Kelompok Tani Tunas Kedalak Galakan Kelornisasi, Pemdes Haliklaran Acuh tak Acuh
Walaupun dengan modal patungan anggota sebanyak 50 Kepala Keluarga (KK), saat ini poktan sudah memproduksi hasil
Penulis: Edy Hayong | Editor: Rosalina Woso
Saat ini mereka hanya mengandalkan parang untuk membersihkan rumput. Selain itu tempat produksi juga masih menggunakan rumahnya dan belum memiliki lokasi sendiri termasuk pasokan listrik untuk pengeringan masih terbatas.
Baca juga: Warga Desa Waijarang Lembata Dideportasi Dari Malaysia, Sempat Terdampar di Nunukan
Baca juga: Puskesmas Keliling Dinkes Kabupaten Lembata Sampai Pelosok Desa dan Pasar Rakyat
Baca juga: Kemensos RI Respon Kasus Penyandang Disabilitas Fisik di Kabupaten Manggarai Timur
"Kami berharap pemerintah kabupaten Malaka maupun provinsi bisa membantu meringankan kerja kami dengan fasilitas pendukung. Harap dari Pemerintah Desa Haliklaran memang sepertinya melihat usaha ini dengan sebelah mata saja. Kami sangat kecewa. Ini usaha mandiri rakyat, tapi pemerintah desa seperti masa bodoh. Kami kerja seminggu tiga kali yakni Senin, Selasa dan Sabtu dengan pembagian dua kelompok masing-masing 25 anggota," pungkas Yulius.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edy Hayong)