Tokoh Gerakan Pelajar Islam Indonesia Ini Wafat, Punya Jabatan Mentereng dari Kasrem Hingga Mendagri

Publik Tanah Air kembali berduka. Salah satu tokoh penting Indonesia, Syarwan Hamid, meninggal dunia pada Kamis 25 Maret 2021 pukul 03.20 WIB.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
Mantan Menteri Dalam Negeri, Syarwan Hamid, meninggal dunia Kamis 25 Maret 2021 

Tokoh Gerakan Pelajar Islam Indonesia Ini Wafat, Punya Jabatan Mentereng dari Kasrem Hingga Mendagri

POS-KUPANG.COM - Publik Tanah Air kembali berduka. Salah satu tokoh penting Indonesia, Syarwan Hamid, meninggal dunia pada Kamis 25 Maret 2021 dini hari pukul 03.20 WIB.

Sosok yang merupakan Wakil Ketua MPR RI (hasil pemilu 1997) ini menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Yudhistira Cimahi Jawa Barat (Jabar).

Kabar duka itu kini telah beredar di sejumlah grup media sosial Kamis 25 Maret 2021.

"Benar beliau sudah meninggal dunia. Saya sedang dalam perjalanan untuk melayat ke Cimahi," ujar Wan Abubakar, Mantan Gubernur Riau Wan Abubakar.

Semasa hidup, Syarwan Hamid menorehkan sejumlah prestasi hingga mengemban sejumlah jabatan mentereng di Tanah Air.

Dikutip dari Wikipedia: Letnan Jenderal TNI (Purn) Syarwan Hamid, lahir di Dusun Pusaka, Siak, 10 November 1943, umur 77 tahun, merupakan salah satu tokoh militer dan politik Indonesia.

Syarwan Hamid mengenyam pendidikan Akademi Militer (Akmil), berpangkat Letnan Jenderal TNI.

Ia pernah menjadi Menteri Dalam Negeri pada Kabinet Reformasi Pembangunan dan sebelumnya menjadi Wakil Ketua MPR hasil Pemilu 1997.

Ia juga dikenal sebagai tokoh gerakan Pelajar Islam Indonesia (PII) semasa mudanya dulu.

Syarwan Hamid, mantan menteri dalam negeri meninggal dunia
Syarwan Hamid, mantan menteri dalam negeri meninggal dunia (Tribunnews.com)

Sebelum menjabat Mendagri, Syarwan pernah jabatan Kassospol ABRI.

Ada pun yang dikaryakan, berjudul Jangan bereksperimen soal bangsa! sejumlah gagasan menumbuhkan demokrasi dan membangun persatuan

Kariernya dibidang militer sebagai berikut:  Lulus Akademi Militer Nasional (AMN) tahun 1966.

Ia menempuh pendidikan di Sekolah Staf dan Komando ABRI dan Lemhanas.

Syarwan Hamid pernah menjadi Kasrem 063/SGJ tahun 1985.

Kemudian menjabat Kapendam III/Siliwangi tahun 1986, Pardor Sarli Dispenad pada 1988 dan Asisten Teritorial Kodam Jaya, 1989.

Setelah itu ia bertugas menjadi Danrem 011/Lilawangsa Aceh, 1990.

Saat menjabat Komandan Korem Lilawangsa, Lhokseumawe, Aceh ia berhasil mengatasi pemberontakan Gerakan Aceh Merdeka terhadap NKRI.

Atas jasanya Hamid diangkat menjadi Kadispen TNI Angkatan Darat pada tahun 1992 dengan pangkat brigadir jenderal (bintang satu).

Tidak lama kemudian menjadi Kapuspen TNI tahun 1993, Assospol Kassospol ABRI tahun 1995, hingga menjabat Kassospol ABRI dengan pangkat letnan jenderal pada tahun 1996.[3]

Riwayat Jabatan:
Danyonif 320/Badak Putih (1980–1981)
Kasrem 063/Sunan Gunung Jati (1985–1986)
Kapendam III/Siliwangi (1986–1988)
Pardor Sarli Dispenad (1988–1989)
Aster Kasdam Jaya (1989–1990)
Danrem 011/Lilawangsa (1990–1992)
Kadispenad (1992–1993)
Kapuspen ABRI (1993–1995)
Assospol Kassospol ABRI (1995–1996)
Kassospol ABRI (1996–1997)
Wakil Ketua DPR/MPR RI (1997–1998)
Menteri Dalam Negeri (1998–1999)

Syarwan Hamid meninggal dunia pada 25 Maret 2021 di Rumah Sakit Dustira, Cimahi, Jawa Barat pada usia 77 tahun. (frans krowin)

(*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved