Khasanah Islam

Ustadz Yusuf Mansur Ungkap Keutamaan Al Mulk, Surat Al Mulk dan Atinya, Kabulkan Keinginan Terkabul

Ustadz Yusuf Mansur Ungkap Keutamaan Surat Al Mulk, Kabulkan Keinginan Beban Hidup Hilang, Surat Al Mulk dan Atinya

Editor: Hasyim Ashari
istimewa
Ustadz Yusuf Mansur Ungkap Keutamaan Al Mulk, Surat Al Mulk dan Atinya, Kabulkan Keinginan Terkabul 

Melihat keterangan hadits-tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa memperbanyak membaca Surat atau surah Al mulk dapat menghindarkan seseorang dari siksa kubur dan siksa neraka.

3. Menjauhkan diri dari maksiat

Dalam surat atau surah Al Mulk disebutkan bahwa orang yang taat pada Allah adalah orang yang tetap taat meskipun tidak ada, sebagaimana dalam firman Allah SWT berikut ini:

“Mereka itu takut pada Allah di kesunyian ketika mereka tidak nampak di hadapan manusia lainnya. Mereka pun taat pada Allah dalam keadaan sembunyi-sembunyi. Tentu saja dalam keadaan terang-terangan, mereka pun lebih taat lagi pada Allah” ( QS Al Mulk : 12 )

4. Menjadikan orang bertawakal

Dalam surat Al Mulk ayat 15, Allah juga menunjukkan isyaratnya mengenai perintah berjalan di muka bumi untuk mencari rizki dengan berdagang, bertani dan sebagainya.

Hal ini menunjukkan bahwa tawakkal bukan berarti hanya berserah diri pada Allah melainkan juga bekerja dan berusaha.

Allah Ta’ala selanjutnya berfirman,

هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ ذَلُولًا فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِنْ رِزْقِهِ

“Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya.” (QS. Al Mulk: 15).

Berikut bacaan surat Al Mulk (30 ayat), lengkap tulisan Arab, Latin dan Terjemahan Bahasa Indonesia:

1. تَبَٰرَكَ ٱلَّذِي بِيَدِهِ ٱلۡمُلۡكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٍ قَدِيرٌ
Tabaarakal ladzii biyadihil mulku wa huwa 'alشa kulli syai-in qadiir(un)

Artinya:

"Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu,"

2. ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلۡمَوۡتَ وَٱلۡحَيَوٰةَ لِيَبۡلُوَكُمۡ أَيُّكُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلٗاۚ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡغَفُورُ
Al ladzii khalaqal mauta wal hayaata liyabluwakum ayyukum ahsanu 'amalaa, wa huwal 'aziizul ghafuur(u)

Artinya :

"Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,"

3. ٱلَّذِي خَلَقَ سَبۡعَ سَمَٰوَٰتٖ طِبَاقٗاۖ مَّا تَرَىٰ فِي خَلۡقِ ٱلرَّحۡمَٰنِ مِن تَفَٰوُتٖۖ فَٱرۡجِعِ ٱلۡبَصَرَ هَلۡ تَرَىٰ مِن فُطُورٍ
Al ladzii khalaqa sab'a samaawaatin thibaaqan maa taraa fii khalqir-rahmaani min tafaawut(in) faarji'il bashara hal taraa min futhuur(in)

Artinya :

"Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?"

4. ثُمَّ ٱرۡجِعِ ٱلۡبَصَرَ كَرَّتَيۡنِ يَنقَلِبۡ إِلَيۡكَ ٱلۡبَصَرُ خَاسِئٗا وَهُوَ حَسِيرٌ
Tsummaarji'il bashara karrataini yanqalib ilaikal basharu khaasi-an wa huwa hasiir(un)

Artinya :

"Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah."

5. وَلَقَدۡ زَيَّنَّا ٱلسَّمَآءَ ٱلدُّنۡيَا بِمَصَٰبِيحَ وَجَعَلۡنَٰهَا رُجُومٗا لِّلشَّيَٰطِينِۖ وَأَعۡتَدۡنَا لَهُمۡ عَذَابَ ٱلسَّعِيرِ
Wa laqad zayyannaassamaa-addunyaa bimashaabiiha wa ja'alnaahaa rujuuman li-sysyayaathiini wa a'tadnaa lahum 'adzaabassa'iir(i)

Artinya:

"Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala."

6. وَلِلَّذِينَ كَفَرُواْ بِرَبِّهِمۡ عَذَابُ جَهَنَّمَۖ وَبِئۡسَ ٱلۡمَصِيرُ
Walil ladziina kafaruu birabbihim 'adzaabu jahannama wabiذsal mashiir(u)

Artinya :

"Dan orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, memperoleh azab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali."

7. إِذَآ أُلۡقُواْ فِيهَا سَمِعُواْ لَهَا شَهِيقٗا وَهِيَ تَفُورُ
Idzaa ulquu fiihaa sami'uu lahaa syahiiqan wa hiya tafuur(u)

Artinya:

"Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak,"

8. تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ ٱلۡغَيۡظِۖ كُلَّمَآ أُلۡقِيَ فِيهَا فَوۡجٌ سَأَلَهُمۡ خَزَنَتُهَآ أَلَمۡ يَأۡتِكُمۡ نَذِيرٌ
Takaadu tamayyazu minal ghaizh(i), kullamaa ulqiya fiihaa faujun saalahum khazanatuhaa alam yaذtikum nadziir(un)

Artinya :

"Hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: "Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?"

9. قَالُواْ بَلَىٰ قَدۡ جَآءَنَا نَذِيرٞ فَكَذَّبۡنَا وَقُلۡنَا مَا نَزَّلَ ٱللَّهُ مِن شَيۡءٍ إِنۡ أَنتُمۡ إِلَّا فِي ضَلَٰلٍ كَبِيرٍ
Qaaluuu bala qad jaa-anaa nadziirun fakadz-dzabnaa wa qulnaa maa nazzalallahu min syai-in in antum ilمaa fii dhalaalin kabiir(in).

Artinya:

"Mereka menjawab: "Benar ada", sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan(nya) dan kami katakan: "Allah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar."

10. وَقَالُواْ لَوۡ كُنَّا نَسۡمَعُ أَوۡ نَعۡقِلُ مَا كُنَّا فِيٓ أَصۡحَٰبِ ٱلسَّعِيرِ
Wa qaaluuu lau kunnaa nasma'u au na'qilu maa kunnaa fii ashhaabissa'iir(i)

Artinya :

"Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala."

11. فَٱعۡتَرَفُواْ بِذَنۢبِهِمۡ فَسُحۡقٗا لِّأَصۡحَٰبِ ٱلسَّعِيرِ
Faa'tarafuu bidzanbihim fasuhqan li-ashhaabissa'iir(i)

Artinya :

"Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala."

12. إِنَّ ٱلَّذِينَ يَخۡشَوۡنَ رَبَّهُم بِٱلۡغَيۡبِ لَهُم مَّغۡفِرَةٌ وَأَجۡرٌ كَبِيرٌ
Innal ladziina yakhsyauna rabbahum bil ghaibi lahum maghfiratun wa ajrun kabiir(un)

Artinya:

"Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya Yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar."

13. وَأَسِرُّواْ قَوۡلَكُمۡ أَوِ ٱجۡهَرُواْ بِهِۦٓۖ إِنَّهُۥ عَلِيمُۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ
Wa asirruu qaulakum awiijharuu bih(i), innahuع 'aliimun bidzaatish-shuduur(i)

Artinya:

"Dan rahasiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati."

14. أَلَا يَعۡلَمُ مَنۡ خَلَقَ وَهُوَ ٱللَّطِيفُ ٱلۡخَبِيرُ
Alaa ya'lamu man khalaqa wa huwallathiiful khabiir(u)

Artinya :

"Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan atau rahasiakan); dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui?"

15. هُوَ ٱلَّذِي جَعَلَ لَكُمُ ٱلۡأَرۡضَ ذَلُولٗا فَٱمۡشُواْ فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُواْ مِن رِّزۡقِهِۦۖ وَإِلَيۡهِ ٱلنُّشُورُ
Huwal ladzii ja'ala lakumul ardha dzaluulan faamsyuu fii manaakibihaa wa kuluu min rizqih(i), wa ilaihinnusyuur(u)

Artinya :

"Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.

16. ءَأَمِنتُم مَّن فِي ٱلسَّمَآءِ أَن يَخۡسِفَ بِكُمُ ٱلۡأَرۡضَ فَإِذَا هِيَ تَمُورُ
A-amintum man fiissamaa-i an yakhsifa bikumul ardha fa-idzaa hiya tamuur(u)

Artinya:

"Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang?"

17. أَمۡ أَمِنتُم مَّن فِي ٱلسَّمَآءِ أَن يُرۡسِلَ عَلَيۡكُمۡ حَاصِبٗاۖ فَسَتَعۡلَمُونَ كَيۡفَ نَذِيرِ
Am amintum man fiissamaa-i an yursila 'alaikum haashiban fasata'lamuuna kaifa nadziir(i)

Artinya:

"Atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku?"

18. وَلَقَدۡ كَذَّبَ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ فَكَيۡفَ كَانَ نَكِيرِ
Wa laqad kadz-dzabal ladziina min qablihim fakaifa kaana nakiir(i)

Artinya:

"Dan sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul-rasul-Nya). Maka alangkah hebatnya kemurkaan-Ku."

19. أَوَ لَمۡ يَرَوۡاْ إِلَى ٱلطَّيۡرِ فَوۡقَهُمۡ صَٰٓفَّٰتٍ وَيَقۡبِضۡنَۚ مَا يُمۡسِكُهُنَّ إِلَّا ٱلرَّحۡمَٰنُۚ إِنَّهُۥ بِكُلِّ شَيۡءِۢ بَصِيرٌ
Awalam yarau ilath-thairi fauqahum shaaffaatin wa yaqbidhn(a) maa yumsikuhunna illaar-rahmaanu innahu bikulli syai-in bashiir(un)

Artinya :

"Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu."

20. أَمَّنۡ هَٰذَا ٱلَّذِي هُوَ جُندٞ لَّكُمۡ يَنصُرُكُم مِّن دُونِ ٱلرَّحۡمَٰنِۚ إِنِ ٱلۡكَٰفِرُونَ إِلَّا فِي غُرُورٍ
Am man haadzaal-ladzii huwa jundun lakum yanshurukum min duunir-rahmaan(i) inil kaafiruuna illaa fii ghuruur(in)

Artinya :

"Atau siapakah dia yang menjadi tentara bagimu yang akan menolongmu selain daripada Allah Yang Maha Pemurah? Orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah dalam (keadaan) tertipu."

21. أَمَّنۡ هَٰذَا ٱلَّذِي يَرۡزُقُكُمۡ إِنۡ أَمۡسَكَ رِزۡقَهُۥۚ بَل لَّجُّواْ فِي عُتُوٍّ وَنُفُورٍ
Am man haadzaal-ladzii yarzuqukum in amsaka rizqah(u), bal llajjuu fii 'utuwwin wa nufuur(in)

Artinya :

"Atau siapakah dia yang memberi kamu rezki jika Allah menahan rezki-Nya? Sebenarnya mereka terus menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri?"

22. أَفَمَن يَمۡشِي مُكِبًّا عَلَىٰ وَجۡهِهِۦٓ أَهۡدَىٰٓ أَمَّن يَمۡشِي سَوِيًّا عَلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسۡتَقِيمٍ
Afaman yamsyii mukibban 'alaa wajhihii ahdaa am man yamsyii sawiyyan 'alaa shiraathin mustaqiim(in)

Artinya :

"Maka apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu lebih banyak mendapatkan petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?"

23. قُلۡ هُوَ ٱلَّذِيٓ أَنشَأَكُمۡ وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡأَبۡصَٰرَ وَٱلۡأَفۡ‍ِٔدَةَۚ قَلِيلٗا مَّا تَشۡكُرُونَ
Qul huwal ladzii ansya-akum wa ja'ala lakumussam'a wal abshaara wal af-idata qaliilan maa tasykuruun(a)

Artinya :

Katakanlah: "Dia-lah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati." (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur.

24. قُلۡ هُوَ ٱلَّذِي ذَرَأَكُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَإِلَيۡهِ تُحۡشَرُونَ
Qul huwal ladzii dzara-akum fiil ardhi wa ilaihi tuhsyaruun(a)

Artinya :

Katakanlah: "Dia-lah Yang menjadikan kamu berkembang biak di muka bumi, dan hanya kepada-Nya-lah kamu kelak dikumpulkan."

25. وَيَقُولُونَ مَتَىٰ هَٰذَا ٱلۡوَعۡدُ إِن كُنتُمۡ صَٰدِقِينَ
Wa yaquuluuna mataa haadzaal wa'du in kuntum shaadiqiin(a)

Artinya :

Dan mereka berkata: "Kapankah datangnya ancaman itu jika kamu adalah orang-orang yang benar?"

26. قُلۡ إِنَّمَا ٱلۡعِلۡمُ عِندَ ٱللَّهِ وَإِنَّمَآ أَنَا۠ نَذِيرٌ مُّبِينٌ
Qul innamaal 'ilmu 'indallahi wa innamaa anaa nadziirun mubiin(un)

Artinya:

Katakanlah: "Sesungguhnya ilmu (tentang hari kiamat itu) hanya pada sisi Allah. Dan sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan."

27. فَلَمَّا رَأَوۡهُ زُلۡفَةٗ سِيٓ‍َٔتۡ وُجُوهُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ وَقِيلَ هَٰذَا ٱلَّذِي كُنتُم بِهِۦ تَدَّعُونَ
Falammaa ra-auhu zulfatan sii-at wujuuhul ladziina kafaruu waqiila haadzaal ladzii kuntum bihii tadda'uun(a)

"Ketika mereka melihat azab (pada hari kiamat) sudah dekat, muka orang-orang kafir itu menjadi muram. Dan dikatakan (kepada mereka) inilah (azab) yang dahulunya kamu selalu meminta-mintanya."

28. قُلۡ أَرَءَيۡتُمۡ إِنۡ أَهۡلَكَنِيَ ٱللَّهُ وَمَن مَّعِيَ أَوۡ رَحِمَنَا فَمَن يُجِيرُ ٱلۡكَٰفِرِينَ مِنۡ عَذَابٍ أَلِيمٍ
Qul ara-aitum in ahlakaniyallahu wa man ma'iya au rahimanaa faman yujiirul kaafiriina min 'adzaabin aliim(in)

Artinya :

Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang bersama dengan aku atau memberi rahmat kepada kami, (maka kami akan masuk syurga), tetapi siapakah yang dapat melindungi orang-orang yang kafir dari siksa yang pedih?"

29. قُلۡ هُوَ ٱلرَّحۡمَٰنُ ءَامَنَّا بِهِۦ وَعَلَيۡهِ تَوَكَّلۡنَاۖ فَسَتَعۡلَمُونَ مَنۡ هُوَ فِي ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ
Qul huwar-rahmaanu aamannaa bihii wa 'alaihi tawakkalnaa, fasata'lamuuna man huwa fii dhalaalin mubiin(in)

Artinya :

Katakanlah: "Dia-lah Allah Yang Maha Penyayang kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya-lah kami bertawakkal. Kelak kamu akan mengetahui siapakah yang berada dalam kesesatan yang nyata."

30. قُلۡ أَرَءَيۡتُمۡ إِنۡ أَصۡبَحَ مَآؤُكُمۡ غَوۡرٗا فَمَن يَأۡتِيكُم بِمَآءٍ مَّعِينِۢ
Qul ara-aitum in ashbaha maa'ukum ghauran faman ya'tiikum bimaa-in ma'iin(in)

Artinya :

Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?"

* Keutamaan Surah Al Mulk

Surat Al-Mulk adalah surah yang ke-67 dalam urutannya di Al-Qur'an yang terdiri dari 30 ayat, dan termasuk dalam golongan surat Makkiyyah. Surat Al Mulk diturunkan setelah surat At-Tur.

Surat Al Mulk diambil dari kata "Al Mulk" yang terdapat pada ayat pertama surat ini yang artinya kerajaan atau kekuasaan. Surat Al Mulk juga disebut dengan surat "At-Taba-rak"  yang artinya Maha Suci.

Surat Al Mulk memiliki keistimewaan atau fadhilah, keistimewaan yang dimiliki surat Al Mulk berbeda dengan surat-surat Al-Qur'an lainnya. Salah satunya surat Al Mulk bisa menjadi penolong atau penghalang dari siksa kubur bagi orang yang sering membacanya.

Berikut beberapa keistimewaan yang diperoleh dari surat Al Mulk bagi orang yang senantiasa membacanya!

1. Mendapatkan syafaat dan diampuni dosanya

Salah satu keistimewaan surat Al-Mulk yang akan diperoleh bagi pembacaanya adalah syafaat yang diartikan sebagai "suatu pertolongan". Kelak umat Islam akan mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad SAW atas izin Allah.

Selain dari Nabi Muhammad SAW, ternyata surat Al Mulk bisa memberikan syafaat bagi orang-orang yang senantiasa membaca dan mengamalkan isi kandungannya sehingga diampuni dosa-dosanya. Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya, 

"Bahwasanya suatu surat di dalam Al-Qur'an mempunyai tiga puluh ayat, yang memberikan syafaat kepada pembacanya sehingga diampuni oleh Alloh dosa orang itu, yaitu : TABARAKAL-LAZI BI YADIHIL-MULK= Maha Suci Allah yang ditangan-Nyalah Segala kerajaan". (HR.Abu Dawud)

2. Nabi sangat senang jika surat ini berada di hati orang mukmin

Kesenangan atau kebahagiaan pastinya memiliki ukuran dan patokannya masing-masing yang tidak bisa disamaratakan.

Sebagai umat Islam tentunya memiiki keinginan untuk memberikan rasa senang kepada nabi kita Muhammad SAW seperti melalui baca shalawat kepada Nabi SAW.

Selain melalui shalawat, Nabi Muhammad SAW juga sangat senang jika surat Al Mulk sering dibaca dan diamalkan isinya sehingga mampu memberikan ketentraman hati bagi pembacanya. Seperti sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya

"Saya gemari supaya surat ini (Tabarakal-lazi bi yadihil-mulk ) terdapat di setiap hati orang mukmin" (HR. Al Hakim).  

3. Menyelamatkan dari siksa kubur

Setiap manusia pasti akan mengalami kematian dan akan berpindah dari alam dunia ke alam kubur. Selain siksa api neraka yang begitu panas, manusia juga akan mendapatkan siksa kubur untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatanya selama ia hidup di dunia.

Salah satu yang bisa memberikan pertolongan siksa kubur adalah amal yang ia lakukan seperti membaca Al-Qur'an. Surat Al Mulk menjadi salah satu dari beberapa surat yang bisa menyelamatakan dari siksa kubur, sebagaimana sabda Nabi SAW artinya"

"Barang siapa membaca "Tabarakal-lazi bi yadihil -mulk" setiap malam, maka Allah Ta'ala akan menyelamatkannya dari siksa kubur" ( HR. An Nasa'i). 

Dan dari ibnu Abbas ra. dari Nabi Saw. Bahwasanya ia bersabda yang artinya:

"(Surat Tabarak) disebut Al-Munjiyah, yaitu surat yang dapat menyelamatkan dari siksa kubur." (HR. At Turmudzi)

4. Allah akan menetapkan 30 kebaikan, 30 ampunan kejelekan dan ditinggikan 30 derajat

Setiap manusia pasti menginginkan ampunan dari Allah SWT dan kebaikan bahkan pada saat kita sedang istirahat.

Ampunan dan kebaikan akan kita dapatkan apabila kita rutin membaca surat Al Mulk sebelum tidur.

Bahkan selain ampunan dan kebaikan Allah akan menaikkan derajatnya masing-masing 30 kebaikan, 30 ampunan. 

Keistimewaan lainnya surat Al Mulk  bagi pemabacanya, ia akan mendapat naungan malaikat, dan menolak siksa kubur dan mahsyar. Dari Ibnu Abbas ra. bahwa ia berkata, Rasulullah saw. bersabda yang artinya:

"Bahwasanya aku tidak menjumpai di dalam kitab Allah suatu surat yang terdiri 30 ayat. Barangsiapa membacanya ketika akan tidur, maka dengan pembacaan itu Allah menetapkan tiga puluh kebaikan baginya, dihapuskan tiga puluh kejelekannya, ditingkatkan baginya tiga puluh derajat, dan Allah mengutus seorang malaikat dari para malaikat untuk mengembangkan sayapnya untuknya dan menjaganya dari segala kejahatan hingga ia bangun. Surat ini dapat menolak siksa kubur dan mahsyar, yaitu "TABARAKAL-LAZI BI YAHDIHIL-MULKU." (HR.Ad Dailami)

5. Mampu memberikan syafaat pada hari kiamat

Selain mampu menyelamatkan dari siksa kubur, memberikan ampunan, dan menetapkan kebaikan dan menghilangkan kejelekan bagi pembacanya. Surat Al Mulk juga dalat memberikan syafaat pada hari kiamat dan mengelurakan pembacanya dari neraka kemudia dimasukkan ke surga. Sebagaimana hadist dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda yang artinya"

"Bahwasannya satu surat dari kitab Allah yang isinya 30 ayat, dapat memberikan syafaat pada seseorang pada hari kiamat, mengeluarkannya dari neraka dan memasukannya ke surga yaitu surat "Tabarak".  (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi, dan Beliau menghasankannya. Juga dihasankan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’)

Itu dia 5 alasan kenapa kita harus membaca surat Al Mulk.

Setelah kita tahu keistimewaannya, mari kita secara perlahan belajar secara rutin membaca serta mengamalkan isi kandungannya agar kita mendapatakan ampunan Allah, dan syafaat dari surat Al Mulk yang kita baca.

Sangat istimewahnya surat Al Mulk, Nabi Muhammad belum mau tidur sebelum membacanya, Imam Abu Zubair dari sahabat Jabir Ra berkata:

Nabi Muhammad saw tidak mau tidur jika belum membaca surat "As -Sajdah" dan "Al Mulk".
Ayo kita belajar membiasakan diri membaca surat Al Mulk sedikit demi sedikit.

Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Apa Keutamaan Surat Al Mulk? Baca Surat Al Mulk Lengkap Tulisan Arab & Tulisan Latin. https://pekanbaru.tribunnews.com/2020/02/11/apa-keutamaan-surat-al-mulk-baca-surat-al-mulk-lengkap-tulisan-arab-tulisan-latin?page=all&_ga=2.167828897.189760009.1607164993-1380521161.1589390118

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved