Harapan Anak Terhadap Vaksin Covid-19 : Orang Dewasa Divaksin, Anak Terlindungi & Belajar Tatap Muka
Harapan Anak Terhadap Vaksin Covid-19 : Orang Dewasa Divaksin, Anak Terlindungi dan Bisa Belajar Tatap Muka
Penulis: Hermina Pello | Editor: Hermina Pello
Harapan Anak Terhadap Vaksin Covid-19 : Orang Dewasa Divaksin, Anak Terlindungi dan Bisa Belajar Tatap Muka
POS-KUPANG.COM | JAKARTA – Telah satu tahun pandemi COVID-19 berlangsung di Indonesia.
Kini kita menyambut vaksin yang telah lama ditunggu menjadi salah satu solusi untuk mengakhiri pandemi.
Dengan vaksinasi, maka pemulihan berbagai kondisi, termasuk kesehatan, pendidikan dan ekonomi, akan berdampak besar pada kehidupan anak.
“Bagi anak-anak, vaksinasi yang baru dilakukan untuk orang dewasa ini tidak hanya melindungi kesehatan
mereka. Tetapi juga memberikan harapan untuk memulihkan situasi sulit yang dihadapi anak-anak selama
pandemi, seperti kegiatan sekolah jarak jauh, tidak bisa ke posyandu, pembatasan untuk berkegiatan
bersama teman – teman secara langsung, hingga pemulihan ekonomi bagi matapencaharian orangtua yang
terdampak,” kata Health Team Leader Wahana Visi Indonesia, dr Maria Adrijanti.
Karena itu, penting untuk menyosialisasikan pentingnya vaksinasi COVID-19 kepada seluruh masyarakat
untuk melengkapi upaya yang sudah kita lakukan selama ini seperti protokol kesehatan dan 3 T (tracing,
testing, treatment).
Apalagi saat ini juga banyak bermunculan berita bohong atau hoaks mengenai vaksinasi
COVID-19, yang dapat memengaruhi orang meragukan manfaat vaksinasi atau bahkan tidak bersedia untuk
divaksin.
WVI sejak awal pandemi melakukan berbagai respons di 14 provinsi dampingan, dengan berbagai program,
salah satunya adalah membangun media dan kegiatan Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) terkait
COVID-19, seperti pentingnya menjalankan protokol kesehatan dan bagaimana pencegahan supaya tidak
tertular COVID-19.
“Begitu pula dengan informasi mengenai vaksinasi COVID-19. WVI didukung oleh Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) Indonesia melakukan kegiatan Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat (KRPM) dengan
sasaran remaja dan orang tua balita serta tenaga kesehatan dan kader/relawan. Bentuk kegiatannya seperti
mengadakan zoominar dengan narasumber dari Kementerian Kesehatan dan Komite Penanganan COVID19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), talk show di radio dengan Dinas Kesehatan, tokoh agama
dan narasumber terkait lainnya, serta promosi melalui radio dan media sosial,” ujar Maria.
Roslinda (15), dari Sumba Timur, berharap seluruh orang dewasa bersedia divaksin, sehingga pandemi
segera berakhir dan anak-anak dapat kembali belajar tatap muka di sekolah.
“Belajar jarak jauh itu sangat menyulitkan bagi anak-anak di desa. Tidak semua daerah mendapat sinyal internet, selain itu tidak semua keluarga memiliki ponsel,” tuturnya.
Sofia (16), dari Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, bercerita, beberapa orangtua dari temannya
kehilangan pekerjaan sejak pandemi COVID-19.
“Ada teman saya yang ayahnya kerja di Malaysia setelah pandemi diberhentikan dari pekerjaannya. Ketika anaknya mau berobat karena sakit, mereka kesulitan biaya. Saya berharap pandemi segera berakhir agar orangtua yang kehilangan pekerjaan bisa bekerja kembali,” tuturnya.
Alfred (11) dari Nias Selatan mengungkapkan hal senada. Menurutnya, jika orang dewasa mau divaksin,
maka ia akan bisa kembali masuk sekolah dengan nyaman.
“Saya rindu bertemu dengan teman-teman dan guru-guru,” ungkapnya.