Ramadan 2021
Bolehkah Sholat Tahajud Setelah Witir Saat Bulan Puasa Ramadan? Simak Penjelasan dan Alasannya
Sholat Tahajud setelah Witir saat Bulan Puasa Ramadan, Bolehkah? Simak penjelasan dan alasannya
Dalam surat itu, firman Allah SWT sangat jelas mengungkapkan bahwa Sholat Tahajud mempunyai keutamaan yang tinggi.
Bahkan, Rasulullah SAW selalu menjalankan Sholat Sunnah tersebut dengan istiqomah. Itu sebabnya, Sholat Tahajud sangat dianjurkan bagi Umat Islam
Bagaimana dengan Sholat Witir?
Sholat Witir adalah Sholat Sunnah dengan rakaat ganjil dan disebut sebagai salat sunah penutup atau menjadi penutup malam. Anjuran melaksanakan salat witir ada dalam hadits berikut inii:
اجْعَلُوا آخِرَ صَلَاتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرًا
Artinya: "Jadikan salatmu yang paling akhir di waktu malam berupa salat witir," (HR Bukhari dan Muslim).
Sedangkan pada bulan Ramadan, umumnya umat Islam menggelar Sholat Witir usai Salat Tarawih
Sholat Tahajud Setelah Witir pada Bulan Ramadhan
Seperti dikutip dari artikel "Shalat Tahajud Setelah Shalat Witir, Bolehkah?" yang ditulis Ali Zainal Abidin dalam laman resmi NU Online, mengerjakan Sholat Tahaju setelah Sholat witir boleh-boleh saja.
Sebabnya perintah untuk menjadikan Sholat Witir sebagai salat sunah penutup malam hanya sebatas anjuran, bukan merupakan sebuah kewajiban.
Baca juga: Ketahuilah, Ini 5 Hal Batalkan Puasa Ramadan 2021, Ternyata Tak Hanya Makan dan Minum
Baca juga: Taubat Nasuha & Bersedekalah, 4 Amalan Jelang Ramadan 2021 Menurut UAS Biar Puasa Diterima Allah SWT
Namun, disebutkan bahwa apabila sudah memiliki niat untuk menggelar Sholat Tahajud pada malam hari, sebaiknya mengakhirkan salat witir tersebut agar bisa dilangsungkan setelah salat tahajud.
Sementara jika sudah melaksanakan salat witir setelah salat tarawih, maka tidak perlu mengulangi ibadah sunnah ini apabila melakukan salat tahajud pada malam hari usai bangun tidur.
Jadi, salat witir yang sudah dikerjakan tidak perlu dilaksanakan sampai dua kali pada satu malam yang sama. Bahkan, sebagian ulama berpendapat salat witir yang dikerjakan dua kali hukumnya menjadi tidak sah.(*)