Berita NTT Terkini
OJK NTT Gelar Pertemuan Tri Wulan: Robert Dorong Gairah Pelaku Usaha
OTORITAS Jasa Keuangan ( OJK) Provinsi NTT menggelar pertemuan Triwulan I Tahun 2021 di The Kings Kupang
POS-KUPANG.COM - OTORITAS Jasa Keuangan ( OJK) Provinsi NTT menggelar pertemuan Triwulan I Tahun 2021 di The Kings Kupang, Senin (8/3/2021) sore. Kegiatan itu dihadiri Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan Provinsi NTT dan unsur Media Massa.
Kepala OJK NTT Robert HP Sianipar mengatakan, lembaga jasa keuangan di NTT tumbuh positif, baik kuantitas maupun kualitasnya. Sinergi kebijakan pun diberikan untuk memberikan stimulus bagi pemulihan ekonomi nasional.
"Kebijakan itu antara lain bagaimana kita mendorong gairah usaha dari pelaku usaha khususnya UMKM. Sektor jasa keuangan siap dan selalu bersinergi untuk dorong pemulihan ekonomi. OJK terus beri stimulus termasuk upaya digitalisasi UMKM dan pelanjutan restrukturisasi kredit," kata Robert.
Baca juga: Rafael Ama Raya Lamabelawa: Penjual Bensin Eceran di Lembata Kini Jadi Pengacara
Robert menjelaskan, OJK dan LJK mempunyai Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah yang bersama pemerintah mengidentifikasi produk dan komoditi unggulan yang perlu diberikan akses pembiayaan. Pada prinsipnya adalah membuka akses keuangan seluas-luasnya bagi seluruh lapisan masyarakat.
"Dari survei Bank Indonesia itu ada survei UMKM itu masih ada sebagian besar keluhan pelaku UMKM yang sulit memperoleh akses pembiayaan. Mari kita bicara kesulitannya dimana, karena kami sudah siapkan skim-skim yang cocok dengan semua pelaku UMKM," ujarnya.
Baca juga: Cita Citata: Terseret Bansos
Robert mengimbau pelaku bisnis keuangan memberikan akses pembiayaan seluas-luasnya kepada masyarakat yang ingin melakukan usaha, tentunya dengan karakteristik debiturnya masing-masing
Wakil Kepala OJK NTT Setia Ariyanto menyebut aset, kredit dan dana pihak ketiga (DPK) perbankan mengalami pertumbuhan. Untuk NTT, aset tumbuh 5,62 persen (yoy) dan DPK tumbuh 2,11 persen (yoy).
Sementara kredit tumbuh 6,34 persen (yoy), tumbuh lebih baik dari nasional yang mengalami kontraksi -2,32 persen (yoy).
"Aset perbankan NTT mengalami tren penurunan sampai Januari 2021 disebabkan tren penurunan DPK yang sejak September 2020 terus menurun. Tapi, penyaluran kredit mengalami tren pertumbuhan positif," kata Setia yang membawakan materi tentang Market Update LJK NTT.
Setia menambahkan, komposisi kredit perbankan di NTT didominasi oleh kredit konsumtif, diikuti kredit modal kerja, dan kredit investasi. Sementara itu, ratio NPL perbankan NTT tahun 2020 berada di kisaran 1,83 persen, sedangkan nasional berada di 3,15 persen.
Pengendalian NPL merupakan salah satu output penerapan kebijakan stimulus restrukturisasi kredit kepada debitur terdampak Covid-19. NPL kredit terkonsentrasi di sektor produktif khususnya modal kerja dengan peningkatan NPL pada pemberian kredit investasi.
Ketua FKLJK Provinsi NTT, Hary Alex Riwu Kaho menambahkan, berbagai kebijakan telah diberikan pemerintah sebagai stimulus. Ia berharap, berbagai perkembangan kebijakan itu bisa diketahui agar lembaga jasa keuangan dapat menyesuaikan dengan kondisi perubahan yang terus dilakukan untuk pemulihan ekonomi nasional.
Alex mengatakan pihaknya sedang berupaya agar seluruh pihak yang terlibat dalam lembaga jasa keuangan baik karyawan dan keluarga agar terlibat dalam program vaksinasi.
Adapun pertemuan tersebut berlangsung selama dua jam dan diikuti oleh perwakilan masing-masing bank umum, BPR, industri keuangan non bank, dan para jurnalis. (intan nuka)