Bom Makassar
BREAKING NEWS: Bom Meledak di Gereja Katedral Makassar Usai Misa Minggu Palma, Begini Kronologinya
BREAKING NEWS: Bom Meledak di Gereja Katedral Makassar Usai Misa Minggu Palma, Begini Kronologinya
POS-KUPANG.COM - BREAKING NEWS: Bom Meledak di Gereja Katedral Makassar Usai Misa Minggu Palma, Begini Kronologinya
Insiden ledakan di depan Gereja Katedral Makassar membuat kaget.
Salah satu jemaat Gereja Katedral Makassar mengkonfirmasikan ledakan terjadi setelah ibadah Misa Palma, Minggu 28 Maret 2021.
Baca juga: Ini Identitas Suami Istri WNI Pelaku Pengebom Gereja di Filipina yang Diungkap Polri
Baca juga: Pemimpin Muslim Sri Lanka Serukan Para Pelaku Teror Bom Gereja dan Hotel Diberi Hukuman Berat
Baca juga: Istri Korban Ledakan Bom Gereja Katolik di Surabaya Maafkan Pelaku Teror
Ledakan berawal dari sebuah kendaraan roda doa.
Di lokasi kejadian, tanpa sebuah mobil taksi tampak ringsek efek dari ledakan tersebut.

Di grup-grup WhatsApp di Makassar, juga beredar serpihan dan bagian tubuh.
Hingga berita ini terbit, polisi belum memberi penjelasan resmi. Polisi sudah berada di lokasi kejadian.
BACA JUGA BERITA LAINNYA:
INILAH BAYU. Pria Pemberani yang Halau Teroris Masuk Gereja. Tulis Status 'Tugas Negara Memanggil'
Di Twitter beredar sosok pengaman di Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB) Surabaya yang dikatakan menghadang pelaku pemboman yang mengendarai sepeda motor.
Dalam tweet yang sudah diretweet lebih dari 2000 kali tersebut diunggah sebuah tangkapan layar dari aplikasi Whatsapp foto dan kronologi kejadian yang menyebabkan seorang pria bernama Bayu yang merupakan koordinator relawan keamanan Gereja SMTB meninggal di tempat.
Unggahan tersebut diunggah pada Minggu (13/5/2018) pada pukul 13.07 WIB
Dalam unggahan yang pertama kali diunggah oleh akun @_fransiskancis tersebut ditulis keterangan: "RIP saudara Bayu. Yang berani menghadang motor terorist, sehingga tidak masuk lebih dekat ke dalam gereja.
"Semoga kebahagiaannya kekal dan upahmu besar di surgaNYA."
Dalam kejadian ini memang ada salah satu korban meninggal itu diketahui bernama Aloysius Bayu Rendra Wardhana yang dikatakan menghadang pelaku pemboman.
Dalam unggahan tangkapan layar tersebut ada sebuah foto seorang pria dengan seorang wanita yang menggendong seorang bayi.
Pria tersebutlah yang dikatakan sebagai Bayu.
Dalam pesan selanjutnya dikatakan bahwa Bayu lah yang menghadang motor pelaku pemboman.
Jika motor tersebut tak dihadang oleh Bayu, mungkin korban di Gereja SMTB akan semakin tambah banyak.
Namun, akibatnya Bayu harus meninggal dunia karena saat dihadang itulah bom yang dibawa oleh pelaku meledak.
Padahal Bayu masih memiliki seorang anak yang masih bayi.
Kemudian dalam lanjutan tweet tersebut, ada status terakhir Bayu sebelum berangkat ke gereja.
Seperti diketahui sebelumnya, melansir dari Tribunnews.com telah terjadi ledakan bom di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018) pagi.
Tiga Gereja itu, yakni Santa Maria di Ngagel, GKI di Jalan Diponegoro, dan Gereja di Jalan Arjuno.
Menurut Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung mengatakan pukul 07.30 WIB bom meledak di Gereja Santa Maria. Bom kedua meledak pukul 07.45 WIB di Gereja GKI Jalan Diponegoro, dan bom ketiga meledak pukul 07.50 WIB di salah satu gereja di Jalan Arjono.
Menurut Frans, bom meledak di halaman gereja dalam waktu yang hampir bersamaan.
Kabar yang beredar, diduga berasal dari pelaku bom bunuh diri.
Informasinya, pelaku adalah seorang perempuan yang datang ke gereja bersama dua orang anak.
"Dia mendekat ke gereja, mau masuk, tapi kemudian dilarang oleh petugas, diminta keluar di area gereja," cerita Didin, jemaah GKI yang sebelumnya akan mengikuti misa jam 08.00 WIB.
Kemudian mereka berdiri di sekitaran parkir sepeda motor yang berada di badan jalan Diponegoro.
Tak lama, bom pun meledak.
"Informasinya, bom juga ada di tubuh anak-anaknya," tandas Didin.
Saat ini, kondisi tubuh ketiganya dalam kondisi tercerai berai dan masih ada di depan gereja.
Puluhan korban luka akibat ledakan ini juga langsung dilarikan ke berbagai rumah sakit.
Sejumlah korban luka ledakan Gereja Santa Maria Tak Bercela, Ngagel, Surabaya dilaporkan dilarikan ke Rumah Sakit Bedah Surabaya.
Berikut daftarnya:
1. Diah Linawati, (P), 69 tahun
2. Warsinto, (L), 64 tahun
3. Desmonda, (P), 20 tahun
4. Teddy, (L), 65 tahun
5. Wenny, (P), 47 tahun
6. Fransiska, (P), 47 tahun
7. Nathanael, (L), 8 tahun
8. Sidiq, (L), 65 tahun
Adapun korban bernama Vincencius Evan (11) dilaporkan meninggal dunia.
Selain itu, ada pula korban luka yang dirujuk ke rumah sakit lain di antaranya:
1. Ahmad dirujuk ke RSUD Soetomo
2. Junaedi dirujuk ke RS Bhayangkara
3. Ari Setiawan dirujuk ke RSAL Surabaya
4. Mulyono dirujuk ke RS Premiere
5. Megasari dirujuk ke RS Siloam
6. Sutanto dirujuk ke RS Premier
7. Evelyn dirujuk ke RS Premier