarkan (drop out) dari kampus tersebut pada semester 5.

Zakiah Sosok Pendiam

Bambang Sumarjono selaku tetangga sebelah rumah mengatakan ZA adalah sosok yang tertutup.

ZA dijelaskannya lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah.

"Keseharian? Saya juga kurang paham karena anaknya kurang bergaul dan diam di dalam rumah mulu, tertutup," katanya di lokasi, Rabu (31/3/2021) malam.

Meski sudah tinggal sedari kecil, Bambang menjelaskan jarang sekali melihat Zakiah keluar rumah.

"Sering keluar? Enggak sama sekali. Ini ZA sudah tinggal lama di sini. Ini dia anak bungsu. Tapi memang tertutup. Dari kecil jarang keluar karena memang teman seumuran dia di sini jarang," jelasnya.

Pelaku dan Ideologi Radikal ISIS

Menurut Kapolri pelaku terpapar idiologi radikal ISIS yang dibuktikan dengan sejumlah unggahan pelaku di media sosial.

"Tersangka ini mantan Mahasiswa di salah satu kampus dan drop out di semester 5," ujar Listyo.

Polisi telah mengevakuasi jenazah pelaku teror Mabes Polri ke RS Polri Kramat Jati. Pelaku tewas di tempat setelah mendapat tindakan tegas terukur oleh petugas.

Polri telah melakukan pengeledahan di rumah pelaku dan mendatangkan orang tua tersangka teroris ke RS Polri untuk mengkonfirmasi identitas pelaku.

Bawa Map Kuning

Dari hasil olah TKP, Kapolri mengatakan ZA membawa map kuning saat masuk dan melancarkan aksinya di Mabes Polri.

"Ditemukan juga surat wasiat dan ada kata-kata di WA grup keluarga bahwa yang bersangkutan akan pamit," kata Listyo di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021).

Selain itu, Listyo menyebut ZA merupakan lone wolf dengan ideologi ISIS yang dibuktikan melalui postingan di akun Instagramnya.

"Memiliki Instagram yang baru dibuat pada 21 jam lalu di mana di dalamnya ada bendera ISIS dan tulisan bagaimana perjuangan jihad," kata Listyo.

Secarik kertas diduga surat wasiat pelaku ZA yang serang Mabes Polri. Surat ini bukti masih berkembang ajaran radikal ISIS di Indonesia.
Secarik kertas diduga surat wasiat pelaku ZA yang serang Mabes Polri. Surat ini bukti masih berkembang ajaran radikal ISIS di Indonesia. (Tribunnews.com)

Keluarga Datangi RS Polri

Anggota keluarga terduga teroris ZA yang menyerang Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021) sore, mendatangi Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Pantauan TribunJakarta.com, anggota keluarga terduga merupakan seorang pria dan perempuan paruh baya tiba di RS Polri Kramat Jati sekira pukul 19.47 WIB.

Menaiki mobil dinas anggota Polri, mereka tiba di didampingi Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono.

Setibanya di lokasi, mereka diarahkan menuju ruang Administrasi Forensik RS Polri Kramat Jati.

Keduanya masuk ke ruang Administrasi Forensik RS Polri Kramat Jati dengan pengawalan sejumlah anggota Polri.

Mereka di antaranya Kapolsek Kramat Jati Kompol Tuti Aini dan Jupriono.

Sekitar 5 menit mereka menjawab pernyataan petugas Administrasi Forensik RS Polri Kramat Jati.

Keduanya belum bisa memberi keterangan karena berduka, sementara Tuti dan Jupriono yang berada di lokasi enggan memberi keterangan.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Beredar Surat Wasiat ZA Terduga Teroris yang Serang Mabes Polri, Singgung Nama Ahok

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved