Berita NTT Terkini
31 Anggota Forum Solidaritas Mahasiswa Belu Fosmab Ikut LKTD Secara Virtual, Ini Tujuannya
Organisasi mahasiswa, Forum Solidaritas Mahasiswa Belu (Fosmab) Kupang menggelar kegiatan Latihan Kepemimpinan Tingkat Dasar (LKTD) secara virtual pad
"Dan saya bangga hari ini adik - adik berada dibarisan calon pemimpin untuk menjadi pemimpin diri sendiri, keluarga, organisasi, gereja, bangsa dan daerah," sambungnya.
Dia juga meminta para peserta untuk mengikuti kegiatan ini dengan baik karena kegiatan kali ini berbeda dengan kegiatan di periode sebelumnya.
Dengan kondisi hari ini, lanjut Edi, kita dituntut lebih ekstra dan lebih sedikit berkorban, misalnya harus punya pulsa untuk bisa ikut kegiatan ini, harus memasang telinga dengan baik agar semua materi terserap dan harus mengerahkan semua indera agar proses ini bisa diikuti dengan baik.
"Karena tidak semua orang bisa melalui proses ini. Yang lain, saat ini mereka membiarkan diri, ya sudah saat pandemi kita tidur - tidur saja jangan buat apa - apa jangan ikut apa pun. Jangan sampai menularkan atau mendapatkan virus. Tetapi teman - teman sudah menjadi peserta hari ini. Itu orang hebat yang sudah membuat keputusan untuk mengikuti kegiatan ini. Ketika teman - teman lain tidur, kita berusaha dengan keterbatasan," katanya.
Sebagai senior, Edi juga mengapresiasi panitia dan Ketua Umum beserta jajaran yang sudah mempersiapkan kegiatan ini.
Dia berharap, semangat ini terus dijaga dan terus belajar untuk menyesuaikan dengan kondisi yang ada.
"Karena itulah sejatinya pemimpin. Pemimpin itu adalah orang yang peka terhadap hikmatnya, selalu punya inisiatif untuk melakukan hal - hal yang baru mendahului yang lain," ujar Edi.
Diakhir sambutannya Edi mengungkapkan rasa bangganya terhadap adik - adiknya di organisasi ini, dan meminta untuk menjaga imun tubuh dan terus meningkatkan kualitas diri sehingga siap masuk dimedan apapun dimasa depan.
Dewan pembina, Anselmus Talo juga mengucapan proficiat atas inisiatif untuk menyelenggarakan LKTD secara virtual.
"Terus terang saya sangat senang dengan kegiatan ini," ungkap Ansel.
Anggota Komisi I DPRD NTT ini menjelaskan, dalam latihan kepemimpinan ada beberapa aspek yang harus ditanamkan dan ditularkan.
"Yang pertama dari aspek latihan. Kalau omong latihan berarti yang ditekankan adalah skillnya. Skill atau keterampilan - keterampilan yang dilatih kepada para peserta dalam berbagai macam hal. Skill dalam berorganisasi, berkomunikasi, social skill," jelasnya.
Yang kedua, lanjut dia, aspek knowledge atau pengetahuan dalam berbagai macam bidang ilmu pengetahuan dan ditularkan kepada para peserta dan juga sharing untuk saling memperkaya pengetahuan. Materi - materi yang disharingkan itu tidak hanya berguna bagi para peserta tapi juga berguna bagi semua anggota termasuk para senior pembina agar tetap memiliki pengetahuan teraktual, juga tetap bisa menyesuaikan diri dengan kondisi yang saat ini dihadapi.
Yang ketiga adalah aspek afeksi atau sikap, karakter, etika dan moral, dalam hal ini adalah proses internalisasi karakter - karakter yang harus ditampilkan kepada para peserta sebagai calon pemimpin masyarakat, bangsa dan negara.
"Tiga aspek itu harus asa. Paling tidak sekarang dia bisa memimpin diri sendiri didalam masyarakat," tandasnya.