Berita NTT Terkini

Gubernur Viktor: Jangan Takut Vaksin

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengingatkan masyarakat tidak perlu takut disuntik Vaksin Sinovac

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Gubernur NTT Viktor Laiskodat saat meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi pekerja media di Kupang, Jumat (12/3/2021). 

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengingatkan masyarakat tidak perlu takut disuntik Vaksin Sinovac. Menurutnya, dengan menerima vaksin dapat membantu meningkatkan imun tubuh dan mengurangi risiko terpapar virus corona ( Covid-19).

Ia mengimbau semua elemen masyarakat, termasuk pelayan publik terkhususnya pekerja media (wartawan) untuk menerima dan mendukung program vaksinasi yang dicanangkan pemerintah. "Kita harus siap dan mendukung vaksin ini," tegasnya.

Gubernur Viktor memuji kualitas vaksin Sinovac. Ia menegaskan, Sinovac merupakan vaksin terbaik dunia, diakui hingga negara-negara Eropa.

Baca juga: Marsiana Halek: Lansia di Kupang Antusias Terima Vaksin Covid-19

"Menurut New York Times tanggal 5 Februari lalu, Sinovac disebut sebagai salah satu vaksin terbaik di dunia saat ini. Negara yang besar seperti Amerika saja mengakui hal itu," puji Gubernur Viktor saat memantau pelaksanaan vaksinasi tahap pertama terhadap pekerja media di Kampus Politeknik Kesehatan (Poltekes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Kupang, Jumat (12/3/2021).

Gubernur Viktor tiba sekitar pukul 10.40 Wita. Ia didampingi Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Marius Ardu Jelamu dan Direktur Poltekkes Kemenkes Kupang, Dr RH Kristina, SKM, M.Kes. Turut hadir Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan NTT, Emma Simanjuntak.

Baca juga: Mutasi Virus Corona Baru Buat Sensitivitas PCR Menurun

Suami Julie Sutrisno ini meninjau aula Farmasi, lokasi pendaftaran calon peserta vaksin. Kemudian memantau ruang skrining dan pemeriksaan, ruang suntik dan ruang observasi.

Mantan anggota DPR RI dari Partai NasDem ini berbincang dengan para dokter dan wartawan. "Harus kuat, jangan takut sama vaksinnya dan jarumnya," ujar Gubernur Viktor memotivasi wartawan.

Pada kesempatan itu, Gubernur Viktor juga menyerahkan secara simbolis kartu vaksin dan telur ayam satu papan kepada perwakilan wartawan, diterima Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi NTT Ferry Jahang dan Jos Diaz. Bantuan untuk wartawan di tengah pandemi Covid-19.

Fery Jahang berharap NTT menjadi daerah pertama di Indonesia yang mampu menciptakan heard immunity terhadap virus Corona. "Kita berharap dan mendorong NTT jadi provinsi pertama yang bisa mencapai heard immunity," kata Ferry Jahang.

Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Marius Ardu Jelamu menjelaskan, vaksin gelombang pertama diikuti 150 pekerja media yang telah terdaftar pada Humas Setda NTT. Pendaftaran tersebut bekerja sama dengan organisasi profesi seperti PWI, AJI dan IJTI.

Setelah mendapat vaksin tahap pertama, kata Marius, akan disuntik vaksin tahap kedua setelah 14 hari. Marius meminta para pekerja media yang akan divaksin agar mempersiapkan diri dan mengikuti mekanisme.

Marius juga mengimbau masyarakat agar tidak perlu takut terhadap vaksin karena vaksin itu aman dan halal.

Manajemen Bank NTT turut membantu pemprov dalam menyukseskan pelaksanaan vaksinasi. "Kami turut membantu kelancaran proses vaksinasi seluruh pekerja media yang digagas oleh Gubernur NTT," kata Direktur Utama Bank NTT Hary Alex Riwu Kaho melalui pesan WhatsApp, Jumat kemarin.

Adapun dukungan yang diberikan Bank NTT ialah menginformasikan kegiatan vaksinasi ke berbagai insan pers serta mendukung pihak penyelenggara vaksin untuk memediai kelancaran dan kenyamanan pelaksanaan vaksin.

"Semua pihak sangat berharap agar masyarakat secara umum terlindungi kesehatannya dari Covid 19 sehingga dapat beraktivitas dengan protokol new normal, dan pemulihan disegala aspek dapat berjalan," ujar Alex.

Kepala Dinas Kesehatan NTT dr Messerasi Ataupah melalui Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Emma Simanjuntak mengatakan, pihaknya menyedia 150 vaksin untuk para pekerja media.

Menurut Emma, meski jumlah vaksin masih terbatas tapi pemerintah mengupayakan semua pelayan publik termasuk pekerja media mendapatkan layanan vaksin pada kesempatan pertama.

Ia menjelaskan, vaksin yang digunakan untuk pekerja media dan pelayan publik di Kota Kupang dialokasikan dari vaksin provinsi. Para pekerja media yang telah divaksin mendapat surat vaksin dan satu papan telur ayam.

Jurnalis NetTV, Yuven Nitano mengaku awalnya gugup ketika akan disuntik vaksin. Namun setelah dinyatakan sehat usai pemeriksaan dan skrining, rasa gugup Yuven pun sirna.

"Ini untuk melindungi diri sendiri dan keluarga maka harus divaksin. Apalagi sebagai pekerja pers, kita berada di garda terdepan dalam aktivitas sosial," ujar Yuven sembari menambahkan tidak mengalami efek samping setelah menerima vaksin.

Hal senada disampaikan wartawan Pos Kupang, Gordi Donofan. Gordi bersedia disuntik vaksin karena untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga. Selain itu, mendukung program pemerintah memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan menciptakan heard immunity di masyarakat.

Peran Ketua RT/RW

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Meserasi Ataupah meminta para pengurus RT/RW membantu pemerintah mendorong warga menjalani vaksinasi Covid-19 di fasilitas kesehatan yang disediakan.

"Kesiapan pemerintah melakukan vaksinasi sudah bagus, namun mendatangkan calon orang yang mau divaksin ke tempat atau fasilitas kesehatan ini yang masih jadi masalah sampai hari ini," kata Meserasi di Kupang, Rabu (11/3/2021).

Ia mengatakan kondisi tersebut seperti yang terjadi di Kota Kupang yang sudah memulai vaksinasi Covid-19 tahap kedua dengan sasaran warga lanjut usia (Lansia). Pihaknya mencatat jumlah lansia di Kota Kupang yang tercatat sebagai penerima vaksinasi tahap kedua sebanyak 10.139 orang.

Saat ini, lanjut Messerasi, pelaksanaan vaksinasi terus berlangsung di lapangan namun teridentifikasi adanya kendala yang dihadapi berupa minimnya minat warga datang untuk divaksin.

"Animo warga belum banyak di tempat-tempat tertentu. Oleh karena itu kami minta para pengurus RT/RW atau lurah berpartisipasi mendorong masyarakat untuk datang ke tempat vaksinasi," katanya.

Terutama, lanjut Messerasi, karena untuk sementara ditujukan kepada lansia di Kota Kupang maka ia meminta dukungan pemerintah kota hingga tingkat RT/RW mendorong para lansia segera ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan vaksinasi.

Messerasi juga meminta agar dilakukan upaya percepatan vaksinasi dengan mempersiapkan warga atau calon penerima vaksin untuk mengisi formulir yang tersedia pada aplikasi digital.

"Pelaksanaan vaksinasi tahap kedua kepada lansia maupun petugas pelayan publik ini bisa dipercepat bila kita serius untuk melakukan pemberitahuan kepada para calon orang yang mau divaksin," ujar Messerasi. (hh/cr1/ant)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved