Berita Timor Leste
Terungkap Inilah Alasan Warga Timor Leste Lebih Fasih Bahasa Indonesia Daripada Portugis, Kenapa?
Terungkap Inilah Alasan Warga Timor Leste Lebih Fasih Bahasa Indonesia Daripada Portugis, Kenapa?
POS KUPANG.COM -- Terungkap Inilah Alasan Warga Timor Leste Lebih Fasih Bahasa Indonesia Daripada Portugis, Kenapa?
Sebelum bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI, Timor Leste merupakan wilayah koloni atau jajahan Portugis
Ratusan tahun Portugis menjajah bumi Lorosae , sementara Indonesia kurang dari 25 tahun, namun masyarakat Timor Leste lebih akrab dengan Bahasa Indonesia yang hingga kini masih digunakan
Baca juga: Katalog Promo JSM Indomaret Hanya 5 Hari, Minggu 14 Maret 2021, Produck Of The Week, Sania Murah
Baca juga: Bisa Hasilkan 71 Triliun Setahun, Pantas Saja China Ngotot Klaim Laut China Selatan, Ini Rinciannya
Baca juga: Bisa Hasilkan 71 Triliun Setahun, Pantas Saja China Ngotot Klaim Laut China Selatan, Ini Rinciannya
Baca juga: Inilah Sosok Andrea Miranda, Sosok Cinta Pertama Raffi Ahmad Saat SD, Intip Potret Cantiknya!
Baca juga: Katalog Promo Hypermart Hari ini 14 Maret 2021,Sariwangi, Segitiga Biru hingga ABC Alkalin Murah
Sejarah Timor Leste dijajah Portugis ratusan tahun hingga diduduki Indonesia kurang lebih 24 tahun lamanya.
Namun, justru bahasa Portugis disebut hampir tidak terdengar di Timor Leste.
Bahasa Indonesia lebih banyak digunakan oleh penduduk Timor Leste.
Melansi Reuters (23/4/2007), Bahasa Portugis adalah salah satu dari dua bahasa resmi di Timor Leste, tetapi hampir tidak terdengar diucapkan di jalan-jalan negara termuda Asia Tenggara tersebut.
Negara kecil itu adalah koloni Portugis selama lebih dari tiga abad, tetapi diperkirakan hanya 5 persen dari satu juta penduduknya yang sekarang berbicara bahasa Eropa.
Setelah Lisbon membebaskan wilayah itu, Timor Leste diduduki oleh negara tetangga Indonesia selama 24 tahun sebelum memperoleh kemerdekaan penuh pada tahun 2002.
Di bawah pemerintahan Indonesia, bahasa Portugis tenggelam, kini penutur bahasanya sebagian besar hanya berasal dari elit politik atau orang tua yang berpendidikan di era kolonial.
Meskipun pemerintah berupaya untuk mendorong penggunaan bahasa Portugis sebagai bahasa resmi, namun bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa pengantar utama di sekolah menengah dan universitas, bersama dengan bahasa asli Tetum, dan bahasa nasional lainnya.
Sementara itu, banyak pemimpin Timor Timur pergi ke pengasingan di Portugal atau koloninya sebelum atau segera setelah wilayah itu diserang oleh pasukan Indonesia, sehingga banyak dari mereka tidak bisa berbahasa Indonesia.
Baca juga: Inilah Sosok Andrea Miranda, Sosok Cinta Pertama Raffi Ahmad Saat SD, Intip Potret Cantiknya!
Baca juga: Katalog Promo JSM Indomaret Hanya 5 Hari, Minggu 14 Maret 2021, Produck Of The Week, Sania Murah
Baca juga: Pusling Dinkes Lembata Sampai Pelosok Desa dan Pasar Rakyat, Ini Tujuannya
Baca juga: Tahukah Kamu 3 Keutamaan Baca Surah Yasin 1-83 Ayat? Begini Penjelasannya Lengkapnya
Mereka pun menganggap bahasa Portugis sebagai bahasa perlawanan.
Tetapi keputusan pemerintah untuk mengabadikan Portugis dalam konstitusi dikritik oleh beberapa orang, yang melihatnya sebagai pandangan pendek.
Mereka mengatakan banyak anak muda yang dididik di bawah pemerintahan Indonesia telah ditolak pekerjaan negara karena mereka tidak memiliki keterampilan Portugis.