PERANG Bakal Tak Terelakan, AS & China Saling Tantang di Laut China Selatan, Bejing: Kami Tak Takut
Peperangan kedua dua negara besar itu juga berpotensi memicu Perang Dunia III . Dan, saat ini kedua negara saling tantang untuk memulai perang
PERANG Bakal Tak Terelakan, Amerika dan China Saling Tantang di Laut China Selatan, Bejing: KamiTtak Takut
POS KUPANG.COM -- Masalah Laut China Selatan dan Taiwan menjadi isu panas yang berpotensi terjadinya perang besar Amerika Serikat vs China.
Peperangan kedua dua negara besar itu juga berpotensi memicu Perang Dunia III . Dan, saat ini kedua negara saling tantang untuk memulai perang
Apalagi saat ini , kedua negara sudah sama-sama siap dengan kekuatan penuh. Satu kesalahan saja dari salah satu anggota militer seperti melepaskan tembakan tanpa sengaja maka pertang pun berlobar
Pemerintah China mengatakan pihaknya tidak takut tantangan apa pun dari AS setelah Presiden Joe Biden mencap Beijing sebagai persaing berat.
Baca juga: Indonesia & Jepang Sepakat Lawan China di Laut China Selatan, Gelar Latihan Bersama dan Beli Kapal
Baca juga: China Makin Banyak Musuh, Filipina Siapkan Pesawat Tempur untuk Hajar China di Laut China Selatan
Baca juga: PERANG Di Laut China Selatan Tinggal Hitung Hari, AS Kerahkan 18 Drone Canggih Tangkis Ancaman China
Baca juga: Amerika Ketar Ketir Prediki Perang vs China, Militer AS China Bakal Serbu Taiwan Tidak Lama Lagi
Melansir Express.co.uk, pada hari Kamis (25/3/2021), Presiden AS Joe Biden mengkritik pesaingnya dari China Xi Jinping dengan pernyataan tajam. Biden berjanji akan mencegah China menjadi negara "terkaya" dan "terkemuka" di dunia.
Berbicara pada konferensi pers, Presiden Biden berkata: “Saya melihat persaingan ketat dengan China. China memiliki tujuan keseluruhan, dan saya tidak mengkritik mereka untuk tujuan tersebut, tetapi mereka memiliki tujuan keseluruhan untuk menjadi negara terkemuka di dunia, negara terkaya di dunia, dan negara paling kuat di dunia. Itu tidak akan terjadi di bawah pengawasan saya, karena Amerika Serikat akan terus tumbuh dan berkembang.”
Dia menambahkan: “Kami tidak mencari konfrontasi, meskipun kami tahu akan ada persaingan yang terjal dan tajam. Ini adalah pertarungan antara kegunaan demokrasi di abad ke-21, dan otokrasi.”
Gedung Putih juga baru-baru ini merilis Strategi Keamanan Nasional Sementara yang menyebut China sebagai satu-satunya pesaing yang berpotensi menggabungkan kekuatan ekonomi, diplomatik, militer, dan teknologinya untuk meningkatkan tantangan berkelanjutan terhadap sistem internasional yang stabil dan terbuka.
Juru bicara Kementerian Pertahanan China Kolonel Senior Ren Guoqiang menolak dokumen tersebut dan menggambarkannya memiliki mentalitas Perang Dingin.
Dia menambahkan bahwa China dengan tegas menentang pernyataan ini yang merupakan perlakuan berbahaya terhadap Republik Rakyat China.
"China tidak berniat untuk 'menantang' siapa pun, tetapi tidak takut dengan tantangan apa pun," tegas Ren seperti dilansir Express.co.uk.
Ketegangan antara Washington dan China semakin memanas sejak kepresidenan Donald Trump dan belum menunjukkan tanda-tanda membaik di bawah pemerintahan Biden.
Selama konferensi persnya pada hari Kamis beberapa jam setelah pernyataan Ren, Presiden Biden mengatakan Xi Jinping tidak memiliki demokrasi dengan tulang 'd' kecil di tubuhnya, tetapi dia adalah orang yang cerdas dan pintar.
Ia juga membandingkan Presiden China dengan Presiden Rusia Vladimir Putin
“Dia salah satu orang seperti Putin, yang berpikir bahwa otokrasi adalah gelombang masa depan (dan) demokrasi tidak dapat berfungsi di dunia yang selalu kompleks,” kata Biden.*
Sebagian artikel ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul: AS-China makin tegang, Beijing: Kami tak takut tantangan apapun!