Tuan Guru Bajang
Tuan Guru Bajang Ungkap Fakta Indonesia Negara dengan Ekonomi Terbesar, TGB: Alhamdulillah Tumbuh
Tuan Guru Bajang Ungkap Fakta Indonesia Negara dengan Ekonomi Terbesar, TGB: Alhamdulillah Terus Tumbuh
Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Hasyim Ashari
Tuan Guru Bajang Ungkap Fakta Indonesia Negara dengan Ekonomi Terbesar, TGB: Alhamdulillah Terus Tumbuh
POS-KUPANG.COM - Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi atau yang biasa disapa TGB mengungkap fakta kalau indonesia adalah negara dengan ekonomi terbesar.
Predikat ekonomi terbesar itu jika dibandingkan dengan negara anggota Organisation of Islamic Cooperation (OIC) atau Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Hal itu diungkap Tuan Guru Bajang di akun Instagram miliknya @tuangurubajang.
"Indonesia adalah ekonomi terbesar di antara negara anggota OIC. Repost @gnfi. Alhamdulillah Indonesia terus tumbuh. Dengan ikhtiar kita semua," tulis Tuan Guru Bajang.
Postingan ini pun mendapat respon beragam netizen.
@risky_agung: 2045 kalau semua mau bersatu, Insya Allah kita akan menjadi kekuatan ekonomi dunia
@wissnup99: Berkat Pak Jokowi dalam memimpin Indonesia. Ayo kita dukung beliau dan jajarannya agar terus maju!
@busroaljafari1: Itulah kenapa ulama sebenar TGB memilih jokowi skrg terbukti fakta dan data walo pembenci selalu menyemburkan hoax ekonomi indonesia buruk katanya
@sandiqa19: Semenjak Jokowi Presiden Ekonomi selalu tumbuh, No. 1
@amadeorayhanlovers: Di bawah kepemimpinan Bp. JOKOWI , we on the top mostly ya iayalah Indonesia ku aamiin
@sriwiratih: Mantap banget ternyata kita indonesia... Semoga dimasa pandemi ini.. Tetap bisa bertahan
@amrul.ridha: Ekonomi nya bagus, hutang nya juga bagus
@m_mardani_arrahman: Hehehehehe kenyataan yg jauh berbeda dgn realita di lapangan hihihi
@elsa.malvin: Seandainya Indonesia dipenuhi ulama seperti TGB,sejuk rasanya Indonesia,saling menyayangi,menghargai dan menghornati satu Sama lain,sya tinggal di mlysia,di mlysia ulama ulamanya bgitu membawa kedamaian walaupun disini Ada India,cina dan dan lainnya
@wisnusigarantang: Alhamdulillah ekonomi terbesar dengan kesenjangan kelaparan kesmiskinan dan pengangguran
@renaldiology.id: Kita patut bangga dengan capaian negara kita. Yuk kita bagun bersama negara ini agar semakin maju lagiii
@usmanalidrs: Alhamdulillah semoga diiringi dengan pemerataan ekonomi bagi rakyat indonesia karena ini lah amanat pancasila dan UUD 1945, karena masih banyak rakyat yg kelaparan dan hidup dibawah garis kemiskinan. Percuma saja kalo GDP tinggi namun tidak dibarengi dengan pemerataan ekonomi jadi hanya sebagian saja yg merasakan efeknya
@_bang_taufiq_: Coba Statistik hutangnya dong mau liat juga... bagi2lah... kami juga ingin tau dari tahun ke tahun
@amrul40: Meskipun ada korelasi antara pertumbuhan ekonomi dengan kesejahteraan rakyat tapi itu bukan variable satu-satunya, tata kelola pemerintahan juga perlu (sistem ekonomi, penegakan hukum, KKN) ini jga perlu sejalan..
@ghufi_united: Ini yang namanya sosok ulama, membawa kedamaian dan menerima perbedaan. Bukan selalu membuat keonaran dengan dalih agama. Agama bukan negara tetapi jadilah negara yg beragama.
@mrasyidridho6997: Versi IMF.. gengnya yajuj dan majuj.. kita lebih raksasa daripada itu.. bravo Indonesia
@afrikoramadhan4: Buat apa berbangga sama data statistik bgituan pak @tuangurubajang kalau nyatanya rakyat bnyk yg pengangguran n kelaparan. apalagi Bnykny phk semenjak pandemi. Sgala sesuatu dn pergerakan d batasi,dmn letak majuny ekonomi itu. Anda jelas gk merasakan rakyat yg d kalangan bawah
@zombiezi_: Izin bertanya, yg tau tolong pencerahannya, pertama dari data trsebut kita bisa lihat bahwa indonesia pendapatannya paling besar, namun kenapa fasilitas, infrastructure, pendidikan, pelayanan kepada massyarakatnya kita masih kalah dengan arab saudi maupun negara lain?
@agusjuipurmawan: Alhamdulullah, org nyinyir dan pesimis pasti menanyakan utangnya gmn..?? Anak cucu kita yg akan menanggung... duh....padahal utang Presiden pertama juga kita ga menanggungnya bahkan banyak hal keperluan hidupnya msh disubsidi oleh negara, ingat tdk ada negara besar yg tdk berhutang, China dan USA juga hutangnya lbh besar.
* Organisasi Kerja Sama Islam (OKI): Sejarah, Tujuan, dan Anggota
Indonesia tergabung dalam berbagai organisasi internasional.
Salah satunya organisasi internasional tertua yakni Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
OKI adalah organisasi internasional terbesar kedua setelah Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Bagaimana OKI awalnya berdiri dan bertahan hingga kini?
Berikut sejarah OKI dan perkembangannya seperti dikutip dari situs resmi OKI dan situs Kementerian Luar Negeri:
Berdirinya OKI
Pembentukan OKI awalnya dilatarbelakangi keprihatinan negara-negara Islam atas berbagai masalah yang diahadapi umat Islam.
Salah satu pemicunya, pembakaran Masjid Suci Al-Aqsa pada tanggal 21 Agustus 1969 oleh zionis Israel.
Para pemimpin dari 24 negara Islam pun mengadakan Konferensi di Rabat, Maroko, pada tanggal 25 September 1969.
Negara-negara itu menyepakati Deklarasi Rabat.
Deklarasi itu berbunyi: "Pemerintahan muslim akan berupaya mempromosikan di antara mereka, kerja sama yang erat, dan tolong menolong dalam hal ekonomi, ilmu pengetahuan, budaya, keyakinan, berdasarkan ajaran Islam yang abadi."
Tujuan dibentuknya OKI Kemudian pada 1970, para menteri luar negeri berkumpul di Jeddah.
Pertemuan yang kelak menjadi Konferensi Tingkat Menteri (KTM) OKI itu menetapkan Jeddah sebagai markas OKI.
Piagam OKI baru diadopsi pada KTM OKI ketiga pada 1972.
Piagam itu memuat tujuan dan prinsip OKI.
Tujuan OKI dibentuk antara lain: Meningkatkan solidaritas Islam di antara negara anggota Mengoordinasikan kerja sama antarnegara anggota Mendukung perdamaian dan keamanan internasional Melindungi tempat-tempat suci Islam Membantu perjuangan pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Anggota OKI Di awal terbentuknya, OKI hanya beranggotakan 30 negara.
Selama 40 tahun berdiri, jumlah anggotanya terus bertambah. OKI saat ini beranggotakan 57 negara Islam atau berpenduduk mayoritas muslim di kawasan Asia dan Afrika.
Hingga 2020, anggotanya OKI yakni:
Azerbaijan
Yordania
Afghanistan
Albania
Uni Emirat Arab
Indonesia
Uzbekistan
Uganda
Iran
Pakistan
Bahrain
Brunei-Darussalam
Bangladesh
Benin Burkina-Faso
Tajikistan
Turki
Turkmenistan
Chad
Togo
Tunisia
Algeria
Djibouti
Arab Saudi
Senegal
Sudan
Suriah
Suriname
Sierra Leone
Somalia
Irak
Oman
Gabon
Gambia
Guyana
Guini Guini
Bissau
Palestina
Komoros
Kyrgyzstan
Qatar
Kazakhstan
Kamerun
Pantai Gading
Kuwait
Lebanon
Libya
Maladewa
Mali
Malaysia
Mesir
Maroko
Mauritania
Mozambik
Niger
Nigeria
Yaman
Sebauian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Organisasi Kerja Sama Islam (OKI): Sejarah, Tujuan, dan Anggota", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/17/200000869/organisasi-kerja-sama-islam-oki---sejarah-tujuan-dan-anggota?page=all
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/tuan-guru-bajang-atau-zainul-majdi.jpg)